Falenofili

Hemaris thysbe menghisap nektar yang letaknya dalam

Falenofili adalah jenis-jenis tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh Ngengat yang aktif pada malam hari.[1] Jenis ngengat yang paling aktif membantu penyerbukan adalah ngengat tentara (Sphingidae).[1] Perilaku ngentat ini sama seperti burung kolibri; mereka mengapung di permukaan bunga dengan kepakan sayap yang cepat.[1] Umumnya mereka adalah hewan nokturnal (aktif di malam hari) dan aktif di subuh hari.[1]

Morfologi

Macroglossum stellatarum menghisap nektar kumpulan bunga Buddleja davidii

Bunga yang diserbuki oleh ngengat jenis ini biasanya meliliki putik dan kelopak bunga yang besar, berwrna mencolok tampak jelas di malam hari, dan kuat, serta memiliki aroma yang harum di sore hari, mekar malam dan pagi hari sehingga menarik ngengat yang kebanyakan merupakn hewan nokturnal.[1] Lebih banyak kumpulan bunga yg mekar daripada bunga berpolinasi kupu-kupu dan lebah, dan letak nektar lebih dalam didalam bunga, dan terdapat perbedaan umum lain antara ciri fisik bunga pernyerbuk kupu-kupu dengan bunga berpenyerbuk ngengat.[2] Ngengat menyerap nektar dengan jumlah cukup banyak pada tiap bunga untuk mencukupi kebutuhan metabolisme selama mereka mengepakan sayapnya.[1]

Spesies, taksonomi dan jenis-jenis ngengat Penyerbuk

Ngengat lainnya seperti Noctuidae, Ngengat geometris, Pyraloidea terbang secara pelan dan menetap pada satu bunga.[3] Ngengat jenis ini tidak membutuhkan nektar yang banyak seperti Ngengat tentara, dan bunga yang menjadi target pun cenderung lebih kecil dari segi fisik.[3](Oliveira PE, PE Gibbs, and AA Barbosa (2004).[3]

Galeri dan Media

Referensi

  1. ^ a b c d e f Shadily, Hassan.Ensiklopedia Indonesia. Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve.
  2. ^ Faegri, K.; Van Der Pijl, L. (2013). Principles of Pollination Ecology,. Elsevier. hlm. 116, tabel perbedaan antara polinasi kupu–kupu dengan ngengat. ISBN 978-1-4832-9303-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 2019-06-02. 
  3. ^ a b c "Moth pollination of woody species in the Cerrados of Central Brazil: a case of so much owed to so few?". Plant Systematics and Evolution 245 (1-2): 41–54. doi:10.1007/s00606-003-0120-0)

Lihat pula

Bacaan Lanjutan


Kembali kehalaman sebelumnya