Entomofili

Lebah membantu penyerbukan dengan menyebarkan serbuk sari yang melekat di tubuhnya.
Vanessa kershawi menjulurkan belalainnya yang panjang ketika mencari makanan. Kupu-Kupu dikenal sebagai hewan penyerbuk, tetapi tidak seefektif lebah.

Entomophily atau Entomofili merupakan penyerbukan atau proses pemindahan serbuk sari (polen) dari anther ke stigma (kepala putik) yang dibantu oleh Serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah dikembangkan kelopak berwarna dan aroma yang kuat [1][2][3] untuk menarik serangga seperti, lebah, tawon dan kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), (Lepidoptera), dan lalat ( Diptera) (Miofili).Ngengat (Falenofili) dan kupu-kupu (Psychophily) [4]

Etimologi

(KBBI:en·to·mo·fi·li) penyerbukan bunga melalui serangga,[5] atau dalam istilah ilmiahnya Entomophily bersasal dari bahasa Yunani kuno: εντομο-, entomo- dipotong-potong, tersegmentasi", oleh karena itu "serangga"; and φίλη, phile, "dicintai".[6]

Melitofili

Aneka jenis Lebah merupakan hewan serangga penyerbuk yang paling sering dikenal,Lebah madu merupakan jenis lebah sosial dengan jumlah koloni yang mencapai puluhan ribu di setiap koloninya,[7][8] dan setiap lebah pekerja hinggap dari bunga ke bunga lainnya, sehingga membantu proses penyerbukan secara masif. Lebah madu di alam dan di perkebunan berperan penting sebagai serangga penyerbuk utama.[9]

Serangga Lain

Banyak serangga selain lebah melakukan penyerbukan dengan mengunjungi bunga untuk nektar atau serbuk sari. Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat) juga menyerbuki tanaman.[4] Namun keduanya bukan penyerbuk utama di perkebunan komersial, mengingat ulat (larva kupu-kupu) merupakan hewan parasit.

Semut juga menjadi penyerbuk pada beberapa jenis bunga dalam kuantitas yang sangat sedikit, tetapi sebagian besar semut cenderung parasit, dan mengambil nektar tanpa memindahkan sejumlah serbuk sari yg berarti ke kepala putik, sebagian lagi menghisap cairan pada batang tanaman cabai (semut hitam).[butuh rujukan]

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ Potts, Brad; Gore, Peter. Reproductive Biology and Controlled Pollination of Eucalyptus. School of Plant Science, University of Tasmania 1995}}
  2. ^ (Inggris) P.A. Fleming & S.W. Nicolson. Arthropod fauna of mammal-pollinated Protea humiflora: ants as an attractant for insectivore pollinators? African Entomology 11(1): 9–14 (2003)}}
  3. ^ (Inggris) "First ever record of insect pollination from 100 million years ago". ScienceDaily. Diakses tanggal 2015-10-20. 
  4. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-23. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  5. ^ (Indonesia) "Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan". Pusat Bahasa Kemendiknas Rep. Indonesia. 2008. 
  6. ^ Liddell, Henry George and Robert Scott (1980). A Greek-English Lexicon (edisi ke-Abridged). United Kingdom: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-910207-5. 
  7. ^ "Getting Started: Honey Bee Biology". University of Georgia College of Agricultural and Environmental Sciences. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-24. Diakses tanggal 18 May 2017. 
  8. ^ "Worker, drone and queen bees". PerfectBee LLC. 2017. Diakses tanggal 18 May 2017. 
  9. ^ "List of foods reliant on bee pollination". honeylove.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-23. Diakses tanggal 23 November 2018. 


Kembali kehalaman sebelumnya