Hepatitis anjing infeksius

Hepatitis anjing infeksius
Informasi umum
Nama lainPenyakit adenovirus anjing
SpesialisasiKedokteran hewan
PenyebabCanine mastadenovirus A
Aspek klinis
Gejala dan tandaBervariasi
Awal muncul4–9 hari
DiagnosisELISA, PCR, isolasi virus, histopatologi
Tata laksana
PencegahanPemberian vaksin
PerawatanTerapi simtomatif dan suportif
Distribusi dan frekuensi
Kematian10–30% pada kasus akut

Hepatitis anjing infeksius (bahasa Inggris: infectious canine hepatitis, disingkat ICH) atau penyakit adenovirus anjing adalah penyakit menular pada hewan dengan manifestasi berupa hepatitis yang disebabkan oleh infeksi Canine mastadenovirus A (sebelumnya diberi nama Canine adenovirus tipe 1; disingkat CAV-1). Tanda klinis penyakit ini sangat bervariasi, mulai dari demam ringan hingga kematian.

Spesies rentan

Selain anjing, CAV-1 juga menginfeksi serigala, rubah, koyote, sigung, dan beruang. Hepatitis anjing infeksius lebih sering ditemukan pada anjing muda berusia kurang dari satu tahun.[1]

Tanda klinis

Setelah masa inkubasi selama 4–9 hari, dapat ditemukan tiga sindrom yang bisa saja tumpang tindih. Pertama, bentuk perakut dalam bentuk kolaps sistem sirkulasi, koma, dan kematian dalam waktu 24 hingga 48 jam. Bentuk kedua, yang paling sering dijumpai, yaitu penyakit akut dengan tanda klinis yang bervariasi. Demam hingga 41 °C, anoreksia, polidipsia, letargi, edema kornea (mata biru) atau edema di bagian tubuh lain (kepala, leher, perut), konjungtivitis, rhinitis, tonsilitis, perdarahan petekia atau ekimosis di mukosa mulut atau daerah lain, batuk, muntah (kadang disertai darah), diare (dapat disertai darah segar atau melena), takipnea, takikardia, limfadenopati perifer, nyeri perut, hematuria, dan jaundis merupakan tanda klinis yang bisa muncul. Tingkat kematian hewan antara 10 dan 30% yang umumnya disebabkan oleh gagal hati. Bentuk ketiga yaitu hepatitis kronis.[1][2][3] Pada infeksi buatan, anjing dengan penyakit akut akan mati dalam 4–9 hari dengan nekrosis hati yang masif.[4]

Diagnosis

Pemeriksaan klinis sulit membedakan ICH dengan penyakit lain, misalnya distemper. Uji ELISA, PCR, isolasi virus, maupun pemeriksaan histopatologi (biasanya pascamati) digunakan untuk menegakkan diagnosis.[1][2]

Penanganan dan pencegahan

Anjing yang terinfeksi adenovirus diberikan terapi simtomatif dan terapi suportif dengan infus untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Vaksinasi merupakan cara pencegahan penyakit yang efektif. World Small Animal Veterinary Association (WSAVA) merekomendasikan penyakit adenovirus anjing sebagai penyakit yang termasuk dalam program vaksinasi inti pada anjing.[5]

Referensi

  1. ^ a b c Sykes, Jane E. (2014). Infectious Canine Hepatitis. Elsevier. hlm. 182–186. doi:10.1016/b978-1-4377-0795-3.00018-1. ISBN 978-1-4377-0795-3. PMC 7151783alt=Dapat diakses gratis. 
  2. ^ a b Creevy, K.E. (Juni 2013). "Overview of Infectious Canine Hepatitis". MSD Manual. Diakses tanggal 4 Februari 2022. 
  3. ^ Cabasso, Victor J. (1962). "Infectious Canine Hepatitis Virus". Annals of the New York Academy of Sciences. 101 (2): 498–514. doi:10.1111/j.1749-6632.1962.tb18891.x. 
  4. ^ Gocke, D.J.; Presig, R.; Morris, T.Q.; McKay, D.G.; Bradley, S.E. (1967). "Experimental Viral Hepatitis in the Dog: Production of Persistent Disease in Partially Immune Animals*". Journal of Clinical Investigation. 46 (9): 1506–1517. doi:10.1172/JCI105642. ISSN 0021-9738. PMC 292896alt=Dapat diakses gratis. PMID 4292093. 
  5. ^ Day, M.J.; Horzinek, M.C.; Schultz, R.D.; Squires, R.A. (2016). "WSAVA Guidelines for the vaccination of dogs and cats: WSAVA Vaccination Guidelines". Journal of Small Animal Practice. 57 (1): E1–E45. doi:10.1111/jsap.2_12431. 
Klasifikasi
Kembali kehalaman sebelumnya