Dandang gendis
Clinacanthus nutans adalah spesies tumbuhan yang tergolong dalam famili Acanthaceae . Ia juga dikenal dengan nama umum belalai gajah (Melayu), phaya yo (Thai), rumput ular Sabah, ki tajam (Sunda), dan dandang gendis (Jawa). Tanaman ini digunakan dalam obat-obatan herbal tradisional Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Cina.[1][2] Ini telah digunakan di Indonesia dalam pengobatan disentri dan diabetes.[3] KeteranganClinacanthus nutans merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh dalam perdu rendah hingga setinggi 25 meter (82 ft) tinggi. Batangnya berwarna hijau, berkayu, tegak dan silindris. Daunnya berwarna hijau, sederhana, lanset dengan ujung runcing dan pangkal membulat, dan berjumlah 8–12 cm (3,1–4,7 in) panjang dan 4–6 cm (1,6–2,4 in) lebar. Bunganya berwarna merah dan berbentuk malai, dengan kelopak berbentuk tabung memanjang 35 cm (14 in) panjang.[4] Penggunaan obatIni digunakan untuk mengobati ruam kulit, gigitan serangga dan ular, luka yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, diabetes, dan asam urat di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Cina. Referensi
|