Inca Kola
Inca Kola (juga dikenal sebagai "Kola Emas"/"Golden Kola" pada iklan internasional)[1] adalah minuman ringan yang diciptakan di Peru pada 1935 oleh imigran asal Inggris Joseph Robinson Lindley.[2] Minuman soda ini rasanya manis, memiliki rasa buah yang merepresentasikan bahan utamannya yaitu lemon verbena (verbena de Indias or cedrón dalam bahasa Spanyol),[3] di Amerika Serikat mirip rasanya dengan rasa permen karet atau krim soda.[4] Terkadang dikategorikan sebagai champagne cola, produk ini dideskripsikan sebagai an acquired taste" whose "intense color alone is enough to drive away the uninitiated."[5] Perusahaan Coca-Cola memiliki merek dagang Inca Kola diseluruh dunia kecuali Peru.[6] Di Peru, merek dagang Inca Kola dimiliki oleh Corporación Inca Kola Perú S.A., sejak 1999[7] yang merupakan perusahaan patungan antara Coca-Cola Companydan keluarga Lidley, mantan pemiliki tunggal dari Corporación Inca Kola Perú S.A. dan Corporación José R. Lindley S.A. Inca Kola merupakan kebanggaan dan rasa patriotisme Peru, sebuah ikon nasional.[2] Inca Kola tersedia di sebagian Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Eropa, walaupun begitu Inca Kola tidak terlalu sukses di luar Peru, Inca Kola juga dapat ditemukan di toko-toko khusus Amerika Latin di seluruh dunia. Inca Kola dijual dalam bentuk botol yang diberi motif khusus Inca. Sejarah Inca KolaPada 1910, di distrik Rímac, salah satu distrik tertua dan paling tradisional di Kota Lima, keluarga imigran dari Inggris memulai usaha pembotolan skala kecil dengan menggunakan nama keluarga yaitu Lindley. Pada 1928, perusahaan tersebut akhirnya resmi berbadan hukum di Peru dengan nama Corporación José R. Lindley S.A dimana Joseph R. Lindley menjadi Direktur Umum yang pertama.[8][8][8][9] Pada awal 1930an, perusahaan ini memiliki sepuluh rasa soda yaitu Orange Squash, Lemon Squash, Champagne Kola, dan Cola Rosada. Pada 1935, dalam acara 400 tahun berdirinya kota Lima, Lindley memperkenalkan apa yang menjadi produk paling terminal, Inca Kola yang rasanya berdasarkan Lemon Verbena (bahasa Spanyol: Verbena de Indias or Cedrón). Lindsey telah melakukan beragam eksperimen dengan beragam campuran, beragam bahan dan beragam tingkatan karbonasi, sampai pada akhirnya Lindsey mendapatkan kombinasi tiga belas cita rasa dari beragam tumbuhan. Perusahaan meluncurkan "Inca Cola" dengan slogan "There is only one Inca Kola and it's like no other" (Inca Kola sólo hay una y no se parece a ninguna). Pada pertengahan 1940an, Inca Kola adalah pemimpin pasar di Lima karena kampanye iklan yang agresif. Hal ini menarik minat bagi warga negara Peru yang mendominasi populasi, perusahaan memposisikan Inca Kola sebagai minuman tradisional Peru, menggunakan gambar dan ikon nasional dan pribumi. Kampanye iklan ini susses dan penjualan Inca Kola naik. Inca Kola mencapai angka 38% penetrasi pasar pada 1970, mengungguli semua produsen minuman berkarbonasi di peru dan menjadikannya "Minuman Warga Peru" (La Bebida del Perú). Logo umum yang digunakan pada akhir 1970an dan awal 1980an menggunakan slogan "Made of National Flavor!" (¡De Sabor Nacional!), yang kemudian diubah menjadi "The taste of Peru" (El Sabor del Perú). Pada 22 Januari 2009, Inca Kola berkolaborasi dengan D'Onofrio, perusahaan eskrim ikonik asal Peru yang dimiliki oleh Netsle meluncurkan minuman dengan rasa ice pop. Di Amerika Serikat, Inca Kola dibuat oleh Coca-Cola Company dan dijual di supermarket dengan ukuran botol 2-liter (68 U.S. fl oz), kaleng, dan botol individual KompetisiPada 1995, Coca-cola memiliki pangsa pasar minuman soda mencapai 32% di Peru sementara itu Inca Kola memiliki pangsa pasar 32,9% sejak saat itu pangsa pasar Inca Kola terus naik karena beberapa restoran waralaba cepat saji memasukannya ke dalam menu makanan. Bembos, restoran waralaba cepat saji dari Peru mengganti Coca-cola ke Inca Kola pada 1995 karena tingginya permintaan, McDonald's juga mulai menyajikan Inca Kola pada restorannya di Peru pada 1995, sebelum Coca-Cola memiliki merek Inca Kola (saat itu, Peru merupakan satu-satunya tempat dimana Coca-Cola setuju dengan perjanjian semacam itu). Lindley menjalankan restrukturisasi perusahaan pada 1997. Ekspansi yang dilakukan mendatangkan banyak hutang yang memakan banyak korban, Lindley rugi hampir $5 juta pada 1999. Inca Kola mencari pertolongan, mereka mendatangi Coca-Cola Co., yang kemudian membeli setengah saham Inca Kola Peru dan seperlima saham Corporación José R. Lindley S.A. dengan harga yang tidak disebutkan tetapi diperkirakan total transaksi mencapai $200 juta. Johnny Lindley Taboada, cucu dari pendiri dan Direktur Utama Corporación José R. Lindley S.A., ditunjuk menjadi Direktur Utama perusahaan patungan antara Inca Kola dan Coca-Cola. Coca-Cola menjadi pemilik tunggal dari merek Inca Kola diluar Peru sedangkan di Peru perjanjian kerja sama dibuat.[10] Sampai sekarang, Ekuador dan Amerika Serikat (sebagian besar di New York dan wilayah timur laut Amerika Serikat) merupakan dua negara dimana Inca Kola diproduksi oleh Coca-Cola Company Saat dua entitas besar itu bernegosiasi, beragam perusahaan kecil mulai muncul di Peru, berusaha untuk menjual minuman yang menyaingi Coca-Cola (Peru Cola, Cola Nacional, Inti Cola, Kola Real, dll.) dan Inca Cola (Isaac Kola, Triple Kola, Concordia, Oro, dll.). Penjualan utama perusahaan ini adalah fakta bahwa Inca Kola sudah bukan menjadi perusahaan Peru, setelah dijual kepada perusahaan asing, sehingga Inca Kola tidak layak untuk menerima uang masyarakat Peru. Selama 2004, Corporación José R. Lindley S.A. memulai pembicaraan untu membeli Embotelladora Latinoamericana S.A., sebuah perusahaan pembotolan yang melakukan pembotolan Inca Kola sejak 1973. Embotelladora Latinoamericana S.A. komplain karena harga konsentrat Inca Kola yang naik drastis sejak merger dengan Coca-Cola akibatnya, mereka membatalkan kontrak pembotolan Inca Kola di 2000. Hasilnya, pada 2005 Corporación José R. Lindley S.A. membeli dua per tiga saham Embotelladora Latinoamericana S.A. senilai $215 juta. Corporación José R. Lindley S.A. saat ini melakukan pembotolan untuk produk Inca Kola dan Coca-Cola dimana pangsa pasar gabungan mencapai 60%. Slogan
Referensi
Pranala luar
|