Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Herman Pieters (17 Desember 1924 – 12 Desember 1996) adalah seorang pejuang kemerdekaan, Panglima Pertama Kodam XV/Pattimura dan pahlawan Nasional asal Maluku. Ia berasal dari keluarga Pieter di Negeri Erie (Nusaniwe), Ambon. Pendidikan yang diraihnya adalah Sekolah Teknik Elektro di Surabaya dari tahun 1939 – 1942. Kemudian pada tahun 1954 sampai tahun 1955 dan tahun 1961 sampai 1962 ia mengikuti Sekolah Staf Pimpinan Angkatan Darat.
Meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 1996 di RSPAD Gatot Soebroto dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.[1]
Tanda Jasa dan Penghargaan
Karier
- Asisten Gubernur Militer pada Perundingan Linggarjati dan Komperensi Renville antara Indonesia dan Belanda (1945 – 1948) dan sekaligus Perwira Penghubung membantu Perdana Menteri Sutan Syahrir. Ikut dalam perang gerilya melawan Belanda di Jawa Timur (Surabaya dan Malang) dalam Divisi Pattimura.
- Anggota Panitia Pertimbangan Gencatan Senjata dengan Belanda di Malang, Mojokerto dan Surabaya (1948 – 1949) dan Panitia Militer Negara Indonesia Timur di Makassar.
- Menumpas Pemberontakan Andi Azis di Makassar dan RMS di Maluku (1950 – 1953), kemudian menjadi Asisten Komandan Teritorium VII dan Perwira Peradilan Pengadilan Militer di Ambon (1953 – 1956).[2]
- Komandan Residen Infantri 25 Maluku dan Daerah Militer Maluku dan Irian Barat (1956 – 1957) .[3][4]
- Komandan Kodam XV/Pattimura (1957 - 1959)[5]
- Tahun 1958 menjabat Perwira Hakim pada Pengadilan Daerah Militer di Makassar.
- Asisten D-II dari Kepala Staf Angkatan Darat (1961 – 1962).
- Tahun 1963 pensiun Angkatan Darat (ABRI) dan menjadi Presiden Direktur PT. Kora-Kora.
- Anggota MPR RI dari Golkar tahun 1977 dan 1983 – 1987.
Referensi