Bubur pedas
Bubur Pedas atau Bubbor Paddas adalah makanan tradisional khas orang Melayu Sambas dari Kalimantan Barat yang berupa sejenis bubur.[1] Bubur pedas juga populer di kalangan orang Melayu di Sarawak, Malaysia yang biasanya disajikan selama bulan Ramadhan setelah umat Muslim mengakhiri puasa pada waktu berbuka.[3] Orang Tionghoa setempat secara harfiah menyebutnya sebagai (Hakka: Lat Moi; Hanzi: 辣糜), 'Lat' yang artinya pedas dan 'Moi' yang artinya bubur. Bubur pedas juga populer bagi masyarakat Melayu di Tambelan, Kepulauan Riau. Bubur pedas terbuat dari nasi halus dan kelapa parut. Stok dibuat baik dari daging tulang seperti tulang rusuk atau irisan ayam. Bumbu campuran termasuk bawang merah, bawang putih, cabai merah, serai, lada hitam, dan daun salam. Sejumlah sayuran, antara lain wortel, kangkung, daun inai dan daun kesum (daun laksa),kacang panjang, kecambah, atap bambu dan kentang dadu akan dimasukkan ke dalam panci saat bubur sedang dimasak. Bawang goreng, ikan teri, dan kacang-kacangan ditambahkan pada bubur pedas saat disajikan. Air jeruk nipis, kecap manis, dan sambal juga bisa ditambahkan sebagai bumbu.[4] Meski mengandung kata pedas, rasa bubur ini tidak terlalu pedas. Nama bubur pedas adalah ungkapan masyarakat Sambas, karena bubur ini mengandung rempah-rempah. Tetapi bila ingin, kita dapat menambahkan cabai kering ke dalam bumbunya. SejarahSejenis bubur yang berasal dari orang Melayu di Sambas, Kalimantan Barat dan kemudian diadaptasi sebagai makanan untuk orang Melayu Sarawak.[1] Di Kalimantan Barat, bubur pedas biasanya terbuat dari bubur nasi dicampur ikan teri sedikit, kacang, daun bawang, dan rempah-rempah. Juga tak lupa dengan saus dan kecap untuk menambah cita rasanya. Biasanya ditambahkan juga perasan jeruk limau. Di Sambas, makanan ini merupakan makanan rakyat. Di Pontianak, biasanya orang menjual bubur pedas menggunakan gerobak. Referensi
Pranala luarBuku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai
|