EBird
eBird adalah database daring pengamatan burung yang menyediakan data real-time bagi para ilmuwan, peneliti, dan naturalis amatir tentang distribusi dan kelimpahan burung. Awalnya terbatas pada pengamatan dari Belahan Bumi Barat, proyek ini diperluas hingga mencakup Selandia Baru pada tahun 2008,[1] dan diperluas lagi hingga melingkup seluruh dunia pada bulan Juni 2010.[2] eBird telah digambarkan sebagai contoh ambisius dari pelibatan pihak amatir untuk mengumpulkan data tentang keanekaragaman hayati untuk digunakan dalam sains. eBird adalah contoh crowdsourcing,[3] dan telah dipuji sebagai contoh demokratisasi sains, memperlakukan warga negara sebagai ilmuwan, serta memungkinkan publik untuk mengakses dan menggunakan data mereka sendiri dan data kolektif yang dihasilkan oleh orang lain.[4] Sejarah dan tujuanDiluncurkan pada tahun 2002 oleh Cornell Lab of Ornithology di Cornell University dan National Audubon Society,[5] eBird mengumpulkan data dasar tentang kelimpahan dan distribusi burung pada berbagai skala spasial dan temporal. eBird terutama terinspirasi oleh ÉPOQ , yang dibuat oleh Jacques Larivée pada tahun 1975.[6] Hingga 12 Mei 2021, telah lebih dari satu miliar pengamatan burung yang tercatat melalui basis data global ini.[7] Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat lebih dari 100 juta pengamatan burung setiap tahunnya.[8] Tujuan eBird adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan dan aksesibilitas sejumlah besar data pengamatan burung yang dilakukan setiap tahun oleh para birders (pengamat burung), baik yang dilakukan untuk keperluan rekreasi maupun profesional. Hasil pengamatan setiap peserta bergabung dengan hasil pengamatan orang lain dalam jaringan internasional.[9] Karena adanya variabilitas dalam pengamatan-pengamatan yang dilakukan para sukarelawan itu, AI memfilter pengamatan melalui data historis yang dikumpulkan untuk meningkatkan akurasi.[9] Data kemudian tersedia melalui kueri internet dalam berbagai format. Penggunaan Informasi Basis DataBasis Data eBird telah digunakan oleh para ilmuwan untuk menentukan hubungan antara migrasi burung dan musim hujan di India yang memvalidasi pengetahuan tradisional.[10] eBird juga telah digunakan untuk mengetahui perubahan distribusi burung akibat perubahan iklim dan membantu menentukan rute migrasi.[11] Studi yang dilakukan menemukan bahwa daftar eBird akurat dalam menentukan tren dan distribusi populasi jika tersedia 10.000 daftar periksa (ceklis) untuk area tertentu.[12] FitureBird mendokumentasikan ada tidaknya spesies, serta kelimpahan burung melalui data ceklis (checklist). Ceklis adalah daftar jenis burung yang teramati selama suatu kegiatan pengamatan (pada waktu tertentu dan tempat tertentu) yang dibuat oleh seorang pengamat dan diunggah ke laman eBird. Antarmuka web memungkinkan pengamat untuk mengirimkan hasil pengamatan mereka atau melihat hasil melalui kueri interaktif dari database. Program yang dikembangkan eBird dan diakses melalui internet akan menyimpan dan memelihara catatan burung perseorangan dan memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan data dengan peta interaktif, grafik, dan bagan batang. Pada tahun 2022, situs web eBird tersedia sepenuhnya dalam 14 bahasa (dengan opsi dialek berbeda untuk tiga di antaranya) dan eBird menyediakan informasi nama umum untuk burung dalam 55 bahasa dengan 39 versi wilayah, dengan total 95 set nama umum wilayah.[13] eBird adalah layanan gratis. Data disimpan dalam fasilitas yang aman dan diarsipkan setiap hari, dan dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web eBird dan aplikasi lain yang dikembangkan oleh komunitas informasi keanekaragaman hayati global. Misalnya, data eBird telah menjadi bagian dari Jaringan Pengetahuan Perburungan (Avian Knowledge Network, AKN), yang mengintegrasikan data pengamatan populasi burung di seluruh belahan bumi barat dan merupakan sumber data untuk referensi ornitologi digital Burung Amerika Utara. Pada gilirannya, AKN memasukkan data eBird ke sistem data keanekaragaman hayati internasional, seperti Fasilitas Informasi Keanekaragaman Hayati Global (GBIF, Global Biodiversity Information Facility). Kios elektronikSelain menerima catatan yang dikirimkan dari komputer pribadi dan perangkat seluler pengguna, eBird telah menempatkan kios elektronik di lokasi birding utama, termasuk satu di pusat pendidikan di Suaka Margasatwa Nasional JN "Ding" Darling di Pulau Sanibel di Florida.[14] Integrasi dalam mobileBird adalah bagian dari Starlink pada Subaru Ascent 2019. Penerapan ini memungkinkan eBird untuk diintegrasikan ke dalam layar sentuh mobil.[15] Keluasan informasiDaftar burungeBird mengumpulkan informasi di seluruh dunia, tetapi sebagian besar ceklis dikirimkan dari Amerika Utara. Jumlah ceklis yang tercantum dalam tabel di bawah ini hanya mencakup daftar periksa lengkap, di mana pengamat melaporkan semua spesies yang dapat mereka identifikasi selama durasi pengamatan mereka.
Catatan
Referensi
Pranala luar |