Françoise Dolto
KarierFrançoise mengawali kariernya pada tahun 1938 sebagai anggota Psychoanalytical Society of Paris. Kemudian ia menjadi dokter di Paris pada bulan September tahun 1939. Ia memilih spesialisasi dokter umum dan dokter anak. Bersamaan dengan pekerjaannya, Françoise menjadi anggota Freudian School dan mengembangkan teori psikoanalisis anak-anak. Pada tahun 1953, ia bekerja bersama Jacques Lacan dan mendirikan French Psychoanalytical Society dan mendirikan French School for Psychoanalysis pada tahun 1964. Bersamaan dengan pekerjaannya sebagai dokter dan psikoanalis, Françoise menjadi penyiar radio dan penulis buku yang berkaitan dengan kehidupan anak-anak. Kesibukan akibat mengerjakan beberapa profesi sekaligus membuatnya berhenti bekerja sebagai psikoanalis dan memilih menjadi pengajar. Pada tahun 1979, Françoise mencoba mengembangkan hubungan sosial antara orang tua dan anak dengan merancang tempat bermain bernama Maison Verte.[4] PengaruhFrançoise meyakini bahwa perkembangan perilaku anak sangat dipengaruhi oleh perlakuan yang diterimanya saat menjalani masa kecilnya. Selain itu, ia meyakini bahwa anak-anak dapat berkomunikasi dengan bahasa tertentu.[5] Françoise mengganggap pendidikan publik dan psikologi pedagogi sebagai bagian dari psikoanalisis, khususnya pada anak usia dini. Ia menjadikan psikoanalisis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.[6] Pemikiran Françoise telah memberikan pengaruh yang penting bagi perkembangan pendidikan anak usia dini, khususnya di Prancis dan Swiss. Ia merancang sebuah konsep rumah bernama Maison Verte pada tahun 1979 di Paris. Dalam konsep ini, orang tua dan anak dapat melakukan kegiatan belajar dan bermain bersama-sama. Melalui konsep ini, para orang tua dan anak-anak dapat saling memahami perasaan satu sama lain.[3] Pemikiran psikoanalisis Françoise telah mengurangi pengaruh teori psikoanalisis Benjamin Spock di Eropa.[4] Françoise juga memberi pengaruh pada tradisi pengasuhan dan pendidikan anak dalam masyarakat Prancis.[6] Ia merintis pendirian tempat pertemuan dan tempat bermain khusus bagi anak-anak terlantar yang menjadi korban perceraian orang tuanya.[4] Kehidupan PribadiNama asli dari Françoise adalah Françoise Marette. Keluarganya adalah salah satu borjuis di Paris. Dalam lingkungan keluarganya, perempuan tidak diberi kebebasan dalam menekuni pekerjaan-pekerjaan penting.[6] Françoise menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 1939 di Paris Faculty of Medicine. Selain itu, ia belajar menjadi seorang psikoanalis dari Trousseau Hospital sejak tahun 1940 hingga tahun 1978. Françoise juga belajar di Etienne Marcel Centre sejak tahun 1962 hingga tahun 1985. Ia menikah dengan Boris Dolto pada tahun 1942. Pernikahan ini memberinya tiga orang anak, yaitu Jean-Chrisostome, Grégoire, dan Catherine.[4] Françoise adalah pemikir sekuler, tetapi tetap menaati perintah agamanya, yaitu Katolik. Selain itu, ia adalah seorang dokter yang tetap memperhatikan pandangan moral. Dalam menekuni pekerjaannya di bidang psikoanalisis, ia tetap mengaitkannya dengan keyakinan agama.[6] Françoise menerbitkan sebuah buku berjudul L'evangile au risque de la psychanalyse pada tahun 1977. Buku ini membahas kaitan antara keimanan dalam Injil dan pengaruhnya terhadap penilaian dalam psikoanalisis.[4] Referensi
|