Ci Buni
Hidrologi DASSungai Cibuni merupakan aliran utama didalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibuni seluas 1.440 km2 (560 sq mi) mencangkup tiga kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sukabumi.[8][2] DAS Cibuni termasuk ke dalam kelompok DAS pantai selatan Jawa, dimana aliran di dalamnya mengalir dan bermuara di pesisir selatan Jawa yang alirannya relatif pendek dengan topografi curam pada bagian hulu hingga bagian tengahnya dibanding kelompok DAS Pantai Utara Jawa yang memiliki aliran cenderung landai pada bagian tengah hingga hilirnya. DAS Cibuni memiliki bentuk melebar pada bagian hulunya dan menyempit pada bagian hilirnya[8] Dalam pengelolaan daerah aliran sungai, DAS Cibuni termasuk ke dalam wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung yang merupakan unit pelaksana teknis pada Ditjen PDASHL dibawah Kementerian LHK.[2] Sedangkan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, DAS Cibuni merupakan bagian dari satuan wilayah sungai (WS) Cisadea-Cibareno beserta 73 DAS lain di dalamnya.[3] Secara administratif, Sungai Cibuni berhulu di daerah Rancabali, Kabupaten Bandung lalu mengalir ke baratdaya menuju Kecamatan Pasirkuda di Kabupaten Cianjur, kemudian mengalir ke Kecamatan Tanggeung, Kandupandak, Agrabinta dan mengalir terus ke arah tenggara menuju wilayah Sindangbarang dan berakhir di muara pantai selatan di Samudra Indonesia.[9] Anak sungai Cibuni antara lain:
PemanfaatanDengan luas daerah aliran sungainya yang luas dan debit air yang besar, Sungai Cibuni merupakan potensi sumber daya air yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan oleh penduduk, antara lain untuk air minum, irigasi, dan penggelontoran.[10] Curah hujan setiap tahunnya cukup tinggi berkisar antara 2239 mm sampai 5779 mm.[9] Flora dan faunaDi sepanjang aliran Sungai Cibuni, terdapat hutan tropis yang masih perawan, dan dengan keanekaragaman hayatinya, masih banyak dijumpai satwa-satwa liar, seperti ular sanca, terutama sanca bodo, biawak, burung, elang, babi hutan, monyet, lutung, macan tutul, dan macan kumbang. Aliran sungai yang jernih dan deras dengan bebatuan, cocok digunakan untuk olahraga air seperti arung jeram. Di sepanjang aliran sungai ini banyak ditemui lubuk atau leuwi (bahasa Sunda) yang banyak dihuni oleh ikan air tawar, seperti tawes, nila, ikan sas, belut sawah, dan ikan-ikan kecil lainnya. Di muara aliran sungai semakin melebar hingga mencapai lebar hampir 200 m, dan arus air semakin melambat. Muara sungai ini menjadi habitat buaya muara.[10] GeografiSungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[11] Suhu rata-rata setahun sekitar 18 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 20 °C, and terdingin Agustus, sekitar 18 °C.[12] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3766 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 570 mm, dan yang terendah September, rata-rata 53 mm.[13] Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|