Henry Gunther

Henry Nicholas Gunther
Potret dari Gunther
Lahir(1895-06-06)6 Juni 1895
Baltimore, Amerika Serikat
Meninggal11 November 1918(1918-11-11) (umur 23)
Chaumont-devant-Damvillers, Meuse, Prancis
DikebumikanMost Holy Redeemer Cemetery, Baltimore
PengabdianAmerika Serikat
Dinas/cabangAngkatan Darat Amerika Serikat
Lama dinas1917-1918
PangkatSersan (sampai Juli 1918 atau seterusnya)
Diturunkan ke prajurit
Dikembalikan secara anumerta ke sersan
KesatuanResimen Infanteri ke-313, Divisi ke-79
Perang/pertempuranPerang Dunia I
Pertempuran Saint-Mihiel

Henry Nicholas John Gunther (6 Juni 1895 – 11 November 1918) adalah seorang tentara Jerman-Amerika dan tentara terakhir yang gugur saat Perang Dunia I.[1][2][3] Ia gugur satu menit sebelum perang berakhir pukul 11:00.[2][4][5]

Kehidupan awal

Henry Gunther lahir dari sebuah keluarga Jerman-Amerika di Baltimore, Maryland pada tanggal 6 Juni 1895.[2][3][5] Orang tuanya, George Gunther dan Lina Roth, adalah putra dan putri imigran Jerman.[2][6] Ia lahir di Highlandtown, sebuah permukiman di East Baltimore yang dihuni banyak sekali imigran Jerman,[3][7] tempat keluarganya berada dalam paroki Katolik Roma Sacred Heart of Jesus.[6] Henry Gunther bekerja sebagai akuntan di National Bank of Baltimore.[2][7] Ia bergabung dengan Knights of Columbus pada tahun 1915.[6][8]

Perang

Gunther tidak melapor secara sukarela untuk dinas militer, namun masuk wajib militer pada September 1917 dan dimasukkan ke Resimen ke-313, yang mempunyai julukan "Baltimore's Own" dan merupakan bagian dari Brigade ke-157 dari Divisi Infanteri ke-79. Sebagai seorang sersan, ia bertugas menangani urusan pakaian pasukan militernya, dan tiba di Prancis bulan Juli 1918 sebagai bagian dari Pasukan Ekspedisi Amerika Serikat. Sebuah surat mendadak ke rumah, yang menyebut bahwa ia berada dalam "kondisi menyedihkan" di garis depan dan meminta seorang teman mencoba segala cara agar ia tidak masuk wajib militer, disensor oleh pihak militer. Akibatnya, ia turun pangkat dari sersan menjadi prajurit.[3][5][7]

Pasukan Gunther, Company A, tiba di garis depan tanggal 12 September 1918. Seperti semua pasukan Sekutu di garis depan Ofensif Meuse-Argonne, mereka masih bertempur pada pagi 11 November.[9] Gencatan senjata dengan Jerman ditandatangani pukul 5:00, tetapi baru berlaku pukul 11:00. Pasukan Gunther mendekati barikade jalan berupa dua senjata mesin Jerman di desa Chaumont-devant-Damvillers. Gunther melawan perintah sersan dan teman dekatnya, Ernest Powell, dan menyerbu dengan bayonetnya. Tentara Jerman, tahu bahwa gencatan senjata akan diberlakukan satu menit lagi, mencoba mengabaikan Gunther. Ia tetap menyerbu dan menembak "sekali atau dua kali".[3] Saat ia begitu dekat dengan senjata mesin tersebut, ia ditembak dan tewas seketika.[5][10] Penulis James M. Cain, kemudian reporter Baltimore Sun, mewawancarai rekan-rekan Gunther dan menulis bahwa "Gunther sangat memikirkan masalah penurunan pangkatnya dan terobsesi untuk melakukan hal baik di hadapan para perwira dan rekan tentaranya."[3]

Perintah harian Jenderal John J. Pershing keesokan harinya menyebutkan Gunther sebagai tentara Amerika Serikat terakhir yang gugur dalam perang.[10] Angkatan Darat mengembalikan pangkat sersannya secara anumerta dan memberinya penghargaan Divisional Citation for Gallantry in Action dan Distinguished Service Cross. Sebuah pos Veterans of Foreign Wars di Baltimore diberi nama sesuai nama dirinya.[2][3][11]

Jenazah Gunther diterbangkan ke Amerika Serikat pada tahun 1923 dan dimakamkan di Most Holy Redeemer Cemetery, Baltimore.[2][5] Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa pada hari terakhir Perang Dunia I, antara penandatanganan gencatan senjata dan pemberlakuannya, sekitar 11.000 tentara terluka atau tewas, lebih daripada biasanya dalam satu hari.[12]

Tugu peringatan

Plakat peringatan di makam Henry Gunther di Baltimore, diresmikan tanggal 11 November 2010

Tanggal 11 November 2008, sebuah tugu peringatan dibangun dekat tempat Gunther gugur.[13] Tanggal November 11 2010, sebuah plakat peringatan diresmikan di makamnya.[6]

Buku dan film

Roger Faindt menulis sebuah buku tentang Gunther, 10h59 ; Henry Gunther, le dernier soldat americain mort en 1918 (ISBN 2-9535123-0-6, 2009). Buku ini diadaptasi ke film berbahasa Inggris berjudul 10h59 yang dijadwalkan mulai dibuat tahun 2013 dengan annggaran 12 juta euro.[14]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hayes-Fisher, John (October 29, 2008). "The last soldiers to die in World War I". BBC News. Diakses tanggal October 24, 2012. 
  2. ^ a b c d e f g Meyer, Eugene (November 1, 2008). "The Unknown Soldier". Maryland Life. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-29. Diakses tanggal October 25, 2012. 
  3. ^ a b c d e f g Rodricks, Dan (November 11, 2008). "The sad, senseless end of Henry Gunther". Baltimore Sun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-24. Diakses tanggal October 24, 2012. 
  4. ^ Persico, Joseph E. (2004). Eleventh Month, Eleventh Day, Eleventh Hour: Armistice Day, 1918: World War I and Its Violent Climax. New York: Random House. hlm. 351. ISBN 0-375-50825-2. 
  5. ^ a b c d e Edwards, Robert (October 15, 2006). "Henry Nicholas Gunther (1895 - 1918)". Find A Grave. Diakses tanggal October 25, 2012.  This page incorrectly lists Gunther's birth date as June 5, 1895.
  6. ^ a b c d "Dedication of the Memorial to Brother Knight Henry N. Gunther" (PDF). Maryland State Council of the Knights of Columbus. 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-04-02. Diakses tanggal October 25, 2012. 
  7. ^ a b c Persico, p. 134.
  8. ^ Bauernschub, John P. (2008). The Knights of Columbus: Fifty Years of Columbianism in Maryland. Wildside Press. hlm. 209. ISBN 9781434474278. 
  9. ^ Persico, pp. 134-135.
  10. ^ a b Persico, p. 351.
  11. ^ Persico, p. 394.
  12. ^ Persico, p. 378.
  13. ^ "Chaumont-devant-Damvillers. Un drapeau pour Henry Gunther". www.estrepublicain.fr (dalam bahasa Prancis). 9 November 2017. Diakses tanggal 18 Mei 2021. 
  14. ^ "10h59" (PDF). Montreal World Film Festival. hlm. 2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-08-04. Diakses tanggal April 18, 2012. 
Kembali kehalaman sebelumnya