Gangguan mood
Gangguan mood, juga disebut gangguan afektif atau gangguan suasana hati, ialah kelompok kondisi gangguan mental dan perilaku mana saja [2] yang berciri utama gangguan pada suasana hati seseorang. [3] Klasifikasi kelompok ini termuat pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, DSM) dan Klasifikasi Penyakit Internasional (International Classification of Diseases, ICD). Gangguan mood terbagi menjadi tujuh kelompok,[2] yaitu suasana hati yang sangat tinggi, seperti mania atau hipomania; suasana hati tertekan, dengan gangguan yang paling terkenal dan banyak diteliti adalah gangguan depresi mayor (major depressive disorder, MDD) (atau dikenal juga sebagai depresi klinis, depresi unipolar, atau depresi mayor); dan suasana hati yang berganti bergiliran antara mania dan depresi, dikenal sebagai gangguan bipolar (bipolar disorder, BD) (sebelumnya dikenal sebagai depresi manik). Terdapat sejumlah subtipe gangguan depresi atau sindrom kejiwaan yang memiliki gejala yang tidak begitu parah seperti gangguan distimik (mirip dengan MDD tetapi berlangsung lebih lama dan lebih persisten walau seringkali lebih ringan) dan gangguan siklotimik (mirip dengan BD tetapi lebih ringan). [4] Pada sejumlah kasus, seseorang dapat mengalami lebih dari satu gangguan mood, misalnya gangguan bipolar dan gangguan depresi.[butuh rujukan] Gangguan mood juga dapat disebabkan oleh suatu zat/obat atau suatu kondisi medis yang memicu respons psikiatri. Sebuah kategori yang merangkap seluruh gangguan tersebut dinamai affective disorder (gangguan afektif) dalam usulan Psikiater Inggris Henry Maudsley. [5] Kemudian, istilah ini digantikan mood disorder (gangguan suasana hati) karena istilah baru ini mengacu pada keadaan emosional longitudinal yang mendasari gangguan [6] sedangkan yang lama mengacu pada ekspresi eksternal yang diamati oleh orang lain. [3] Referensi
|