Jalan KerajaanJalan Kerajaan adalah jalan raya kuno yang dipugar oleh raja Persia Darius Agung (Darius I) dari Kekaisaran Persia Pertama (Akhemeniyah) pada abad ke-5 SM.[1] Darius membangun jalan tersebut untuk mempermudah jalannya komunikasi di kekaisaran yang terbentang luas dari Susa ke Sardis ini.[2] Pembawa pesan berkuda kekaisaran yang bernama Angarium mampu menempuh 2699 km dalam tujuh hari, sangat cepat jika dibandingkan dengan waktu tempuh dari Susa ke Sardis selama sembilan puluh hari dengan berjalan kaki.[3] Sejarawan Yunani Herodotos menulis, "Di dunia ini tidak ada yang bergerak lebih cepat dari pembawa pesan Persia." Versi bahasa Inggris dari pujian Herodotus yang artinya berbunyi "Tiada salju, tiada hujan, tiada panas, dan tiada gelap malam dapat menghalangi pembawa pesan ini untuk menyelesaikan tugasnya" terukir di James Farley Post Office di New York. Pujian tersebut umumnya dianggap sebagai moto Layanan Pos Amerika Serikat. Jalur Jalan KerajaanJalur yang dilalui oleh jalan ini direkonstruksi dari tulisan Herodotus,[4] penelitan arkeologi, dan catatan-catatan sejarah lainnya. Jalan ini dimulai dari Asia Kecil (di Lydia bagian pesisir Laut Aegea, sekitar 97 km sebelah timur dari Izmir di Turki) dan kemudian menuju ke arah timur melewati daerah yang sekarang adalah Turki utara bagian tengah (melintasi Sungai Halys menurut Herodotos). Jalan ini melewati Gerbang Kilikia menuju ibu kota Asyur yaitu, Niniwe (kini Mosul, Irak) dan kemudian berbelok ke selatan ke Babilon (dekat Baghdad, Irak). Dari dekat Babilon, diyakini bahwa jalan ini terpecah menjadi dua jalur: satu menuju timur laut kemudian ke timur melalui Ecbatana dan melewati Jalan Sutra, yang lain tetap ke arah timur melalui kota yang akan menjadi ibu kota Persia yaitu, Susa (sekarang di Iran) dan menuju tenggara ke Persepolis. Bagi musafir dan pedagang, tentu jalur yang panjang tersebut memakan waktu berbulan-bulan dan diakhir kekuasaan Darius Agung dibangun beberapa pos jaga kerajaan (Caravanserai). Sejarah Jalan KerajaanArkeolog percaya bahwa bagian paling barat dari jalan ini mungkin awalnya dibangun oleh raja-raja Asyur karena jalan ini tidak mengambil jalur yang paling pendek atau paling mudah antara kota-kota penting di Kekaisaran Persia dan malah masuk ke dalam daerah Kekaisaran Asyur. Bagian timur dari jalan ini, yang berada di daerah yang sekarang merupakan Iran utara, tidak dicatat oleh Herodotos, kemungkinan besar karena Herodotos adalah orang Yunani Ionia kebaratan yang menulis tentang Persia.[5] Bagian jalan yang terletak di dataran tinggi Iran bagian tengah berpotongan dengan jalur perdagangan besar yang bernama Jalur Sutra. Rute ini digunakan bagi pembawa pesan untuk pesan-pesan yang menuju ibu kota Persia. Namun, Darius I memperbaiki jejaring jalan sehingga jalan ini menjadi seperti yang diketahui sekarang. Di dekat Gordium ditemukan bagian jalan sepanjang 6,25 m yang dipugar oleh orang Romawi.[6] Bagian ini dilapisi dengan kerikil-kerikil yang rapat serta diberi pembatas jalan dari batu. Selain itu, Romawi juga menghubungkan beberapa bagian jalan dengan panjang keseluruhan 2700 km yang digunakan sebagai jalan raya pos dengan sebanyak seratus sebelas pangkalan pos dan kuda-kuda yang selalu dalam keadaan siap untuk digunakan membawa pesan secara estafet oleh para pembawa pesan berkuda kerajaan yang dinamakan pirradazis. Konstruksi jalan di masa Darius sangatlah baik sehingga jalan masih bisa digunakan hingga zaman Romawi. Jembatan di Diyarbakır, Turki, dari periode ini masih berdiri. Karena jalan ini, Persia bisa melakukan perdagangan jarak jauh, yang mencapai puncaknya pada masa Alexander Agung (Alexander III dari Makedonia). Pada tahun 1961, dengan hibah dari American Philosophical Society, S. F. Starr menelusuri bagian jalan dari Gordium ke Sardis untuk menemukan titik penyeberangan sungai dengan jembatan kuno.[7] Metafora "Royal Road" dalam kutipan terkenalEuclid konon menjawab permintaan Raja Ptolemy untuk menemukan cara yang lebih mudah untuk belajar matematika dengan mengatakan bahwa "tidak ada Jalan Kerajaan menuju geometri," menurut Proclus.[8] Lihat jugaCatatan
Referensi
|