Festival Danau PosoFestival Danau Poso atau Festival Danau Tektonik Poso (bahasa Inggris: Lake Poso Festival), sering disingkat menjadi FDP, adalah sebuah acara festival pariwisata tahunan yang diadakan di Tentena, kota di pinggir Danau Poso. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1989 dan termasuk dalam agenda utama kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso. FDP ini diikuti oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Festival Danau Poso diadakan pada kuarter keempat setiap tahunnya selama empat hari berturut-turut.[1] TujuanPada awalnya, tujuan diadakannya festival adalah sebagai sarana pariwisata di Kabupaten Poso. Dalam beberapa tahun belakangan, festival ini dijadikan salah satu faktor untuk meyakinkan wisatawan dan pengunjung bahwa wilayah Poso telah aman.[2] Menurut Bupati Poso Darmin A. Sigilipu, Festival Danau Tektonik Poso sempat kehilangan magnetnya akibat konflik horizontal dan gangguan keamanan selama bertahun-tahun.[3] Festival tahunan2007Festival Danau Poso X yang pelaksanaannya sempat terhenti akibat kerusuhan, digelar kembali di kota Tentena, ibu kota kecamatan Pamona Puselemba, pada tanggal 25 hingga 30 November 2007.[4][5] 2008Festival Danau Poso XI digelar pada tahun 2008. Festival ini berlangsung selama enam hari, dari tanggal 20 hingga 25 November 2008. Festival ini dihadiri ribuan peserta dan pengunjung, dan dibuka serta dihadiri oleh petinggi daerah seperti Gubernur Sulawesi Tengah Bandjela Paliudju, Kapolda Sulawesi Tengah dan pimpinan jajaran tingkat II Kabupaten Poso seperti Bupati Poso Piet Inkiriwang.[6] 2009Festival Danau Poso XII tahun 2009 digelar di kota Tentena. Festival ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2009. Festival ini dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu, Jero Wacik. Menurutnya, penyelenggaraan Festival Danau Poso pada tahun 2009 juga sebagai manifestasi pemerintah dan masyarakat dalam rangka mengangkat kembali citra budaya dan pariwisata yang sempat terpuruk akibat krisis dan konflik yang berkepanjangan di Poso beberapa tahun sebelumnya.[7] Kegiatan yang digelar, di antaranya, lomba musik bambu, lomba menangkap ikan sidat (ikan khas Danau Poso), dan beberapa olahraga yang berlangsung di Danau Poso. Selain itu, juga terdapat pemilihan putra-putri Duta Wisata Sulteng yang akan diumumkan pada malam penutupan.[8] 2010Festival Danau Poso XIII tahun 2010 digelar di kota Tentena. Festival ini mengambil tema "Perdamaian dan Kemanusiaan". Festival berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 29 Oktober sampai 31 Oktober 2013. Festival Danau Poso edisi ini didahului dengan Festival Budaya Poso yang digelar lebih dulu pada tanggal 25 hingga 27 Oktober.[9] Festival ini hanya diikuti oleh enam kabupaten, yakni Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, Kabupaten Banggai, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong dan Kotamadya Palu. Festival kali ini merupakan festival dengan peserta paling sedikit sejak dilaksanakannya Festival Danau Poso. 2011Festival Danau Poso XIV digelar di Tentena pada tanggal 28 Oktober 2011 dan berlangsung selama 4 hari hingga 31 Oktober 2011. Festival ini dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. Festival edisi ini diakhiri dengan pemilihan putra dan putri pariwisata yang disaksikan dan ditutup secara langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto.[10] Beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah lomba menari dero, salah satu tari tradisional (tari pergaulan) di Poso, lomba perahu dayung, tarik tambang di atas perahu, menangkap sidat dan lele, lomba kuliner tradisional, hingga pentas budaya dari setiap kabupaten.[11] 2012Festival Danau Poso XV digelar di lokasi FDP Tentena. Festival ini digelar selama empat hari, dari tanggal 3 November sampai 6 November 2012, dan diikuti oleh delapan kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah. Perlombaan yang dipertandingkan dalam festival ini antara lain, pagelaran seni budaya masing-masing kota dan kabupaten, pemilihan putri pariwisata Sulawesi Tengah, pameran produk dan pernak-pernik khas daerah, lomba kuliner, lomba dayung perahu, lomba tarik tambang di atas perahu serta lomba egrang (moloko).[12] Di samping kegiatan Festival Danau Poso, juga diadakan lomba lainnya sebagai pendukung dalam menyemarakkan kegiatan tersebut, seperti pemilihan Raja dan Ratu Kacamata tingkat TK dan SD, lomba panjat pinang, lomba lagu pop daerah, eksebisi grup musik senior umur lima puluh tahun ke atas, eksebisi jetski, eksebisi lomba ayam ketawa, serta lomba tangkap ikan sogili (belut).[12] 2013Festival Danau Poso XVI di gelar pada tahun 2013. Festival ini mengambil tema "We Love Poso". Kegiatan ini dipusatkan di Tentena. Festival berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 25 Oktober sampai 27 Oktober 2013.[13] Kegiatan yang dilakukan di festival ini, yakni pemilihan putra-putri pariwisata, atraksi seni budaya, lomba lagu pop daerah, foto objek wisata, dan olahraga tradisional seperti Egrang Moloko (jalan di atas bambu). Kemudian, lomba Mosango (menangkap ikan di danau dengan alat tangkap tradisional), tarik tambang di atas perahu tradisional, lomba perahu dayung, dan lomba renang di danau. Kemudian, dilanjutkan dengan atraksi seni musik bambu, tarian massal, dan drum band.[13] 2014Festival Danau Poso XVII digelar di Tentena. Festival ini digelar selama empat hari, dari tanggal 29 Agustus hingga 1 September 2014. Tema yang diangkat dalam edisi ini adalah "Pesona Kreasi, Pesona Wisata, Indahnya Negeriku".[14] Berbagai kegiatan seperti pagelaran seni dan budaya, lomba lari maraton 5 kilo putri dan 10 kilo putra, lomba egrang, lomba renang 100 m di Danau Poso. Ada juga kegiatan pameran produk daerah, lomba tarik tambang dengan perahu.[15] 2015Festival Danau Poso XVIII tahun 2015, dibuka pada tanggal 7 Oktober 2015 oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah Siti Norma Mardjanu. Festival edisi ini mengambil tema "Pesona Pesta Rakyat Padungku". Festival kali ini di ikuti satu kota dan 8 kabupaten; yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso.[16] Pelaksanaan festival ini menimbulkan berbagai macam permasalahan. Mantan anggota DPRD Poso, Burhanudin Hamzah menyatakan heran dengan kondisi FDP yang sekarang. Menurutnya, pemerintah terlihat asal-asalan membuat konsep kegiatan FDP tersebut. Dia juga menyatakan, dari segi kesiapan tempat maupun waktu tidak terstruktur dengan baik.[17] 2016Festival Danau Poso XIX digelar pada 2 hingga 5 November 2016 di kota Tentena. Pemerintah Daerah Poso menjadi penanggung jawab penuh acara ini, setelah pada tahun-tahun sebelumnya penanggung jawab dipegang oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah.[18] Festival ini, ditargetkan disaksikan sekitar 50.000 wisatawan dalam dan luar negeri, termasuk masyarakat Poso dan sekitarnya. Menpora Imam Nahrawi dan Puteri Indonesia Pariwisata 2015 Gresya Amanda Maaliwuga dijadwalkan akan menghadiri festival ini.[19] Kegiatan yang diadakan seperti pagelaran massal tarian tradisional setempat Moende, pemilihan putri Danau Poso, kuliner, serta pameran produk unggulan. Kemudian juga lomba lari maraton mengelilingi Danau Poso sejauh 42 km, yang diikuti oleh para pelari dari tingkat nasional hingga internasional. FDP juga akan dimeriahkan dengan lomba bola voli, tarik tambang di atas perahu, dan kejuaraan sepak bola terbuka.[20] Bupati Poso menyatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla diharapkan untuk menghadiri acara puncak pagelaran ini pada tanggal 5 November 2016.[21] Referensi
|