Heatwave
Heatwave adalah grup musik funk/disko yang berintikan dua bersaudara mantan tentara Amerika Serikat bernama Johnnie Wilder, Jr. Keith Wilder. Dua album pertama, Too Hot To Handle (1977) dan Central Heating (1978) laris hingga masing-masing mendapat satu piringan emas dan satu piringan platina. Album ketiga Hot Property juga mendapat piringan emas.[1] Singel-singel mereka yang sukses mendapatkan piringan emas dan platina adalah "Boogie Nights" (1977), "Always & Forever" (1978), "The Groove Line" (1978).[2] Meskipun tidak pernah menjadi lagu hit di negara lain, lagu "All I Am" (disusun oleh Lynsey de Paul) dan "Dreamin' You" pernah menjadi mega hits di Jakarta dan sekitarnya.[3] KarierPendiri grup ini adalah lima orang tentara Angkatan Darat Amerika Serikat yang ditempatkan di Jerman Barat. Mereka pertama kali tampil sebagai The Cashmeres, dan menyebut diri sebagai The Cashmeres and The Black Pearls setelah bergabungnya tiga vokalis wanita. Setelah tiga personel pria pindah bertugas ke Inggris dan Vietnam, ketiga vokalis wanita mengundurkan diri. Wilder dengan seorang rekan yang tersisa membentuk grup vokal The Nobelman yang beranggotakan empat orang. Band pengiring mereka bernama The Soul Session yang personelnya semua warga negara Jerman Barat. Setelah berganti-ganti anggota, hanya Johnnie Wilder yang tersisa sebagai vokalis utama dari grup bernama J. Wilder and The Soul Sessions. Setelah tugasnya militernya berakhir, Wilder memilih untuk menetap di Jerman Barat. Heatwave kemudian dibentuk dari sisa anggota J. Wilder and The Soul Sessions yang digabung dengan The Upsetters pimpinan Tommy Harris. Selain Wilder dan Harris, personel awal Heatwave terdiri dari Eric 'funky man' Joseph (kibor), Eric Johns (gitar), Jessie Whitten (vokal), Barbara Bell (drum, vokal). Nama grup Heatwave dipakai untuk mengingat masa-masa awal mereka di Jerman Barat, mereka latihan di gedung tua berkondisi buruk yang dilengkapi mesin pemanas ruangan yang terus hidup sepanjang tahun.[4] Ketika mencari seorang penyanyi wanita dan pemain kibor, mereka diperkenalkan dengan vokalis wanita bernama Poochie dan pemain kibor asal Inggris bernama Rod Temperton. Setelah itu pemain bass Mario Mantese ikut bergabung. Dengan adanya Rod Temperton, Heatwave mendapat kesempatan pindah ke Britania Raya. Setelah mengadakan dua kali tur di Britania, seorang penyanyi wanita keluar untuk digantikan sementara oleh dua penyanyi wanita, Latisha Harmon dan Audrey Hayes.[4] Sekitar waktu itu pula, pendiri Heatwave sekaligus vokalis Jessie Whitten tewas terbunuh.[5] Pemain drum Tommy Harris keluar setelah melakukan serangkaian tur di Swiss. Sebagai pemain drum baru bergabung Ernes "Bilbo" Berger, dan Eric Johns Rasmussen bergabung sebagai pemain gitar. Dari Inggris Utara, Heatwave merekam pita demo pertama berisi lagu-lagu yang semuanya ditulis oleh Rod Temperton. Mereka mencetak rekaman piringan hitam dan mencari-cari kontrak rekaman. Setelah Keith Wilder, saudara laki-laki Johnnie Wilder ikut bergabung, Heatwave tampil sebagai grup yang memiliki dua vokalis utama.[4] Kepopuleran mereka meningkat setelah tur di Eropa, terutama setelah kembali ke Inggris sebagai band pembuka untuk grup terkenal dari Amerika Serikat. Heatwave sudah memiliki banyak penggemar ketika musik disko makin populer. Setelah kembali di London, mereka dikontrak oleh GTO Records untuk album perdana Too Hot To Handle. Singel pertama Heatwave adalah "Super Soul Sister", lagu berirama disko yang hanya sedikit mendapat bagian diputar di radio. Singel kedua, "Ain't No Half Steppin'" akhirnya populer sebagai lagu disko di kelab-kelab malam. Singel ketiga, "Boogie Nights" yang dirilis 7 Januari 1977 ternyata sukses besar dan menjadi lagu nomor satu di tangga lagu Eropa. Masih pada tahun yang sama, Heatwave kedatangan pemain gitar, bas, dan kibor baru bernama Roy Carter asal London.[4] Mereka mendapat kesempatan merekam album kedua, Central Heating di London setelah album perdana sukses mendapat piringan emas dan platina. Kesuksesan Heatwave menarik perhatian CBS Records yang mengundang mereka untuk datang ke Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Heatwave tampil di konser perayaan ulang tahun Martin Luther King, Jr. yang dihadiri 16.000 penonton.[4] Masih pada tahun 1977, Billy Jones dari Dayton, Ohio (keponakan Wilder) bergabung sebagai gitaris utama. Tahun berikutnya, Calvin Duke dari Brooklyn, New York City juga ikut sebagai pemain kibor yang baru.[4] Di Amerika Serikat, Heatwave ikut dalam tur keliling artis-artis rekaman terkenal. Kepopuleran akhirnya menyertai mereka, terutama setelah singel "Groove Line" menjadi makin sering diputar di radio-radio. Media massa memuji Heatwave sebagai band yang menarik dan "harus dilihat". Setelah tur di Amerika Serikat usai, mereka kembali ke Inggris untuk memulai rekaman album ketiga. Dalam proses merekam album ketiga, mereka diberi kesempatan untuk rekaman di berbagai studio di luar kota London. Musibah melanda Heatwave ketika sedang rekaman album ketiga. Pada 24 Februari 1979, Johnnie Wilder terlibat kecelakaan mobil yang menyebabkan tubuhnya lumpuh dari leher ke bawah. Meskipun demikian, Wilder setelah keluar dari rumah sakit tetap merekam album dan melakukan tur bersama Heatwave.[6] Sebelumnya dua kali musibah menimpa Heatwave. Jessie Whitten tewas terbunuh, dan pemain bass Mario Mantese sempat cacat setelah menjadi korban penusukan.[5] Mantese digantikan pemain bas Derek Bramble dari London.[4] Album ketiga, Hot Property (1979) direkam dan dirilis ketika Wilder dirawat di rumah sakit selama setahun. Heatwave melanjutkan tur dengan vokalis utama James Dean "J.D." Nicolas yang kemudian menjadi anggota Commodores. Setelah sembuh, Wilder ikut dalam tur-tur Heatwave di Amerika Serikat dan Jerman. Album keempat Candles direkam setelah mereka kembali ke London pada tahun 1980. Rod Temperton menulis sebagian besar lagu untuk album Candles yang kemudian menjadi album sukses. Album Current yang dirilis tahun 1982 merupakan album terakhir dari lima album hasil kontrak Heatwave dengan CBS/Epic Records.[4] Setelah tidak aktif sejak awal tahun 1983, Wilder bersaudara muncul kembali pada tahun 1989 dengan album Sound of Soul on Blatent. Johnnie Wilder sempat merilis dua album solo a cappella bertema spiritual, My Goals, on Light (1988) dan One More Day (1996).[7] Versi remix "Mind Blowing Decisions" sempat masuk dalam tangga lagu Britania Raya pada tahun 1991. Pada pertengahan 1990-an, Keith Wilder membentuk kembali Heatwave dibantu pemain bas Dave Williamson, pemain kibor Kevin Sutherland dan Byron Byrd, seta gitaris Bill Jones. Heatwave formasi baru melakukan tur di Amerika Serikat dan merilis album live berjudul Live at the Greek Theater yang dirilis tahun 1997.[5] Heatwave merilis kembali "Boogie Nights" dalam bentuk extended club remix pada tahun 2002. Johnnie Wilder Jr. meninggal dunia di rumah kediamannya di Clayton, Ohio pada 13 Mei 2006.[8] DiskografiAlbum studio
Album remix
Album kompilasi
Singel
Referensi
Pranala luar
|