Embong Sido, Bermani Ilir, Kepahiang
SejarahPada tahun 1912, Desa Embong Sido merupakan hutan belantara yang dijadikan wilayah peladangan penduduk dari Keban Agung dan desa-desa sekitarnya. Awalnya, wilayah tersebut ditempati oleh dua bersaudara bersama beberapa penduduk lainnya untuk dijadikan talang. Pada waktu itu, mereka menemukan tanjung. Sehingga talang tersebut diberi nama Tanjung Merigan. Kemudian mereka berupaya untuk menjadikan tanjung tersebut menjadi lokasi persawahan. Satu di antara mereka yang bernama Sido membangun mong (dalam bahasa Rejang berarti pintu pembagian air sejenis embong). Dengan adanya pembuatan mong tersebut, penduduk sekitar daerah tersebut ingin melihat dan berkunjung. Seiring berjalannya waktu, Tanjung Merigan berubah menjadi Mong Sido dikarenakan istilah itu lebih populer digunakan penduduk sekitar. Setelah disahkan menjadi desa oleh pemerintah, penamaan Mong Sido menjadi Embong Sido, desa yang termasuk dalam wilayah Marga Bermani Ilir.[1] Pimpinan desaPada tahun 1918, Pangeran Abdul Latief bin Pangeran Abu Nawas selaku pesirah Bermani Ilir[2] mengangkat Aji Muhsin sebagai ginde pertama di Embong Sido hingga tahun 1922. Berikut rincian pemimpin Embong Sido:
Sarana dan prasaranaReferensiPranala luar
|