Institut Manajemen Telkom
Institut Manajemen Telkom atau biasa disingkat menjadi IM Telkom, dulu adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). IM Telkom dulu menyelenggarakan satu program pasca sarjana, enam program sarjana, dan satu program diploma. IM Telkom memiliki dua kampus, yakni Kampus Gegerkalong dan Kampus Dayeuhkolot. Jumlah mahasiswa yang aktif menempuh studi di IM Telkom pada tahun 2010 mencapai sekitar 5.000 orang. Pada tahun 2013, IT Telkom digabung dengan sejumlah perguruan tinggi milik Yayasan Pendidikan Telkom yang ada di Bandung untuk membentuk Universitas Telkom.[1] SejarahInstitut Manajemen Telkom (IM Telkom) memulai sejarahnya pada tahun 1990 dengan nama MBA-Bandung, yang lalu berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) pada tahun 1994. Pada tahun 20004, STMB kembali berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom, sebelum pada akhirnya bertransformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tahun 2008. Kampus pertama MBA-Bandung adalah Gedung H dan Gedung I di Pusdiklat Telkom yang berlokasi di Jalan Gegerkalong Hilir nomor 47, Bandung. MBA-Bandung dulu adalah penyelenggara program MBA pertama di Jawa Barat. Pada awal pendiriannya, MBA-Bandung mengadopsi secara utuh, sistem kuliah dari Asian Institute of Management (AIM) di Filipina, yang saat itu dikenal sebagai Harvard Business School Asia. Ketika didirikan, para profesor dari AIM mengajar dan membimbing penyelenggaraan program MBA hingga tahun 1995. Dengan itu, pada tahun 1992, MBA Bandung berhasil menjadi salah satu dari tujuh sekolah bisnis terbaik versi majalah SWA, bersama IPPM, IPMI, Prasetya Mulya, UI, dan ITB. Dengan adanya regulasi dari pemerintah untuk menertibkan penyelenggaraan program MBA di Indonesia, maka pada tahun 1994, MBA-Bandung mengubah bentuk organisasinya menjadi Sekolah Tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB). Dengan status sekolah tinggi, STMB pun mengubah program MBA-nya menjadi program Magister Manajemen (MM). Selain itu, STMB juga makin meragamkan varian program MM-nya, menjadi program MM Reguler, MM Eksekutif, dan MM Cooperative Education. Pada akreditasi pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah, program MM STMB berhasil memperoleh akreditasi A (Unggul) Pemerintah kemudian ingin agar sekolah tinggi tidak hanya menyelenggarakan program pasca sarjana, sehingga pada tahun 1997, STMB mulai memyelenggarakan program sarjana (S-1). Program studi yang dibuka di STMB pada saat itu adalah S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI). Pada akreditasi oleh pemerintah pada tahun 2002, program S-1 MBTI STMB berhasil memperoleh akreditasi A. Untuk memperkuat identitasnya pada bidang keilmuan manajemen bisnis telekomunikasi, pada tahun 2004, STMB mengubah namanya menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom). Selain itu, program pasca sarjana juga menambah varian program, yakni program MM Bisnis Telekomunikasi (MM Bistel) Pada tahun 2008, STMB Telkom bertransformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom). Transformasi tersebut ditandai dengan bertambahnya program studi yang diselenggarakan oleh IM Telkom, yakni program studi S-1 Ilmu Komunikasi, S-1 Desain Komunikasi Visual, S-1 Akuntansi, S-1 Administrasi Niaga, dan D-3 Pemasaran. IM Telkom juga menambah 2 lokasi kampus baru, yaitu Kampus Setiabudi dan Kampus Dayeuhkolot. Pada tahun 2013, IM Telkom digabung dengan Politeknik Telkom, Institut Teknologi Telkom, dan STISI Telkom untuk membentuk Universitas Telkom.[1] Fakultas
Jurusan
Sistem PembelajaranProgram dirancang secara unik untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkiprah dalam bidang manajemen di sektor industri infokom yang semakin konvergen. IM Telkom juga menerapkan pola link and match, yang diwujudkan dalam:
Referensi
|