Berkat episkopalBerkat episkopal atau berkat kepausan[1] adalah berkat yang diberikan oleh seorang uskup, khususnya jika menggunakan formula yang diberikan dalam buku-buku liturgi resmi. Istilah ini terkadang digunakan untuk rumus tersebut, alih-alih untuk berkat yang sebenarnya. Gereja KatolikRumus tradisionalMissale Romanum memberikan rumusan untuk berkat episkopal atau kepausan pada akhir Misa Ritus Romawi yang dirayakan oleh seorang uskup:[2] Terdiri dari salam liturgi biasa, dua ayat dari Mazmur (Mzm 113:2 dan Mzm 124:8), masing-masing dibagi menjadi dua bagian, lalu doa inti.[3] Rumusan berikut digunakan, disertai dengan salam Dominus vobiscum.
Terjemahan menurut Tata Perayaan Ekaristi 2020 dalam Bahasa Indonesia adalah:
Upacara-upacara yang agak rumit kadang-kadang menyertai pemberian berkat kepausan, seperti yang ditunjukkan dalam The Ceremonies of the Roman Rite Described karya Adrian Fortescue.[4] Agak lebih sederhana saat ini.[5] Formula alternatifCaeremoniale Episcoporum menunjukkan bahwa penggunaan rumus di atas tidak wajib bagi seorang uskup bahkan ketika merayakan Misa stasi. Ia juga dapat menggunakan rumus lain yang sesuai yang diberikan dalam Roman Missal, Pontifical atau Ritual, dengan membuat Tanda Salib tiga kali di atas people.[6] Di bawah tajuk "Berkat Biasa", Caeremoniale Episcoporum memberikan dua rumus untuk digunakan dalam situasi yang kurang khidmat, seperti pada akhir Vesper atau Lauds, pada penutupan prosesi dengan Sakramen Maha Kudus, dan bahkan di luar perayaan liturgi. Ini menempatkan rumusan tradisional di urutan kedua setelah rumusan yang juga ditemukan dalam Misa Romawi di antara berkat-berkat khidmat yang bahkan seorang Imam dapat gunakan pada akhir Misa:[3][7] :"Pax Dei, quae exsuperat omnem sensum, custodiat corda vestra et intellegentias vestras in scientia et caritate Dei et Filii eius Domini nostri Iesu Christi", diikuti oleh "Benedicat vos omnipotens Deus Pater, et Filius, et Spiritus Sanctus."
Lihat jugaReferensi
|