Bentuk kursif untuk Alfabet Fonetik Internasional

Spesifikasi awal untuk Alfabet Fonetik Internasional memasukkan bentuk kursif dari huruf yang didesain untuk penggunaan manuskrip dan penulisan catatan pada studi lapangan. Akan tetapi, Buku Panduan Alfabet Fonetik Internasional tahun 1999 menyampaikan bahwa:

Terdapat bentuk kursif dari IPA, namun masih diperdebatkan jika penggunaan kursif ini masih begitu banyak pada masa kini. Bentuk kursif ini mungkin dapat digubakan lebih baik saat transkripsi yang ditulis dengan tangan hanyalah satu-satunya jalan untuk merekam pengucapan, dan kecepatan penulisan jugalah harus (cepat dalam merekam pengucapan tersebut). Bentuk kursif dari huruf IPA lebih sulit untuk dibaca bagi kebanyakan orang, dan disarankan untuk menulis tulisan tangan yang hampir mirip dengan versi cetak dari simbol tersebut [1]

Perkembangan

Bentuk kursif dari huruf IPA yang ditunjukkan pada Prinsip Alfabet Fonetik Internasional edisi tahun 1912. Dua dari huruf IPA ini sudah usang, yakni: ǥ yang sekarang berupa ɣ, dan yang sekarang berupa ɸ.
ʈɖɟʔɓɗɳȠɲŋɫɬɮɭʎɽɼʀɸβθðʃʒzɹᶊᶎçɕʑɣʕɦɥʋʇʖʗɛaɑɔøœəʌæɐɜɪʊʏɒɤɯᶏᶗᶕː
Bentuk kursif IPA yang ditunjukkan pada edisi tahun 1949. Gulir gambar untuk melihat versi moderen. Setiap huruf sudah diberikan pranala, tekan huruf manapun untuk menuju pada artikel tentang huruf tersebut.

Contoh

Halaman berikut dari halaman dalam Buku Panduan IPA tahun 1912:

Angin Utara dan Matahari yang diucapkan dengan bahasa Inggris dialek Utara
IPA Ortografi
Inggris Indonesia

ðə nɔɹθ wind ænd ðə sʌn wɛɹ dis′pjuːtiŋ
hwitʃ wɔz ðə strɔŋɡəɹ, hwɛn ə travləɹ keːm ə′lɔŋ
rapt in ə wɔɹm kloːk. ðeː ə′ɡriːd ðət ðə wʌn huː fəɹst
meːd ðə travləɹ teːk ɔf hiz kloːk ʃud bi kon′sidəɹd
strɔŋɡəɹ ðən ði ʌðər. ðɛn ðə nɔɹθ wind bluː wiθ ɔːl
hiz mait, bʌt ðə mɔːɹ hiː bluː, ðə mɔːɹ kloːsli did ðə
travləɹ foːld hiz kloːk ə′raund him; ənd ət last ðə nɔɹθ
wind ɡeːv ʌp ði ə′tɛmpt. ðɛn ðə sʌn ʃɔn aut wɔːrmli, ənd
i′miːdjətli ðə travləɹ tuk ɔf hiz kloːk; ənd soː ðə nɔrθ wind
wəz ɔ′blaidʒd tu kon′fɛs ðət ðə sʌn wəz ðə strɔŋɡəɹ əv ðə tuː.

The North Wind and the Sun were disputing
which was the stronger, when a traveller came along
wrapped in a warm cloak. They agreed that the one who first
made the traveller take off his cloak should be considered
stronger than the other. Then the North Wind blew with all
his might, but the more he blew, the more closely did the
traveller fold his cloak around him; and at last the North
Wind gave up the attempt. Then the Sun shone out warmly, and
immediately the traveller took off his cloak; and so the North Wind
was obliged to confess that the Sun was the stronger of the two.

masih diterjemahkan

Lihat juga

Referensi

  1. ^

    There are cursive forms of IPA symbols, but it is doubtful if these are much in use today. They may have been of greater use when transcription by hand was the only way of recording speech, and so speed was essential. The cursive forms are harder for most people to decipher, and it is preferable to use handwritten versions which closely copy the printed form of the symbols.

    International Phonetic Association (1999). Handbook of the International Phonetic Association: A Guide to the Use of the International Phonetic Alphabet. Cambridge University Press. hlm. 31. ISBN 978-0-52163751-0. 

Katagori:Alfabet Fonetik Internasional


Kembali kehalaman sebelumnya