Gereja Nasrani Indonesia

Dari beberapa Gereja Rasuliah yang sudah ada di Indonesia, Gereja Nasrani Indonesia (GNI) hadir di abad 21 ini dengan membawa ajaran yang unik yang berasal dari beberapa Gereja Kuno yang mewariskan ajaran Yesus awal.

Sejarah Terbentuknya GNI

Garis besar terbangunnya jemaat kuno sampai di abad 21

Berikut ini adalah sekelumit sejarah bagaimana ajaran Jemaat Perdana bisa mengalir dari abad 1 sampai 21 dan sampai di Bumi Nusantara. Dengan otoritas dari Yesus dan semangat menginjil ke berbagai bangsa, GNI sebenarnya meneruskan usaha penginjilan Church of the East (COE) yang sempat masuk Nusantara.[1][2] COE adalah suatu Gereja Rasuliah yang didirikan oleh Mar Thoma (Rasul Thomas)-Mar Addai (Rasul Thadeus), pemilik Kitab suci Peshitta Aramaik Diarsipkan 2023-06-21 di Wayback Machine..[3] Dari Palestina, mereka memberitakan Injil ke berbagai daerah sampai akhirnya tiba di India.[4][5][6] Metropolitan dari Seleusia-Ktesiphon memerintah Gereja Persia ini dari sejak zaman awalnya, dua kota kembar Kerajaan Persia, yang tunduk kepada Patriakh Antiokia dan dari Timur. Karena mengalami hambatan komunikasi, jurisdiksi Kepatriakhan didelegasikan kepada Metropolitan yang ditetapkan menjadi ‘Katolikos dari Timur’ dan Patriakh. Dari sana Gereja Syro-Kaldea (resmi terbentuk Katolikos Timur)[7] pada satu waktu menjadi jemaat terbesar Kristen (Aramaik: Mshikaye) di dunia. Sempat menempatkan wakilnya, Uskup Mar Aprim pada Konsili Nikea 325 Masehi di Kontantinopel, kemudian sejak tahun 431 Masehi terpisah dari gereja lain di daerah Roma (Gereja Roma Katolik) dan Byzantium (Gereja Byzantium Yunani) sampai sekarang.

COE tersebar luas sampai seluruh Persia, Mesopotamia, India dan Cina, Asia Tenggara, Jepang dan pernah ada di Nusantara berkembang di daerah Barus, Sumatera Utara di abad 7 (tahun 645 Masehi) sampai 8 Masehi.[1][2] tapi menjadi semakin berkurang akibat penganiayaan. Cabang India tetap dalam persekutuan hingga tahun 1599, ketika para misionaris Gereja Latin memaksa orang-orang Nasrani India memutus hubungan mereka dengan Keuskupan Seleusia-Ktesifon dan tunduk kepada Gereja Roma.[6] Sejumlah kelompok dari mereka bergabung dengan Kepatriakhan Ortodoks Syria-Antiokia pada tahun 1665 dan melembagakan diri sebagai Gereja Ortodoks Syria Malabar. Selama 250 tahun, terputus dari pusat jurisdiksi bersejarah mereka, sekelompok sisa yang setia terus bertahan, dan bertahan sampai tahun 1862 jurisdiksi Syro-Kaldea di India dipulihkan.

Di dalam kekurangan dan masa penganiayaan dari Gereja Rasuliah lain, para missionaris COE berjalan dengan sandal dan tongkat di tangannya, menggendong keranjang di punggung di mana mereka letakan naskah-naskah kitab dan salib.[8] Menyebar tanpa membonceng armada-armada Kekaisaran untuk menjajah daerah-daerah yang kaya akan rempah-rempah. Murni dalam misi pemuridan. Di era modern ini, Gereja Asyria ini berkembang di Iraq, Iran, Syria, Lebanon, Kuwait, Yunani, Italy, Swedia, Rusia, USA, Canada, dan Australia. Demikianlah sejarah singkat keuskupan dari sisi sejarah jemaat COE.

Dari Benua Australia inilah muncul uskup-uskup yang berdiri mandiri dari COE dan Gereja Rasuliah lain, bersatu membentuk keuskupan mandiri yang kuat dengan ajaran mistikanya sendiri. Mandiri artinya tidak putus mata rantai tahbisan, melainkan tidak meminta dukungan dana dan mandiri dalam organisasi induk. Keuskupan ini bernama Orthodox Catholic Church of the New Age Diarsipkan 2023-03-31 di Wayback Machine. yang sejak tahun 2014 menaungi GNI. Mereka mentahbiskan Mar Nicholas Lumbantoruan menjadi Uskup untuk wilayah Indonesia pada Desember 2014.

GNI juga merupakan cikal-bakal keuskupan mandiri yang hanya berhutang tahbisan karena semua pelayanan dan pengabaran injil sejak awal tidak bergantung dari keuskupan. Keuskupan Catholic Orthodox the New Age adalah keuskupan kecil Mandiri yang dipimpin oleh tujuh orang uskup dan mengangkat satu Uskup Kepala (Uskup Agung). Berbeda dengan kepatriakhan besar yang memiliki banyak Uskup Agung sehingga di antaranya diangkat menjadi seorang Patriakh, keuskupan GNI ini belum memiliki jabatan Patriakh. Kesukupan mandiri artinya tidak mendapatkan dukungan dana dari pusat kepatriakhan besar manapun, mandiri mengurus rumah tangga dan pemuridannya sendiri. Keuskupan kecil ini hanya berhutang tahbisan kepada kepatriakhan besar sehingga keuskupan ini bisa mewarisi tradisi yang mengalir melalui kepatriakhan tersebut. Dengan memiliki banyak mata rantai tahbisan, itu artinya keuskupan ini memiliki kepustakaan Tradisi Gereja yang kaya dan beragam.

Logo Gereja Nasrani Indonesia

Kisah Mar Nicholas membentuk GNI di Jakarta

Komunitas ini mulai berdiri dari karya beberapa orang yang bisa disebut sebagai founding fathers, antara lain: H Lumbantoruan sendiri (Mar Nicholas), Gindo Lumbantoruan, dan Johanes Rombe. Mereka ini adalah orang-orang yang tekun mencari kebenaran, banyak berdiskusi, dan sempat berpindah-pindah gereja untuk mendapatkan komunitas yang paling pas untuk mereka kembangkan di Indonesia.

Di bawah ini adalah sejarah perkembangan GNI dari awal sampai tersambungnya dengan keuskupan Orthodox Catholic Church of the New Age di bawah Uskup Agung John Cuffe Diarsipkan 2021-04-13 di Wayback Machine..

NO TAHUN CATATAN SEJARAH
1 2006 Bapak Hotman Lumban Toruan di Jakarta mulai belajar dalam komunitas Assembly of Jerusalem (AoJ), satu komunitas Gereja Rasuliah yang mengklaim suksesi rasuliahnya dari Rasul Petrus, Rasul Thomas, dan Rasul Yakobus saudara Tuhan Yesus. H Toruan diangkat menjadi Shamasha (Diakon) di bawah Patriaknya ke-70; Patriak Katolikos Rabban Mar Michai Isagelos Kazak Yaza ke-XII keturunan dari keluarga Maria.
2 2008 Patriak Mar Michai wafat dan digantikan dengan orang yang tak satu visi dengan patriak sebelumnya. Dia lebih berhaluan Yudaisme Mesianik yang rasis, anti-Kristen dan memiliki perbedaan ajaran dari patriak sebelumnya. Mereka mulai menekankan supremasi Yudaisme sebagai yang unggul, teologi keilahian Yesus disingkirkan dan Mesias dipandang hanya sebagai Rabbi Agung. Pengajarannya mirip dengan Sekte Ebionit di abad awal.
3 2009-2010 Dimulailah pengembangan keanggotaan lagi, Keluarga Pak Prasodjo Wibowo masuk, lalu diikuti oleh Keluarga Andreas di Madiun yang membawa beberapa keluarga di sana.
4 2011 Ibu Erna Tan, pembawa Gerakan Mesianik Modern di Indonesia dari Belanda bergabung sampai sekarang. Jemaat lainnyapun berdatangan.
5 2013 Terjadi silang pendapat dan akhirnya H Toruan mengundurkan diri dari AoJ. Di waktu bersamaan berhembus issue bahwa Shamasha H Toruan dianathema (dikucilkan) dari organisasi. Rumor ini sengaja dikeluarkan oleh oknum-oknum yang tidak menyukai kehadiran pengajaran yang dibawa olehnya. Sejak saat itu, Shamasa H. Toruan berkomunikasi dengan banyak Gereja Rasuliah lain dengan email dengan tujuan untuk mendapatkan naungan dari Gereja Rasuliah lainnya yang memiliki kesaman pengajaran, terutama pengajaran 3 Pilar Iman: Pewahyuan Suci-Tradisi Suci-Kitab Suci.
6 13 Maret 2013 Shamasa H. Toruan bertemu dengan Pak Boreel, Ibu Sihombing, dan Ibu Iin, untuk pertama kali dan beribadah bersama. Tanggal bertepatan dengan hari kelahiran Shamasa H. Toruan dan ditetapkan sebagai terbentuknya GNI.
7 2013 Bapak H.Toruan diterima oleh Catholic Church of the New Age Diarsipkan 2023-03-31 di Wayback Machine. di Queensland-Australia. Dibawah pimpinan Primat Metropolitan Uskup Agung Mar John Reginal Cuffe, D.D., CKC Diarsipkan 2021-04-13 di Wayback Machine.., bapak H Toruan menjalankan pemuridan langsung dibawah pengawasan beliau. Keuskupan ini merupakan lembaga Keuskupan Gereja Rasuliah resmi terdaftar dan diakui pemerintah Australia dengan pusat Katedral fisiknya: St Cecelia’s Church di Jalan Raya D’Aguilar Highway 443 King Street, Moodlu, Caboolture, Queensland, Australia.
8 2014 Komunitas Mesianik di Medan di bawah pimpinan Pak Abidin Panggabean dan Pak Alboin Butarbutar bergabung.
9 Desember 2014 Bapak Hotman Toruan, diundang ke Queensland Australian dan dibaptis ulang sekalipun sebelumnya telah dibaptis dalam Gereja Ortodoks Yunani di Indonesia menurut baptisan rasuli. Kemudian, tahbisan suksesi rasuli dari Assembly of Jerusalem (AoJ) dianggap INVALID, mutlak Kosong dan Batal (“absolutely null and utterly void”), karena tidak memenuhi kriteri Tahbisan Suksesi Rasuli yang sah berdasarkan: FORM, MATTER, INTENT,dan MINISTER.
9 6 Desember 2014 Pada Perayaan St. Nicholas, tanggal 6 Desember 2014 H. Toruan ditahbiskan ulang dari mulai tingkat Minor Orders sampai Mayor Orders sebanyak Sembilan Jenjang Hierarki Keimamatan selama dua minggu melelahkan. Pada jenjang terakhir dikonsekrasi sebagai Uskup dengan nama Mar Nicholas Lumbantoruan, dengan Tahbisan Sah menurut semua persyaratan konsensus Rasuli yang sudah berlangsung selama 2000 tahun. Rm. Nicholas H. Toruan ditahbiskan dan dikonsekrasi oleh: 1. The Most Rev. ArchBishop Metropolitan Mar John Reginal Cuffe (Konsekrator Utama) 2. Bishop Rt.Rev. Bishop Brian Baden (Asisten Konsekrator I), 3. Rt.Rev. Bishop John Guy (Asisten Konsekrator II).
10 2015 Uskup Mar Nicholas H. Toruan terus memuridkan lebih banyak lagi jiwa yang haus pengajaran kuno Nasrani yang satu, kudus, ortodoks, katolik dan rasuliah bagi menyambut Kedatangan Kedua Kali Tuhan kita Yesus Mesias bar Alaha! The Rt. Rev. Uskup Mar Nicholas H.Toruan, CKC, diberikan mandat dan otoritas penuh mentahbiskan para pelayan bagi keimamatan di Indonesia. Juga menjadi Dean of the Saint Basil Theological College perwakilan Indonesia, suatu lembaga pendidikan pelatihan Imam dari mulai program Sertifikat, Diploma, S-1, S-2, dan S-3. Kini beliau sedang menjalani proses penyelesaian program matrikulasi S.T.L yang segera setelah itu dilanjutkan pada program Doktoral.
11 Awal 2015 Uskup Mar Nicholas H. Toruan membaptis katekumen di Jakarta lalu di Medan.
12 Juni 2015 Munculnya website resmi GNI sebagai tonggak awal penginjilan di jaringan internet: www.nasraniindonesia.org Diarsipkan 2020-02-20 di Wayback Machine.. Uskup Mar Nicholas H Toruan mentahbiskan 3 orang jemaat menjadi Shamasha di Paroki Mar Michael Cibubur.
13 Agustus 2015 Uskup Mar Nicholas H Toruan membaptis ketekumen Madiun dan mentahbiskan 3 orang jemaat untuk menjadi Shamasha di daerah Madiun, Surabaya, dan Jogyakarta.
14 Akhir 2015 Uskup Mar Nicholas membaptis kembali ketekumen di Medan dan mentahbiskan 2 orang Shamasha untuk wilayah Tarutung dan Medan.
15 25 Desember 2015 Uskup Mar Nicholas H Toruan meninggal di Jakarta.
16 25 Januari 2016 Konsili I Gereja Nasrani Indonesia di Cibubur Jakarta, dipandu oleh Uskup Agung John Cuffe dari Australia via skype untuk pemilihan Uskup baru pengganti, hasilnya adalah penetapan Shamasha Christian Boreel sebagai penerus tahta Mar Thomas-Mar Addai dan Mar Nicholas H Toruan untuk menjadi uskup kedua untuk Indonesia.

Romo Nicholas Lumbantoruan

Mar Nicholas mengajara di Paroki Mar Yakub Jakarta

Mar Nicholas, lahir 13 Maret 1964 dengan nama Hotman di Parlilitan (Tapanuli Utara) terlahir dari pasangan suami – istri + Justinus Lumbantoruan dan Nainur boru Sihotang, yang keduanya dari suku Batak Toba.

Setelah tamat SMA, tahun 1985 beliau ini melanjutkan kuliah di Seminari Alkitab Trinitas Indonesia di kota Karanglo-Malang, Jawa Timur. Kemudian melanjutkan lagi, ke ITKI – Petamburan tahun 1988. Singkatnya, setelah mempelajari berbagai Ajaran-ajaran Protestantisme di Sekolah Tinggi Teologia ini membuat pikirannya yang analitis dan kritis harus meninggalkan pelayanan gerejawi dan sekolah teologi sebab apa yang dilihat, dipikirkan, dianalisa, dan dialami tidak membuat dirinya merasa terpenuhi atas tuntutan jawaban yang harus dijawab dan diaktualkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tahun 1994, beliau menikah dengan seorang gadis yang berkeyakinan Iman Katolik Roma. Sejak menikah, beliau ini mengikuti ibadat misa Gereja Roma Katolik bukan karena meyakini “Ajaran-ajaran Katolikisme Roma” melainkan tuntutan kritis dan analitis akal budinya. Selama beberapa tahun otodidak meneliti dan membandingkan Iman Protestantisme dan Romanisme yang kontradiktif satu sama lain yang tiba pada kesimpulan bahwa “Ajaran-ajaran Protestantisme” adalah produk anti-Katolik atau Kebalikan dari Romanisme dengan pola yang sama sehingga kesimpulan yang didapat bahwa:”Semua Protestan adalah Paus-paus Terselubung” (All Protestants are Crypt-Papists). Di mana Romanisme adalah Iman Ekstrim Kanan dan Semua Kekristenan yang lahir setelah reformasi Protestantisme adalah Iman Ekstrim Kiri. Pada akhirnya, beliau ini harus mencari Jalan Tengah dari dua Kubu Kekristenan Barat yang saling bertikai.

Tahun 1996, beliau bertemu dengan bapak Johanes Rombe yang memperkenalkan Iman Gereja Ortodoks Timur (Yunani). Sejak itu, aktif belajar Iman Ortodoks Timur dan menjadi katekumen, dibaptis tahun 1998. Di sini beliau banyak mendapatkan input pengajaran-pengajaran teologis versi Ortodoks Timur. Tetapi nalar dan kerinduan terdalam dalam jiwa seperti yang rasul Thomas katakan,

“Dia yang mencari, janganlah ia berhenti mencari hingga ia menemukan; dan saat ia menemukan ia akan menjadi gusar, dan jika ia gusar, ia akan jadi takjub, dan ia akan memiliki otoritas atas segala sesuatu.” Injil Rasul Thomas.[9]

Pikiran kritis dan analitik tak terbendung sehingga, beliau ini merasakan ada ruang hampa dalam pemahaman ortodoksi Timur ini yang dominan hasil formulasi konsensus rasional para Bapa-bapa Gereja Hellenis berpola melalui pemikiran filsafat Yunani, budaya etnis Hellenisme, dan legalisme gerejawi dalam keputusan-keputusan rasional bersama Konsili-konsili Ekumenis (Konsili 1 sampai ke-7) yang umumnya dilaksanakan di Timur dan dilindungi Kaisar Byzantium demi kepentingan politis pada waktu itu. Beberapa tahun kemudian, beliau harus angkat kaki dari gereja etnis ini oleh beberapa alasan.

Tahun 2002, beliau menyelesaikan studi bahasa Inggris di STKIP-PGRI Jakarta, dan dilanjutkan pascasarjana di Universitas Sahid Jakarta, jurusan Public Relations. Kemudian beliau bergabung dengan Gereja Katolik Lama yang berpusat di California (USA) dan menjadi Calon Imam menikah dan belajar di Sekolah Biara St. Anthony-Montana, program Sacred Theological Licentiate. MAsa pencariannya tidak berakhir di sini, ia harus diperhadapkan dengan pemahaman teologi yang sama dengan Ortodoks Timur dan Katolik Roma, dengan mentahbiskan Imam Wanita yang sangat bertentangan dengan prinsip Alkitab. Melalui seorang teman seminarian, beliau diperkenalkan dengan Kekristenan Mar Thoma – Assyria dan mulai meneliti Kekeristenan Timur (The East Christianity) yang disebut sebagai “Nasrani” yang mewarisi budaya pemikiran Semitik (Ibrani-Aramaik).

Tahun 2006, beliau melalui korespondensi panjang diterima dalam salah satu sekte Gereja Semitik Timur yang menamakan diri sebagai Assembly of Jerusalem. Memutuskan keluar pada tahun 2011 akibat adanya perubahan pengajaran dari Patriak baru dengan yang lama.

Pentahbisan Rm Nicholas Lumbantoruan di jenjang Uskup oleh Fr John Reginald Cuffe dibantu oleh 2 orang Uskup lainnya pada Desember 2014.

Tahun 2013, mendirikan Gereja Nasrani Indonesia lalu bergabung dengan Gereja Rasuliah Orthodox Catholic Church of the New Age, putri Gereja Asyria, Gereja Syria Antiokia, dan Old Catholic pada tahun 2013 akhir.

Tahbisan GNI dari Old Catholic

Konsekrasi Fr. Arnold Matthew

Seetelah Perang Dunia I pecah, Uskup Agung dan bangsawan memutuskan bahwa genting untuk menyusun bagi perlindungan suksesi rasuliah dan memanggil para imamnya untuk memilih calon yang tepat bagi Keuskupan. Mereka memilih Reverend Frederick Willoughby, dahulunya seorang rohaniawan Anglikan. Awalnya beliau ditahbiskan seperti tercatat dibawah. Tapi hubungannya dengan Gereja Katolik Lama di Inggris Raya resmi berakhir pada 19 Mei 1915. Kemudian beliau bergabung dengan Gereja Roma Katolik. Uskup Agung Arnold Harris Mathew wafat pada 20 Desember 1919, yang pada waktu itu gerakan ini dikenal luas sebagai Gereja Katolik Lama di Inggris Raya.

Istilah Gereja Katolik Lama digunakan dari tahun 1850-an oleh kelompok-kelompok yang telah terpisah dari Gereja Katolik Roma atas doktrin tertentu, terutama berkaitan dengan otoritas kepausan; beberapa kelompok ini, terutama di Belanda, sudah ada jauh sebelum masa itu. Jadi bisa dikatakan bahwa Rantai tahbisan GNI yang berasal dari Old Catholic juga berasal dari Roma Katolik. Sementara asal-usul tahbisan Roma Katolik berasal dari Tuhan Yesus ke Rasul Petrus di abad 1 Masehi.

Dari abad 1 sampai abad 19 memakai rentetan Tahbisan Roma Katolik, kemudian ke Old Catholic. sampai ke Fr. Arnold H Matthew dan Fr. Frederick. S Willoughby di bawah ini.

Arnold Harris Mathew, pada 28 Oktober 1914, mentahbiskan:

Frederick Samuel Willoughby, yang pada 9 Juli 1922, mentahbiskan:

James Bartholomew Banks, James I. Primat Tertinggi dari Penatalayanan Gereja, pada 28 Mei 1940 mentahbiskan:

Sidney Ernest Page Needham, pada 4 Januari 1945,[10] mentahbiskan:

Hugh George de Willmott Newman, Mar Georgius I, pada 25 Agustus 1944 mentahbiskan:

John Sebastian Marlow Ward, di Gereja Biara Mesias Raja di Barnet. Pada 6 Juni 1946 Uskup Agung Ward mentahbiskan:[11]

Colin Mackenzie Chamberlain Diarsipkan 2022-02-17 di Wayback Machine. di Gereja Biara Mesias sang Raja, Park Road, New Barnet, Herts., pada 6 Juni 1946 Uskupu Agung Ward dibantu oleh Mar Gregorius, Katolikos dari Barat, dan lima uskup-uskup lainnya. Seiring wafatnya Uskup Agung Ward pada 2 Juli 1949, Uskup Chamberlain dipilih sebagai pelanjutnya. Uskup Agung Chamberlain mentahbiskan:

Peter Gilbert Strong di Kapel Biara dekat Limassol, Cyprus, pada 19 Maret 1951, dibantu oleh Uskup Martin Andrews dari Bournemouth. Pada tahun 1965 Uskup Strong dipilih sebagai Uskup Agung dalam suksesi untuk Uskup Agung Chamberlain. Uskup Agung Strong mentahbiskan:

John Reginald Cuffe Diarsipkan 2021-04-13 di Wayback Machine. di Gereja St. Cecelia, D’Aguilar Highway, Moodlu, Queensland, Australia pada 22 Nopember 1989. Uskup Agung Strong dibantu oleh Uskup Maurice Cuffe dari Wamuran. Pada tanggal 6 Desember 2014 di Moodlu, Queensland, Australia, Primat Metropolitan Uskup Agung John R Cuffe bersama dengan Uskup Brian Baden dan Uskup John Guy mentahbiskan:

Nicholas H. Toruan sebagai Uskup untuk Gereja Nasrani Indonesia.

Tahbisan GNI dari Gereja Syria Ortodoks

1 Rasul Petrus 35
2 Evodius 44
3 Ignatius I 68
4 Earon 107
5 Cornelius 137
6 Eados 142
7 Theopliilus 157
8 Maximinus 171
9 Seraphim 179
10 Asclepiades, Martir 189
11 Philip 210
12 Zebinus 219
13 Babylos, Martir 237
14 Fabius 250
15 Demetrius 251
16 Paul I 259
17 Domnus I 270
18 Timotheus 281
19 Cyrilus 291
20 Tyrantus 296
21 Vitalius 301
22 Philogonius 318
23 Eustachius 323
24 Paulinus 338
25 Philabianus 383
26 Evagrius 386
27 Phosphorius 415
28 Alexander 416
29 John I 428
30 Theodotus 431
31 Domnus II 442
32 Maximus 450
33 Accacius 454
34 Martyrius 457
35 Peter II 464
36 Philadius 500
37 Serverius the Great 509
38 Sergius 547
39 Anastasius 560
40 Gregory I 561
41 Paul II. 564
42 Patra 571
43 Domnus IV. 586
44 Julianus 591
45 Athanasius I. 595
46 John II. 636
47 Theodorus I. 649
48 Severus 668
49 Athanasius II 684
50 Julianus II. 687
51 Elias I. 709
52 Athanasius III. 724
53 Evanius I. 740
54 Gervasius I. 759
55 Joseph 790
56 Cyriacus 793
57 Dionysius I. 818
58 John III 847
59 lgnatius II. 877
60 Theodosius 887
61 Dionysius II. 897
62 John IV. 910
63 Basilius 922
64 John V. 936
65 Evanius II. 954
66 Dionysius III 958
67 Abraham I. 962
68 John VI. 965
69 Athanasius IV 987
70 John VII. 1004
71 Dionysius IV. 1032
72 Theodorus II. 1042
73 Athanasius V. 1058
74 John VIII. 1064
75 Basilius II, 1074
76 Abdoone 1076
77 Dionysius V. 1077
78 Evanius III. 1080
79 Dionysius VI 1088
80 Athanasius VI. 1091
81 John IX. 1131
82 Athanasius VII 1139
83 Michael I. The Great 1167
84 Athanasius VIII 1200
85 Michael II 1207
86 John X. 1208
87 Ignatius III. 1223
88 Dionysius III. 1253
89 John XI. 1253
90 Ignatius IV. 1264
91 Philanus 1283
92 Ignatius Baruhid 1293
93 Ignatius Ishmael 1333
94 Ignatius Basilius III. 1366
95 Ignatius Abraham II. 1382
96 Ignatius Basilius IV 1412
97 Ignatius Bahanam I. 1415
98 Ignatius Elijah 1455
99 Ignatius John XII. 1483
100 Ignatius Noah 1492
101 Ignatius Jesus I. 1509
102 Ignatius jacob I. 1510
103 Ignatius David I. 1519
104 Ignatius Abdullah 1520
105 Ignatius Naamathalak 1557
106 Ignatius David II. 1576
107 Ignatius Philathus 1591
108 Ignatius Abdullah II. 1597
109 Ignatius Cadhai 1598
110 Ignatius Simeon 1640
111 Ignatius Jesus II 1653
112 Ignatius A. Messiah I 1661
113 Ignatius Cabeed 1686
114 Ignatius Gervasius II. 1687
115 Ignatius Isaac 1708
116 Ignatius Siccarablak 1722
117 Ignatius Gervasius III. 1746
118 Ignatius Gervasius IV 1768
119 Ignatius Mathias 1781
120 Ignatius Bahanam II. 1810
121 Ignatius Jonas 1817
122 Ignatius Gervasius V. 1818
123 Ignatius Elias II. 1839
124 Ignatius Jacob II. 1847
125 Ignatius Peter III atau IV 1872

PATRIAK KE-125 di atas mentahbiskan:

Paul Athanasius pada tahun 1877 dan dia dilantik menjadi Duta besarnya. Dia, sesuai dengan Surat Keputusan Kepatriakan dari Ignatius Peter III., tertanggal 29 Januari 1889, mentahbiskan:

Fr. Francis Xavier Alvarez

Francis Xavier Alvarez pada tanggal 29 Juli 1889, sebagai Uskup Agung Srilanka (Ceylon), dibantu oleh Paul Mar Evanius dan George Mar Gregorius, Para Uskup Malabar dibawah Antiokia. Uskup Agung Alvarez sesuai dengan Surat Edaran Ignatius Peter III., tertanggal 29 Desember 1891, mentahbiskan:

Joseph Rene Vilatte pada 29 Mei 1892, Church of Our Lady of Good Death, Colombo, Ceylon, sebagai Uskup Agung Metropolitan bagi semua mereka umat Katolik Amerika yang menganut paham iman Ortodoks dari Gereja Tak Terbagi Perdana. Uskup Agung Alvarez (gelar keuskupan, Julius I.) dibantu oleh Mar Athanasius, Uskup Kottayam, dan Mar Gregorius, Uskup Niranam. Uskup Vilatte mentahbiskan:

Frederic E. J. Lloyd di Kapel Mar David, 536, jalan Timur ke-36, Chicago, pada 29 Desember 1915. Uskup Agung Vilatte dibantu oleh Uskup Paul Miraglia, dari New York. Uskup Lloyd dipilih pada tahun 1920 Uskup Agung dan Metropolitan pelanjut suksesi Uskup Agung Vilatte. Uskup Agung Lloyd mentahbiskan:

John Churchill Sibley pada tanggal 29 September 1929 pada Sinode Umum bersidang di Kota Chicago dan ia dan Sinode menganugerahkan Uskup Sibley Keuskupan Agung Mulia sebagai Uskup Agung Metropolitan untuk Kerajaan Inggris. Uskup Agung Lloyd dibantu oleh Uskup Agung Gregory dari Provinsi Pasifik dan Uskup Daniel, Uskup Francis dan Uskup Axel. Uskup Agung Churchill Sibley mentahbiskan:

John Sebastian Marlow Ward pada 6 Oktober 1935, di Gereja Biara Mesias Raja, Park Road, New Barnet, Herts., dan Komisi melantik dia karena kelayakan sebagai Kanselir/Duta dari Gereja di Inggris. Uskup Ward memilih Uskup Agung berikutnya seiring dengan wafatnya Uskup Agung Sibley pada 15 Desember 1938. Pada 25 Agustus 1945 Uskup Agung Ward berpartisipasi dalam suatu pertukaran tahbisan dengan sejumlah uskup-uskup lainnya, termasuk Mar Georgius, Dr. Hugh de Willmott Newman sebelumnya seorang pelanjut silsilah suksesi Irvingite yang mendapatkan tahbisan konsekrasi valid melalui sejumlah garis silsilah rasuliah yang berbeda. Rinciannya tertera dibawah ini. Pada 6 Juni 1946 Uskup Agung Ward mentahbiskan:

Colin Mackenzie Chamberlain di Gereja Biara Mesias Raja, Park Road, New Barnet, Herts., pada 6 Juni 1946 Uskup Agung Ward dibantu oleh Mar Gregorius, Katolikos dari Barat, dan lima uskup-uskup lainnya. Seiring wafatnya Uskup Agung Ward pada 2 Juli 1949, Uskup Chamberlain dipilih sebagai pelanjutnya. Uskup Agung Chamberlain mentahbiskan:

Peter Gilbert Strong di Kapel Biara dekat Limassol, Cyprus, pada 19 Maret 1951, dibantu oleh Uskup Martin Andrews dari Bournemouth. Pada tahun 1965 Uskup Strong dipilih sebagai Uskup Agung dalam suksesi untuk Uskup Agung Chamberlain. Uskup Agung Strong mentahbiskan:

John Reginald Cuffe di Gereja St. Cecelia, D’Aguilar Highway, Moodlu, Queensland, Australia pada 22 Nopember 1989. Uskup Agung Strong dibantu oleh Uskup Maurice Cuffe dari Wamuran. Pada tanggal 6 Desember 2014, Primat Gereja Katolik Ortodoks, Metropolitan Uskup Agung John R. Cuffe bersama dengan Uskup Brian Baden dan Uskup John Guy mentahbiskan:

Nicholas H.Toruan di Katedral St. Cecilia, Moodlu, Queensland. Australia, sebagai Uskup untuk Gereja Nasrani Indonesia.

Tahbisan GNI dari Gereja Ancient Church Of the East (ACOE)

Secara tradisional disebut Gereja Syria Timur atau Gereja Assyria (Church of the East/COE) yang diberi label secara salah dengan julukan (Nestorian). Wilayahnya disebut Assyria atau Persia dan Mesopotamia yang diinjili oleh Shliakh Mar Thoma Ehoda (Rasul Thomas), dibantu oleh Mar Addai (Rasul Thadeus). Silsilah tahbisan ACOE dengan 92 pemimpinnya kemudian bersambung ke bawah ini:

Mar Shimun IX Dinkha (Shemʿon IX Dinkha) (1580–1600) Patriak ke- 93.

Mar Shimun X Eliyah (Shemʿon X Eliyah) (1600–1638) Patriak ke- 94.

Mar Shimun XI Eshuyow (Shemʿon XI Eshuyow) (1638–1656) Patriak ke-95.

Mar Shimun XII Yoalaha (Shemʿon XII Yoalaha) (1656–1662) Patriak ke- 96.

Mar Shimun XIII Dinkha (Shemʿon XIII Dinkha) (1662–1700) Patriak ke-97.

Mar Shimun XIV Shlemon (Shemʿon XIV Shlemon) (1700-1740) Patriak ke-98.

Mar Shimun XV Maqdassi Mikhail (Shemʿon XV Mikhaʿil Mukhtas) (1740-1780) Patriak ke- 99.

Mar Shimun XVI Yohannan (Shemʿon XVI Yohannan) (1780-1820) Patriak ke- 100.

Mar Shimun XVII Abraham (Shemʿon XVII Abraham) (1820-1861) Patriak ke- 101.

Mar Shimun XVIII Rubil (juga Simon XVIII Rouel/Rowil/ Rowell) (1860-1903) Patriak ke-102. Beliau Yang Mulia, Maran Mar Rowell Shimun XVIII, Reuben, Patriak Seleusia-Ktesifon dan Katolikos dari Timur, yang pada 17 Desember 1862, mentahbiskan:

Anthony Thondanatt, Mar Abd Ishu, Metropolitan dari Trichur, yang pada 24 Juli 1899, mentahbiskan:

Luis Mariano Scares, Mar Basileus, Metropolitan dari India, Ceylon, Mylapore, Socotra dan Messina, yang pada 30 Nopember 1902, mentahbiskan:

Ulric Vemon Herford, Mar Jacobus, Uskup dari Mercia dan Middlesex, yang pada 28 Februari 1925, mentahbiskan:

William Stanley McBean Knight, Mar Paulus, Uskup dari Kent, yang pada 18 Oktober 1931, mentahbiskan:

Hedley Coward Bartlett, Uskup dari Siluria, yang pada 20 Mei 1945, mentahbiskan:

Hugh George de Willmott Newman, Mar Georgius I, yang pada 25 Agustus 1944 mentahbiskan:

John Sebastian Marlow Ward di Gereja Biaranya Mesias sang Raja di Barnet. John Sebastian Marlow Ward pada 6 Oktober 1935, di Gereja Biara Mesias sang Raja, Park Road, New Barnet, Herts., dan Komisi melantik dia karena kelayakan sebagai Kanselir/Duta darai Gereja di Inggris. Uskup Ward memilih Uskup Agung berikutnya seiring dengan wafatnya Uskup Agung Sibley pada 15 Desember 1938. Pada 25 Agustus 1945 Uskup Agung Ward berpartisipasi dalam suatu pertukaran tahbisan dengan sejumlah uskup-uskup lainnya, termasuk Mar Georgius, (Dr. Hugh de Willmott Newman) sebelumnya seorang pelanjut silsilah suksesi Irvingite yang mendapatkan tahbisan konsekrasi valid melalui sejumlah garis silsilah rasuliah yang berbeda. Rinciannya tertera dibawah ini. Pada 6 Juni 1946 Uskup Agung Ward mentahbiskan:

Colin Mackenzie Chamberlain di Gereja Biara Mesias sang Raja, Park Road, New Barnet, Herts., pada 6 Juni 1946 Uskupu Agung Ward dibantu oleh Mar Gregorius, Katolikos dari Barat, dan lima uskup – uskup lainnya. Seiring wafatnya Uskup Agung Ward pada 2 Juli 1949, Uskup Chamberlain dipilih sebagai pelanjutnya. Uskup Agung Chamberlain mentahbiskan:

Peter Gilbert Strong di Kapel Biara dekat Limassol, Cyprus, pada 19 Maret 1951, dibantu oleh Uskup Martin Andrews dari Bournemouth. Pada tahun 1965 Uskup Strong dipilih sebagai Uskup Agung dalam suksesi untuk Uskup Agung Chamberlain. Uskup Agung Strong mentahbiskan:

John Reginald Cuffe di Gereja St. Cecelia, D’Aguilar Highway, Moodlu, Queensland, Australia pada 22 Nopember 1989. Uskup Agung Strong dibantu oleh Uskup Maurice Cuffe dari Wamuran. Pada tanggal 6 Desember 2014 di Moodlu, Queensland, Australia, Primat Metropolitan Uskup Agung John R Cuffe bersama dengan Uskup Brian Baden dan Uskup John Guy mentahbiskan:

Nicholas H. Toruan sebagai Uskup untuk Gereja Nasrani Indonesia.

Tiga Pilar Iman Jemaat

Tiga Pilar Iman ini terdiri dari:

  1. Pewahyuan Suci atau Mistikisme (Kadisha d’Gilyana).
  2. Tradisi Suci atau Ajaran Lisan (Kadisha Masorah), dan
  3. Kitab Suci atau Ajaran Tertulis (Kadisha d’Ketava).

Ketiga pilar iman ini saling menjelaskan dan melengkapi. Ketiga pilar ini tidak bisa saling berbenturan! Jika bentrok maka sudah pasti ada yang keliru dan tidak bisa dijadikan suatu kebenaran. Jemaat selalu berpegang pada ke-3 pilar ini dalam menjalankan pemuridan.

Pewahyuan Suci atau Mistikisme

Pada umumnya, Gereja Rasuliah hanya berdasarkan dua pilar Iman: Kitab Suci dan Tradisi misalnya pada Gereja-gereja Ortodoks Timur dan Oriental. Tetapi pada prakteknya mereka juga meyakini Mistikisme terutama dalam kehidupan Biara. Contoh seorang Hesikastis (mistikus) dari Gereja ortodoks Timur adalah Gregorius Palamas (1296-1359) seorang rahib dari Gunung Athos di Yunani dan kemudian menjadi Uskup Agung Thessalonika, dan Serafim dari Sarov (Russian: 1833), dia dikenal luas sebagai rahib Russia dan mistikus dalam Gereja Ortodoks Russia. Begitu juga dari Gereja Roma Katolik dikenal beberapa mistikus, Francis dari Assisi (1181-1226), Thomas Aquinas (1225-1274), seorang rahib Dominican dan imam Katolik, dan banyak lagi lainnya. Hanya gereja-gereja saja ini tidak menjadikan Mistikisme sebagai Pilar Iman, sementara GNI berkeyakinan Mistikisme adalah Pilar Iman jemaat. Dua orang mistikus terkenalnya adalah ArchBishop John Sebastian Marlow Ward (1885-1949) dan St. Serapha (1890-1965). Kaum mistikus tersebut tidak lain adalah para nabi yang menjadi telinga untuk Suara Alaha bagi jemaat-Nya. Jawatan nabi ini tidak boleh hilang di dalam komunitas sebab Alaha terus berbicara sampai sekarang. Para nabi bukan hanya ada di zaman PL (Musa, Yeremia, Yesaya, dll), namun juga di dalam masa PB.

Kis 13:1 Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.[1] Did 15:1 Oleh karena itu, pilihlah, bagi kalian sendiri para uskup dan para diakon yang layak di hadapan Tuhan, para pria yang lembut hatinya dan tidak tamak, dan benar dan diakui, sebab mereka melaksanakan bagimu pelayanan para nabi dan guru. Oleh karena itu, jangan rendahkan mereka, sebab mereka adalah yang terhormat diantaramu, bersama dengan para guru dan nabi[2].

Pada hakikatnya Agama itu seharusnya mengandung dua unsur, yakni Eksoterisme (bentuk luar) dan Isoterisme (bagian dalam). Agama yang hanya mengandalkan Eksoterisme akan menjadikan agama itu berkarakter ‘Legalistis’ saja yang terdiri dari berbagai ritus, seremonial, perayaan, tulisan-tulisan dan berbagai aneka tafsir, fatwa, dan rumusan rasional keagamaan sehingga keagamaan itu sangat menitik beratkan pada ‘Theologumenon’ (pendapat-pendapat hasil tafsir) seperti halnya Keagamaan Yudaisme Rabbinik yang menghasilkan Talmud. Agama itu harus mengandung sisi Isoterisme juga untuk keseimbangan sehingga tidak mengharapkan tafsir rasional manusia saja, melainkan menunggu wahyu-wahyu Ilahi yang disampaikan Alaha, melalui Para Malaikat atau berbagai nubuatan kenabian, sebagaimana Alkitab katakan:

Bila tidak ada Wahyu kenabian, umat menjadi liar; sebaliknya ia yang menjalankan Torah berbahagia.[4] Amsal 29:18.

Menurut keyakinan GNI, semua Gereja Rasuliah di abad 1 memiliki ke-3 pilar ini. Ini adalah catatan Rasul Paulus untuk jemaat Efesus:

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Alaha, 20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Mesias Yesus sebagai batu penjuru.[5] yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus[12]

Uskup Agung John Cuffe adalah salah satu pakar Mistika jemaat ini yang masih terus bisa berkontak juga dengan Alaha. GNI memawisi banyak penyingkapan Alaha melalui dirinya dan uskup-uskup sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan pengajaran tentang Sorga dari keuskupan ini meyakini jauh lebih dalam di banding gereja rasuliah pada umumnya.

Tradisi Suci Lisan

Tradisi Lisan adalah pengajaran Lisan atau sering disebut sebagai Oral Torah. Setelah para nabi menerima pewahyuan dari Alaha, lalu mereka menyampaikannya kepada jemaat maka apa yang mereka sampaikan itu adalah Tradisi Lisan. Pesan Alaha bisa dikemas ke dalam suatu budaya yang dimiliki oleh masyarakat penerima penyingkapan itu. Misalnya, Alaha memerintahkan umat Israel untuk membuat Tzit-tzit melalui nabi Musa. Maka Musa dengan hikmat atau kearifan lokalnya mengajarkan bagaimana memilih benang, bagaimana cara memilinnya, lalu bagaimana cara memakai tzit-tzit tersebut. Ajaran lisan ini disampaikan darinya ke para pengajar lain, dari ayah ke anak, dan seterusnya.

Di dalam masa PB, Tuhan Yesus adalah Sang Nabi yang menerima Pewahyuan Suci lalu menyampaikan pengajaran secara LISAN dalam Tradisi Lisan. Yesus tidak menulis kitab dan Alaha tidak pernah menurunkan kitab dari langit untuk menjadi sumber pengajaran Yesus. Apa yang diajarkan-Nya adalah suatu tradisi yang direkam di dalam kepala para murid-Nya selama 3,5 tahun. Semua pengajaran asalnya tidak dalam tulisan. Tradisi-tradisi yang tidak dituliskan ke dalam suatu kitab yang dikanon antara lain: Siddurim (liturgi-liturgi ibadah), kidungan, sejarah gereja, qadishotim (sakramen-sakramen), dan lain-lain. Semua hal ini pada akhirnya dituliskan ke dalam seminari-seminari di semua gereja rasuliah yang menyebar ke banyak bangsa. Tradisi biasanya dipraktikkan atau dicontohkan dari imam ke imam penerusnya, dari uskup ke uskup penerusnya sehingga pengajaran lisan ini bisa terus terpelihara dari zaman ke zaman.

Manuscript on parchment of the book is Peshitta

Kitab Suci Tertulis

Sejak sekitar tahun 40 Masehi kitab-kitab PB dituliskan oleh para murid Yesus. Jadi ada rentang waktu di mana gereja-gereja tidak memiliki kitab PB, semua pengajaran adalah ajaran LISAN (tradisi). Setelah tradisi ada, barulah ada kitab-kitab. Tentu saja tradisi jauh lebih lengkap dan detail, sementara kitab hanya mencatat hal-hal yang dinggap penulisnya penting saja. Misalnya kata ‘Baptis’ dalam injil Matius. Di sana tidak pernah ada keterangan detail seperti siapa yang berhak membaptis, baptis itu diselam atau dipercik, bagaimana membaptis orang yang sakit, bagaimana membaptis di daerah yang kekurangan air, dll. Kitab suci harus diterangi oleh tradisi supaya pembacanya bisa memahami ajaran asli jemaat perdana.

Sayangnya, kitab yang beredar di antara jemaat bukan saja kitab yang berisi ajaran yang benar, ada juga yang salah atau sebagian yang mengandung ajaran benar dari para rasul yang mengingat ajaran Yesus. Oleh karena itulah masing-masing Gereja Rasuliah melakukan kanonisasi (pengelompokan) kitab suci. Masing-masing uskup berhak melakukan kanon tersebut sesuai kearifanya. Kendati tidak semua dari gereja mereka yang masih memiliki peran kenabian yang memudah mereka memilah-milah, namun kanonisasi ini tetap terjadi.

Kitab suci hasil kanonisasi ini adalah hasil dari tulisan para pemimpin Gereja Rasuliah! Bahkan Gereja Asyria menyalin kembali kitab Tanakh ke dalam bahasa aramaik sejak abad 1 Masehi. Sehingga gereja ini memiliki kitab PL dan PB dalam bahasa aramaik (Pesyita). Gereja Rasuliah lain melestarikan Salinan Septuaginta (kitab PL dalam bahasa yunani). Naskah-naskah kitab PB asli baik dalam aramaik dan juga yunani tidaklah bisa bertahan sampai sekarang karena ilmu pengetahuan yang tidak mencukupi di abad awal. Di zaman modern ini, Gereja Rasuliah sudah memiliki banyak museum sendiri-sendiri untuk mengawetkan naskah-naskah tua yang tersisa. Pesyita dijadikan referensi pertama bagi jemaat GNI, sementara naskah Yunani sebagai referensi berikutnya.

Perayaan Tahunan

Tahun gereja berisi sejumlah Perayaan Mayor dan Minor yang telah ditetapkan khusus oleh Mar Nicholas. Perayaan Mayor adalah perayaan yang wajib dilakukan disebabkan adanya Mandat Yesus. Sementara Perayaan Minor, dilaksanakan sesuai Tradisi Suci Gereja.

Perayaan Mayor

Perayaan Mayor atau perayaan yang paling peting bagi jemaat GNI meliputi Pesakh dan Seder yang dirayakan secara berurutan, Lukas 22:19-22:

1. Perayaan Seder (Sebelum Penyaliban)

Perayaan Pesta Perjamuan Makan Anak Domba, jatuh pada 13 Nisan (malam Rabu, 14 Nisan), pada bulan April.Perayaan ini berpatokan pada hari bukan tanggal sebagai penyesuaian hari peristiwa terjadinya di awal.

2. Perayaan Pesakh (Penyaliban atau Kematian Yesus)

Jemaat ini merayakan Pesakh yang jatuh pada tanggal 14 Nisan (Rabu), jatuh pada bulan April. Perayaan ini didahului dengan puasa selama 46 hari.

Perayaan Terang (Hari Mesias) 25 Desember

Perayaan Minor

Perayaan-perayaan Minor terdapat di dalam tabel di bawah ini:

Perayaan-perayaan Mayor dan Minor
No Tanggal Nama Perayaan Penjelasan
1 6 Januari (Minggu Bunda Ilahi) Epifani Memperingati kedatangan Orang-orang Majusi
2 25 Januari Hari Rasul Paulus Memperingati pertobatan dari Rasul Paulus
3 1 Februari Hari Uskup Ignatius Memperingati martirnya Mar Ignatius, Uskup Antiokia abad 1
4 2 Februari Hari Bunda Miryam Perayaan penyucian
5 4 Februari Hari Bunda Serapha Memperingati kematian Bunda Mistikus kita, Bunda Serapha (Isteri Mar John Ward)
6 22 Februari Hari Tahta Rasul Petrus Memperingati Rasul Petrus mendirikan Jemaat Antiokia pada thn 35 Masehi
7 13 Maret HUT GNI Perayaan hari ulang tahun Gereja Nasrani Indonesia
8 25 Maret Hari Bunda Miryam Perayaan Kabar Baik
9 2 pekan sebelum kebangkitan (Minggu Anak Ilahi) Pekan sengsara Memperingati masa sengsara Mesias Yesus
10 1 Pekan sebelum kebangkitan (Minggu Anak Ilahi) Pekan Daun Palem Memperingati Yesus memasuki Gerbang kemenangan Yerusalem
11 Selasa Malam (malam Rabu) sebelum kebangkitan - PERAYAAN MAYOR (Minggu Anak Ilahi) Seder Pesakh Memperingati kesedihand i Taman Getsemani, Perjamuan Terakhir, Penghianatan, penangkapan Yesus.
13 Rabu sebelum kebangkitan - PERAYAAN MAYOR (Minggu Anak Ilahi) Pesakh Memperingati penyaliban dan kematian Yesus
14 Minggu kebangkitan (April-Mei) Buah Sulung (Hari Mesias) Memperingati kebangkitan Tuhan Yesus
15 1 Mei Hari Bunda Miryam Memperingati Awal bulan Miyam
16 40 hari setelah kebangkitan Hari Kenaikan Yesus Memperingati kenaikan Yesus
17 10 hari (1 minggu) setelah kenaikan Pentakosta (Savuot) Memperingati turunnya Roh Kudus
18 1 Minggu setelah Pentakosta Hari Bapa Ilahi Perayaan Bapa Ilahi
19 24 Juni Hari Re. Bapa Sepuh Perayaan Bapa Ilahi
20 2 Juli Hari Kedamaian Perayaan Kedamaian
21 Hari Minggu terdekat 4 Agustus Hari Bunda Miryam Peringatan Bunda Miryam
22 15 Agustus Hari Yohanes Pembaptis Peringatan sosok Yohanes pembaptis
23 29 Agustus Hari Kasih Ilahi Perayaan Hari Kasih Sayang Ilahi
24 Sabtu sebelum 14 September Hari Semua Jiwa Perayaan Hirarki Sorga, mengenang semua jiwa yang telah pergi
25 1 Minggu setelahnya Hari Semua Kadosa Perayaan Hirarki Sorga, mengenang semua jiwa yang telah menjadi Kadosa
26 1 Minggu setelahnya Hari Michael dan Semua Malaikat Perayaan Hirarki Sorga, mengenang jasa Para Malaikat
September-Oktober Hari Sukkot Perayaan Kelahiran Yesus
27 4 Oktober Hari Mar Francis dari Asisi Peringatan Mar Francis dari Asisi
28 Akhir Oktober Hari Bunda Cecilia Peringatan Bunda Cecilia yg martir
29 22 November Hari Maranatha Perayaan menyambut kedatangan Yesus kedua kali
30 November akhir Hari Maranatha Perayaan menyambut kedatangan Yesus kedua kali
31 8 Desember (Minggu Bunda Ilahi) Hari Mesias dikandung Memperingati masa Yesus dikandungan
32 25 Desember (Minggu Bunda Ilahi) Hari Perayaan Terang Memperingati perayaan Bunda Ilahi, Hanukkah PB, dan pergantian tahun.

Pengakuan Iman

Dalam pengakuan iman ini akan dijelaskan secara bertahap Pengakuan Iman Rasuliah tahun 70 Masehi, Pengakuan Iman sesuai Konsisli Nikea 325 Masehi, dan yang terakhir adalah pengakuan Iman Keuskupan Orthodox Catholic Church of the New Age. Mengapa ada beragam pengakuan iman? Mengapa tidak hanya berpegangan pada salah satu saja? Jawabnya adalah karena keyakinan jemaat ini, semuanya adalah sama dan seiring waktu berjalan, pengakuan iman tersebut menjadi lebih detail.

Shahadat Para Rasul sekitar tahun 70 M

Menurut tradisi perihal shahadat akan menjadi sama pada shahadat yang kita sebut Shahadat Rasuli, yang mana disebutkan berasal langsung dari ilham Roh Kudus pada masa Perayaan Savuoth dan juga shahadat ini bisa dibagi kedalam dua belas stanzas masing-masing diucapkan oleh tiap Rasul-rasul: itulah sebabnya bernama ‘Shahadat Para Rasul’ atau ‘Pengakuan Iman Rasuli’. Realitas ini bisa saja tak menarik. Kebanyakan para sarjana percaya bahwa shahadat berasal dari masa zaman Rasuliah yakni sebelum periode Mar Yuchnan (Yohanes), Rasul terakhir, wafat pada awal abad ke-2 M, tapi bisa juga shahadat ini terbentuk tak lama berselang setelah Perayaan Savu’oth (30 M). Shahadat Para Rasul dipandang juga berasal dari setelah masa Konsili Yerusalem (tahun 50 M, lihat Kisah 15:4) sebab shahadat ini tidak ada sedikitpun menyebutkan Torah Musa atau Perjanjian Lama. (Shahadat Nikea kemudian paling sedikitnya menyebutkan perihal ini bahwa Roh Kudus berbicara melalui Nabi-nabi). Meskipun bentuk aslinya barangkali sedikit berbeda, Shahadat Para Rasul sebagaimana shahadat ini digunakan kini, didaraskan seperti ini:

  1. Aku percaya pada Alahasang Bapa Mahakuasa [Mar Kefa], Pencipta Langit dan Bumi [Mar Yuchnan],
  2. Dan pada Yesus Mesias, Anak Tunggal-Nya, TuhanKita [Mar Yakub]
  3. Dia yang dikandung oleh Roh Kudus[2],
  4. Dilahirkan dari Perawan Miriam; [Mar Andreos]
  5. Menderita sengsara dibawah Pemerintahan Pontius,
  6. Disalibkan, mati dan dikuburkan; [Mar Filipus]
  7. Dia turun kedalam Alam Maut.
  8. Pada hari ketiga Dia bangkit kembali dari orang mati. [Mar Thoma]
  9. Dia naik ke Sorga;
  10. Dan duduk di sebelah kanan Alaha sang Bapa Mahakuasa; [Mar Tulmay]
  11. Dari sana Dia akan datang untuk menghakimi orang masih hidup dan yang mati. [Mar Mattai]
  12. Aku percaya pada Roh Kudus; Jemaat Katolik/am Kudus; [Mar Yakub bar Alpheus] Persekutuan Orang-orang Kudus; Pengampunan dosa-dosa [Mar Simon Zeolotes]; Kebangkitan tubuh. [Mar Yudas – saudara Mar Yakub]. Dan hidup kekal. Amin. [Mar Matthias]

Shahadat Para Rasul ini dituliskan pada waktu Gnostikisme merupakan ancaman teologis utama terhadap Kekristenan awal di abad 1. Sementara itu ada banyak variasi ajaran-ajaran Gnostik yang boleh jadi diketemukan bermanfaat. Harus dikatakan bahwa Gnostikisme dalam beberapa hal menggambarkan keliru terhadap Pesan Mesias, dan paling penting dari perihal ini gnostik menyangkali realitas Inkarnasi (Penjelmaan).

Keyakinan jemaat ini dibandingkan dengan Shahadat-shahadat Kuno

Shahadat Rasuliah 70 M Shahadat Nikea 325 M Keyakinan Kami sejak abad 20 Catatan/Komentar
Aku percaya pada Alaha sang Bapa Mahakuasa, Pencipta Langit dan Bumi, Dan pada Yesus Mesias, Putra Tunggal-Nya, Tuhan kita. Dia yang dikandung oleh Roh Kudus, Kami percaya pada satuAlaha, sang Bapa Mahakuasa, Pencipta Langit dan Bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan yang tak kelihatan, dan pada satu Tuhan Yesus Mesias, Anak Tunggal Alaha yang diperanakkan, diperanakkan dari Bapa-Nya sebelum semua dunia, Alaha dari Alaha, terang dari Terang, Alaha sejati dari Alaha sejati,diperanakkan,bukan diciptakan; yang ada dari satu hakikat dengan sang Bapa, melalui Dia segala sesuatu diciptakan: Kami percaya pada Satu Keilahian Tak Berwujud, Tak Terbatas, Kekal dan mencakup Semua; Dia yang sebelum semua Waktu, Menjelma langsung sebagai sang Tlithayutha dari Hakikat Ehad, agar Alaha bisa berkarya dalam Ciptaan: yang pada Mulanya sang Ehad menjadi Dua, Bapa dan Bunda, dan dari Mereka Diperanakkan sang Anak melalui Dia diciptakan Waktu dan Ruang dan semua Ciptaan, lima belas Alam keberadaan1: dan ketika itu Menjelmakan langsung, Alaha berdiam dalam Alam-alam tertinggi ini. 1Lima belas Alam: yakni tiga Alam mahluk-mahluk berdosa: Fisik, Astral (tempat tinggal para mahluk gaib), dan Alam-alam Roh; Tiga Alam Kadosa, dan Sembilan Alam Malaikat; yakni Para Malaikat.
Kami percaya bahwa tiap jiwa adalah abadi dan berisi dalam jiwa itu sendiri suatu Percikan Api Ilahi, yang bersumber dari Alaha dan akhirnya akan kembali kepada Alaha. Bahwa tiap Percikan Ilahi turun melalui semua Alam-alam Lebih Tinggi hingga jiwa itu menjadi tenggelam dalam benda pada Alam Fisik. Bahwa melalui hidup fisik tak terbilang jiwa itu berkembang hingga jiwa tidak lagi membutuhkan kembali kepada Alam Fisik: yang kemudian jiwa itu, melintas naik ke atas melalui semua Alam-alam Para Orang Kudus dan Para Malaikat kembali bersekutu kembali dengan Alaha. Bahwa dalam proses ini jiwa dicobai, diuji dan diperdayai oleh mereka yang Alaha tugaskan melaksanakan tugas-tugas itu2, hingga jiwa belajar untuk berbalik dari yang jahat dan hingga jiwa itu akhirnya kembali dari mana jiwa itu datang. 2 sang Penguji umat manusia dan Para Malaikat, biasanya dikenal sebagai Setan, bersama dengan antek-anteknya.
Dilahirkan dari Perawan Miriam; Menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan; Dia yang demi kita manusia dan demi Keselamatan kita turun dari Sorga, dan menjelma melalui sang Ruakh ha-Kodes dari Perawan Miriam, dan menjadi Manusia; dan juga disalibkan demi kita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus. Kami percaya pada Anak Ilahi yang secara berkala turun melalui semua Alam-alam kepada Fisik, agar Dia bisa menolong saudara-saudari-Nya yang rendah hati, dan membawa kepada masing-masing alam wahyu lebih tinggi tentang Kebenaran. Dia yang terakhir turun ke dunia ini3 sebagai Tuhan Yesus Mesias Kita, Dia yang adalah Alaha dan Manusia: dilahirkan dari seorang Perawan, Dia dicobai, menderita dan Mati di kayu Salib, sehingga dengan demikian Dia bisa menebus demi kita bagi orang benar untuk Keselamatan. 3Dia turun ke dunia ini dari dahulu kala dan Dia terus menerus turun kepada banyak dunia lain yang mana kita tidak tahu apapun.
Dia turun kedalam alam maut. Pada hari ketiga Dia bangkit lagi dari antara orang mati, Dia naik ke Sorga; Dan duduk di sebelah kananAlaha sang Bapa Mahakuasa; Dari sana Dia akan datang untuk menghakimi orang hidup dan mati. Dia menderita dan dikuburkan: dan pada hari ketiga Dia bangkit kembali, menurut Kitab Suci: dan naik ke Sorga. Dan duduk di sebelah kanan sang Bapa; dan Dia akan datang kembali dengan kemuliaan, untuk menghakimi baik orang yang hidup dan mati, Dia Empunya Kerajaan yang tidak ada akhir. Kami percaya bahwa Dia turun kedalam tempat-tempat terdalam dari Alam Maut4, kemudian kembali ke bumi hidup setelah Tiga Hari, bahkan Badan Ragawi-Nya bangkit dari Mati. Dia memberikan kepada Para Rasul-Nya sang Roh Kudus, dan menganugerahkan pada mereka dan para pengganti mereka wewenang untuk mengampuni dosa-dosa, yang adalah kunci bagi Keselamatan kita. Dia naik ke Sorga, kembali sekali lagi kepada Tahta Maha Tinggi. Dari sana Dia akan datang kembali sebagaimana Dia telah janjikan, untuk memerintah sebagai Raja atas semua bumi, membawa wahyu lebih tinggi kepada ras umat manusia, dan menghantar kepada Zaman yang akan Datang. 4 Mesias melintasi lewat Alam Para mahluk Gaib (the Astral Plane) menuju Alam Roh (the Spirit Plane) di mana Dia meninggalkan Pencuri Bertobat dalam Firdaus. Kemudian Dia turun ke bagian terdalam Neraka, sebelum kembali sekali lagi; melintasi bagian demi bagian hingga mencapai kembali Firdaus. Pada tiap bagian Dia memboyong naik ke atas rombongan roh-roh tertawan, sebelum kembali ke bumi pada Minggu Pagi.
Aku percaya pada Ruakh ha-Kodesh;. Dan kami percaya pada Ruakh ha-Kodesh, sang Penguasa dan Pemberi Hidup, Dia yang keluar dari sang Bapa; Dia yang bersama dengan sang Bapa dan sang Putra disembah dan dimuliakan, Dia yang berbicara melalui para nabi: Kami percaya bahwa Rukha d’Kudsha adalah Bunda Ilahi, Dia yang dengan sang Bapa dan sang Anak adalah Sumber dari semua Hidup. Bahwa Dia (femina) yang turun atas Para Rasul pada masa Perayaan Savu’oth melanjutkan untuk membimbing dan menuntun para pengganti mereka5 melalui sepanjang Zaman dan terus mengilhami Jemaat dalam dunia masa kini, menuntun kita, anak-anak-Nya, dalam Jalan Keselamatan. 5Rohaniawan dan Pakar Mistik menerima ilham utama mereka untuk menuntun berasal dari sang Bunda Ilahi.
Jemaat Katolik Kudus; Persekutuan Para Orang Kudus; Dan pada satu Jemaat Rasuli dan Katolik, Satu Kudus. Kami percaya pada Satu Jemaat Rasuli keseluruhan – dunia yang didirikan oleh Mesias dan pada Iman Katolik Ortodoks, yang mewujudkan semua Ajaran-ajaran-Nya, bersama dengan mereka Para Rasul-Nya, Para Martir, Para Orang Kudus dan Para Pakar Mistik6 sepanjang Zaman, sebagaimana disusun dalam Shahadat ini. 6Khususnya termasuk Perjanjian Lama dan Baru, Karya-karya Mar Terese dari Avila dan karya-karya tulis Yuchnan dan Jessie Ward
Pengampunan dosa-dosa; kebangkitan badan. Dan hidup kekal. Amin Kami mengakui satu Mikveh bagi pengampunan dosa-dosa, dan kami menantikan Kebangkitan orang yang mati, dan yang hidup dari dunia yang akan datang. Amin. Kami percaya bahwa Mesias membayar demi kita orang saleh bagi Keselamatan melalui Sengsara-Nya dan melalui ketakziman menggunakan Tujuh Qadishothim Jemaat-Nya7, kita dianugerahkan pengampunan dosa. Dan demikianlah membayar hidup masa lalu kita (tabur tuai-karma), mempelajari semua pelajaran dari bumi dan mengikuti Jejak-jejak kaki-Nya, melalui pelayanan kepada Alaha dan sesama kita manusia, untuk mendapatkan kebenaran di akhir hidup fana kita dan bergabung dengan jajaran Orang-orang Kudus Alaha. Amin. 7Yakni Mikveh Kudus, Pengakuan Dosa dan Pelepasan, Peneguhan/Mshikhna,Qurbana Kudus, Pernikahan Kudus, Peminyakan Kudus dan Tahbisan Kudus (Semikha).

Shahadat Gereja Nasrani Indonesia yang mengikuti keuskupan Australia tidak bermaksud bertentangan dengan Pengakuan Iman Rasuli dan Pengakuan Iman Nikea yang telah terlebih dahulu ada. Jemaat ini meyakini kebenaran di dalam kedua Pengakuan Iman tersebut. Dengan adanya Pilar Iman Pewahyuan Suci yang kami dapatkan, maka Pengakuan Iman bisa dituliskan jauh lebih rinci. Catatan-catatan tambahan pada kolum akhir dimaksudkan untuk menyediakan informasi lebih lanjut tentang poin-poin besar utama.

QADISHOTIM (SAKRAMEN-SAKRAMEN)

Sakramen adalah bagian dari Tradisi, dan tradisi adalah bagian dari Torah (pengajaran) Jadi, memahami dan melakukan sakramen adalah melakukan Torah Mesias. Sebaliknya, membuang sakramen artinya menyepelekan Torah. Semua pengajar yang benar bukan hanya mengajarkan sakramen-sakramen namun juga mempraktikkannya dengan baik. Qadishotim (sakramen-sakramen) adalah sejumlah ritual yang sudah dilembagakan atau dibakukan oleh Tuhan Yesus semasa Dia hidup. Dia mengajarkannya secara LISAN (oral) dan dipraktikkan kepada para murid awal-Nya. Dia tidak menuliskannya ke dalam suatu kitab. Ajaran Lisan ini diingat terus dalam benak para murid. Mereka lalu mengajarkannya kembali kepada para murid di berbagai Gereja Rasuliah sejak abad 1.

Sakramen yang dilestarikan oleh GNI adalah:

  1. Sakramen Baptis Air,
  2. Sakramen Baptis Roh Kudus (Pengurapan Minyak),
  3. Sakramen Pengakuan dan Pengampunan Dosa,
  4. Sakramen Perjamuan Suci.
  5. Sakramen Keimamatan,
  6. Sakramen Pernikahan, dan
  7. Sakramen Peminyakan Orang Sakit.

Paroki Pusat

Alamat: Paroki Mar Yakub Cibubur, Jl Swadaya no 1, Komplek Hein Sewu no 187, Ciamnggis Depok.

Fr. John Cufee, Uskup Agung

Keuskupan Australia

Seperti Gereja Rasuliah lainnya, GNI memiliki keuskupan yang terdaftar resmi di Pemerintah Australia dengan nama Orthodox Catholic Church of the New Age. Kesukupan ini

Uskup Agung: Rt. Rev John R Cuffe, CKC, DD

Alamat: St Cecelia Orthodox Catholic Church, Orthodox Catholic Church of the New Age

Calboorture Qld 4510 Australia, Telp 61 754953393

Website Kesukupan: orthodoxcatholicnew.

Website Uskup Agung John Ward: jsmward.tripod Diarsipkan 2021-05-18 di Wayback Machine..

Website Museum: abbeymuseum Diarsipkan 2021-05-08 di Wayback Machine..

Bacaan Lain

  1. ^ a b c Abu Salih, The Armenian, The Churches and Monastries of Egypt and Some Neighbouring Countries. Diedit oleh B.T.E. Evvets, Oxford: At the Clarendon Press, 1996, hal.16
  2. ^ a b c Kata pengantar Holy Bible: From the Ancient Eastern Text: Terjemahan George M. Lamsa's dari Aramaik Peshitta.
  3. ^ "Paul Younan, Sejarah Peshitta, 2000". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-16. Diakses tanggal 2020-05-21. 
  4. ^ a b Kisah Rasul Thomas 1-3
  5. ^ a b Fahlbusch, Erwin; Bromiley, Geoffrey William; Lochman, Jan Milic; Mbiti, John; Pelikan, Jaroslav (2008), The Encyclopedia of Christianity Diarsipkan 2023-08-02 di Wayback Machine. hal. 285
  6. ^ a b Stephen Andrew Missick.Mar Thoma: The Apostolic Foundation of the Assyrian Church and the Christians of St. Thomas in India Diarsipkan 2009-03-04 di Wayback Machine.. Darisipkan pada 27 February 2008, Journal of Assyrian Academic studies.
  7. ^ Ilaria Ramelli, “Papa bar Aggai”, in Encyclopedia of Ancient Christianity, 2nd edn., 3 vols., ed. Angelo Di Berardino (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 2014), 3:47.
  8. ^ John M L Young, By foot to China, Mission of The Church of the East, to 1400, 1984
  9. ^ Injil Thomas 1:2
  10. ^ Henry R. T. Brandreth, Episcopi Vagates and the Anglican Church Diarsipkan 2023-08-02 di Wayback Machine., hal 23.
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 2020-05-21. 
  12. ^ Efesus 3:5
Kembali kehalaman sebelumnya