Jalur kereta api Bedilan–Waruduwur
Jalur kereta api Bedilan–Waruduwur adalah jalur kereta api nonaktif yang dibangun, dimiliki, dan dioperasikan oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) sejak 1897 hingga 1942. Jalur ini menghubungkan Halte Bedilan dengan Stasiun Waruduwur dan dahulu difungsikan untuk mengangkut penumpang dan tebu. Jalur ini kini termasuk dalam Wilayah Aset III Cirebon. Jalur ini dibuka pada tanggal 10 Oktober 1897 untuk segmen Losari–Bedilan–Ciledug SCS, 8 Juli 1897 untuk segmen Ciledug SCS–Sindanglaut SCS, dan 1 Mei 1897 untuk segmen Sindanglaut SCS–Cirebon SCS.[2] Pada masa itu, jalur kereta api ini diformat sebagai jalur stoomtram, bukan jalur kereta api (spoorweg). Dahulu jalur tersebut memiliki percabangan ke tiga pabrik gula yaitu Pabrik Gula Sindanglaut, Ciledug, dan Karangsembung.[3] Seiring peningkatan jalur trem eksisting SCS menjadi jalur kereta api rel berat, SCS memutuskan untuk menyelenggarakan operasi kereta api cepat yang menghubungkan Cirebon dengan Semarang sebagai bagian dari integrasi dengan Staatsspoorwegen (SS). Pada tanggal 1 Mei 1915, jalur baru dengan trase Waruduwur–Tersana Baru (Babakan)–Losari, telah beroperasi.[2] Walaupun jalur tersebut telah beroperasi, segmen Bedilan–Waruduwur tetap digunakan sebagai jalur untuk mendukung pengangkutan tebu dari pabrik-pabrik gula tersebut. Namun sayangnya, jalur ini dinonaktifkan karena telah dibongkar pekerja romusha Jepang pada tahun 1942(?).[1] Nama-nama stasiun di jalur ini tidak dicatatkan dalam Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun koleksi almarhum Totok Purwo, tetapi dicatatkan dalam Buku Jarak. Beberapa stasiun yang masih ada sisa bangunannya antara lain Stasiun Ciledug SCS dan Stasiun Sindanglaut SCS. Jalur terhubungLintas aktifSegitiga Cirebon–Prupuk–Tegal segmen Cirebon–Tegal Layanan kereta apiTidak ada layanan kereta api yang dijalankan di jalur ini Daftar stasiun
Referensi
|