Isma'il bin BulbulAbuʾl-Ṣaqr Ismāʿīl bin Bulbul (bahasa Arab: أبو الصقر إسماعيل بن بلبل; 844–891)[1] adalah seorang pejabat Kekhalifahan Abbasiyah pada masa pemerintahan al-Mu'tamid (m. 870–892), melayani sebagai wazir Kekhalifahan dari tahun 878 hingga 892. Meskipun ia mengklaim keanggotaan suku Arab Bani Syaiban, ia berasal dari Persia atau Mesopotamia.[1] Ia naik pangkat dalam birokrasi Abbasiyah, menjadi kepala diwan wilayah kerajaan, tetapi muncul dalam sumber-sumber hanya pada tahun 878, ketika ia diangkat ke jabatan sipil tertinggi, yaitu wazir, oleh wali penguasa al-Muwaffaq. Ia digulingkan segera setelah itu, tetapi diangkat kembali pada tahun yang sama.[1] Namun demikian, kekuasaan yang sebenarnya dalam pemerintahan berada di tangan sekretaris al-Muwaffaq sendiri, Sa'id bin Makhlad, dan baru setelah kejatuhan yang terakhir pada tahun 885/6 Isma'il benar-benar menjadi kepala pemerintahan.[1][2] Ia menikmati kewenangan yang luas yang bahkan meluas ke militer. Dialah yang, menghadapi kekurangan keuangan kronis, merekrut dua saudara pedagang, Ahmad bin al-Furat dan saudaranya Ali, yang menjadi tokoh sentral dalam pemerintahan khalifah selama beberapa dekade berikutnya.[1][3] Isma'il bin Bulbul memiliki simpatisan Syiah, dan merupakan musuh bebuyutan putra al-Muwaffaq, bakal Khalifah al-Mu'tadhid (m. 892–902), yang kekuatan politik dan militernya yang sedang tumbuh ia coba netralkan namun tidak berhasil. Akibatnya, ketika al-Muwaffaq meninggal pada bulan Juni 891 dan digantikan sebagai bupati oleh al-Mu'tadhid, Isma'il ditangkap dan meninggal tak lama kemudian.[1] Referensi
Sumber
|