Jajang Gunawijaya
Dr. Drs. Jajang Gunawijaya, M.A. (17 Mei 1966 – 1 Oktober 2023) merupakan seorang antropolog dan pengamat pariwisata dari Indonesia. Ia juga merupakan seorang akademisi dan pernah memegang sejumlah jabatan akademis di Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta. PendidikanJajang Gunawijaya lahir di Bogor pada 17 Mei 1966. Ia menempuh pendidikan tingginya di Universitas Indonesia dan meraih gelar sarjana dan magister dari jurusan antropologi pada tahun 1990 dan 1995.[1] Jajang melanjutkan studi doktoralnya di universitas dan jurusan yang sama. Ia lulus setelah mempresentasikan disertasi doktoralnya yang berjudul Tatali Paranti Karuhun: Invensi Tradisi Komunitas Kasepuhan Gunung Halimun di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 27 Maret 2011. Promotor doktoralnya adalah Prof. Dr. James Danandjaja, MA, sedangkan ko-promotornya adalah Dr. Iwan Tjitradjaja.[2] Karier akademisJajang memulai kariernya sebagai dosen setelah ia lulus. Ia mengajar di departemen antropologi dan program diploma pariwisata. Ia menjabat sebagai sekretaris jurusan antropologi dari tahun 1994 hingga 1998 dan sebagai ketua program diploma tiga pariwisata dari tahun 2004 hingga 2008. Setelah program diploma tiga pariwisata dipindahkan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ke Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Jajang didapuk sebagai Koordinator Bidang Pariwisata dari tahun 2008 hingga 2012 dan Ketua Program Studi Pariwisata dari tahun 2012.[3] Ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FISIP UI dari tanggal 21 Januari 2022[4][5] hingga 12 Juli 2023.[6] Sebagai dosen, Jajang memiliki keahlian di bidang Antropologi Medis, Pariwisata, dan SPA Analysis. Ia juga tertarik dengan kajian etnografi tentang petani tradisional, pariwisata, dan fenomena sosial budaya.[1] Selain berkiprah di almamaternya, Jajang juga berkarya di Institut Kesenian Jakarta sebagai wakil kepala pusat penelitian dan pengembangan dari tahun 1994 dan 1995 dan sebagai kepala dari tahun 1995 hingga 1998.[7] Ia juga mengajar di Institut Pariwisata Trisakti dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara[3] serta menjadi staf ahli di Pusat Kajian Pariwisata dan Kebudayaan Universitas Trisakti.[8] Dalam bidang organisasi, ia memegang sejumlah jabatan, seperti Ketua Bidang Pengembangan Program GIPI (Gabungan Industri Pariwisata indonesia tahun 2012-2014, sebagai Ketua Bidang Diklat ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia) tahun 2009-2011, sebagai ketua Bidang Diklat Ikatan Wellness Masters Indonesia dan Ketua I Ikatan Pelestari Seni Budaya Indonesia DPD-DKI Jakarta. Dalam bidang bisnis, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Margi Dharma Wijaya dari tahun 2004 hingga 2011.[3][1] Karya ilmiahIa telah menulis beberapa karya ilmiah, antara lain Keramik Lombok sebagai Aset Kepariwisataan yang diterbitkan di jurnal ilmiah Terakreditasi DIKTI Jurnal Pariwisata STISIP Trisakti pada tahun 2002, Buku Pedoman Pengembangan Kepariwisataan untuk siswa SMK yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2003, dan tiga buku Ekspedisi Indonesia yang membahas tentang geografi Gunung Halimun, Tangkuban Perahu, Pangandaran, dan Bali, yang diterbitkan pada tahun 2005 hingga 2007. Karya terbarunya adalah Perjalanan Politik Pejabat Pemandu dalam Pariwisata.[1] Pengabdian masyarakatIa juga berperan aktif dalam masyarakat sebagai Konsultan Peneliti pada Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2001 hingga 2004, sebagai instruktur tidak tetap pada pelatihan sertifikasi profesi Dinas Pariwisata DKI Jakarta sejak tahun 2004, sebagai juri pemilihan Abang dan Mpok Depok, dan sebagai juri Pemilihan Abang None Jakarta periode 2005 hingga 2009.[1] Kehidupan pribadiJajang wafat pada tanggal 1 Oktober 2023.[9] Referensi
|