Dinitrogen oksida dan oksigenDinitrogen oksida dan oksigen adalah gas pereda rasa sakit yang merupakan campuran dari 50% dinitrogen oksida (N2O) serta 50% oksigen (O). Campuran ekuimolar/seimbang ini kadang disebut 'gas dan udara'. Dalam bidang kedokteran, gas dinitrogen oksida dan oksigen dipakai untuk mengendalikan rasa sakit dalam kasus investigasi atau prosedur medis, terutama proses persalinan. Fungsi utama gas ini bukan menghilangkan rasa sakit melainkan membantu pasien agar merasa rileks. Di banyak negara, gas dinitrogen oksida dan oksigen tersedia di mobil-mobil ambulans.[1] Pada dasarnya, gas dinitrogen oksida (N2O) adalah sebuah gas anestesi yang dapat menumpulkan syaraf rasa sakit di otak. Penggunaan dalam konsentrasi tinggi bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran pasien. Namun jika dicampur dengan oksigen (O), gas dan udara ini sanggup menjadi properti analgesik yang membantu meringankan rasa nyeri jangka pendek dan menghilangkan kecemasan. Gas dinitrogen oksida dan oksigen tak dipakai untuk menggantikan obat bius dalam investigasi dan prosedur medis biasa karena sifatnya tak menghilangkan kesadaran.[2] SejarahAdalah seorang ahli kimia asal Inggris, Joseph Priestly, yang pertama berhasil mengisolasi gas dinitrogen oksida (N2O) pada tahun 1772. Eksperimen Priestly dilanjutkan oleh ahli kimia Inggris lainnya, yaitu Humphrey Davy.[3] Dinitrogen oksida adalah gas yang tak berwarna, tak berasa tetapi berbau manis. Jika dihirup akan menumpulkan rasa nyeri serta bisa menyebabkan histeria atau tawa yang sulit dihentikan. Awalnya, gas ini bisa didapatkan secara bebas tanpa resep dokter karena hanya dianggap sebagai alat rekreasional di kalangan bangsawan-bangsawan Inggris dan dikenal dengan nama gas tawa. Eksperimen ilmiah baru dilakukan puluhan tahun setelahnya. Pada bulan Maret 1800, William Allen, seorang dosen kimia di Guy's Hospital London, menghirup gas dinitrogen oxide dan menggambarkan reaksi yang dialaminya di hadapan klub debat Askesian Society. Penggunaan gas dinitrogen sebagai senyawa juga anestesi didemonstrasikan pada Desember 1844 oleh seorang dokter gigi Amerika Serikat bernama Horace Wells. Pada 1846, William Morton pertama kali menggelar demonstrasi anestesi di RSU Massachussets dari campuran gas dinitrogen oksida dan oksigen pada pasien. Namun praktek itu belum dapat diterima sepenuhnya oleh kalangan kedokteran. Baru pada 1877, Nikolai Pirogoff, seorang ahli bedah Rusia yang terbiasa mendengar jeritan dan raungan pasien yang dioperasi, akhirnya mencoba gas dinitrogen oksida dan oksigen untuk membius pasien.[4] Penelitian dan eksperimen para ahli kimia yang dilakukan selanjutnya berhasil menyempurnakan kemasan, komposisi serta tata cara penyimpanan campuran gas dinitrogen oksida dan oksigen. Hasil penelitian kemudian berkembang ke seluruh dunia dan hingga sekarang.[5] PenggunaanGas dinitrogen oksida dan oksigen disimpan dalam tabung logam yang terhubung dengan masker atau selang. Jika alat hirup berbentuk selang, maka selang harus disimpan antara bibir dan gigi pasien. Sedangkan jika alat hirup berbentuk masker, maka masker tersebut ditutupkan pada mulut dan hidung. Untuk mengalirkan gas, terlebih dahulu katup tabung dibuka kemudian gas dihirup pasien dalam-dalam. Efek dinitrogen oksida dan oksigen akan langsung terasa saat gas dihirup. Setelah pasien merasa rileks dan nyaman, selang atau masker bisa dilepaskan. Dalam dunia kedokteran modern, pasien diberi keleluasaan untuk menggunakan gas dinitrogen oksida dan oksigen sesuai kebutuhannya sendiri. Untuk pemakaian di rumah, pasien sebaiknya meminta petunjuk penggunaan pada tenaga medis yang berpengalaman serta memperhatikan tanggal kedaluwarsa pada tabung.[6] ManfaatGas dinitrogen oksida dan oksigen telah dimanfaatkan oleh tenaga medis profesional di rumah-rumah sakit, klinik kesehatan, tempat praktek serta ambulans. Manfaat gas dan udara ini di antaranya:[7]
Efek sampingBerikut ini adalah beberapa keluhan yang mungkin dialami pasien yang menghirup dinitrogen oksida dan oksigen:[8]
PeringatanBeberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai pengobatan dengan dinitrogen oksida dan oksigen:[9]
Referensi
|