Sebagai contoh, pada huruf y, desendernya ialah bagian "ekor", atau garis diagonal yang terletak di bawah bagian v yang terbentuk oleh dua garis yang bertemu. Sementara pada huruf p, desendernya ialah stem yang menjulur ke bawah melewati ɒ.
Pada sebagian besar fon, desender diaplikasikan pada karakter huruf kecil seperti g, j, q, p, y, dan terkadang f. Namun, beberapa fon juga mengaplikasikan desender pada sebagian angka (biasanya 3, 4, 5, 7, dan 9). Angka-angka tersebut disebut angka gaya lama. (Beberapa fon italik, seperti Computer Modern italic, memberi desender pada angka 4 tetapi tidak pada angka lainnya. Fon seperti ini tidak dianggap sebagai fon gaya lama.) Beberapa fon juga menggunakan desender untuk ekor pada beberapa huruf kapital seperti J dan Q.[1]
Bagian karakter yang memanjang di atas tinggi x suatu fon disebut asender.[2]
Desender sering kali diperkecil dalam teks cetakan kecil seperti pada surat kabar, direktori atau Alkitab saku untuk menghemat ruang dan menampung lebih banyak teks dalam satu halaman. Lebih ekstrem lagi, pada tanggal 20 Mei 1802 Philip Rusher dari Banbury mematenkan Jenis Paten baru yang menghilangkan desender dan memendekkan asender.[3][4][5][6] Jenis ini tidak terbukti sukses, begitu pula penggunaan lainnya pada tahun 1852.[7][8]Rupa huruf displai gaya Art Nouveau, Hobo dan rupa huruf tajuk berita, Permanent Headline yang juga menghilangkan desender menjadi cukup populer sejak saat itu.[9]
Beberapa tampilan komputer awal (misalnya, Compukit UK101) dan printer (misalnya, Commodore 4022[10]) membatasi jarak vertikal karakter sehingga tidak ada ruang untuk menampilkan desender dengan benar. Sebagai gantinya, karakter dengan desender dipindahkan secara vertikal ke atas sehingga bagian bawah desender sejajar dengan garis dasar. Sistem kontemporer yang tidak memiliki batasan seperti ini kemudian disebut mendukung true descenders.
Padanan dalam aksara Thai
Beberapa desainer huruf mengamati bahwa “ekor” pada beberapa glif aksara Thai dapat dianggap sebagai padanan dari desender. (misalnya, ฤ) [11][12] Penulis lain juga menyebutkan bahwa bagian alas atau "kaki" pada beberapa huruf Thai memiliki karakteristik serupa dengan desender. (misalnya, ฎ, ฏ, ญ dan ฐ)[13][14]
^William White (of Shutford.) (1852). A Complete Guide to the Mystery and Management of Bees;. Simpkin, Marshall, and Company; and Hamilton, Adams, and Company: Oxford; H. Slatter: Reading; Rusher and Johnson: Banbury; J. G. Rusher.
^John Cheney and His Descendants: Printers in Banbury Since 1767. Banbury. 1936. hlm. 26–31.
^Devroye, Luc. "Karlgeorg Hoefer". Type Design Information. Diakses tanggal 17 June 2016.