Benteng Chihríq
Benteng Chihríq (bahasa Persia: قلعه چهریق, Qal'a-ye Chehriq) adalah sebuah benteng yang dibangun pada formasi batuan menjulang, tidak jauh dari Ngarai Zōlāčāy.[1][2] Benteng ini berada di desa yang bernama sama, termasuk dalam wilayah Shahrestan Salmas, Provinsi Azerbaijan. Desa Chihriq sendiri berada 20 km sebelah selatan pusat kota Salmas, tidak jauh dari perbatasan Turki.[1][3] Benteng ini terkenal sebagai tempat pemenjaraan salah satu tokoh Bahá'í yang bernama Báb.[4][5] SejarahTidak diketahui secara pasti kapan benteng ini dibangun. Pada 1826, Rusia dan Persia terlibat perang memperebutkan Kaukasus. Peperangan tersebut terjadi selama dua tahun dan berakhir dengan kemenangan Rusia. Rusia menguasai Kaukasus, menduduki Tabriz dan wilayah Provinsi Azerbaijan, termasuk Benteng Chihríq.[1] Russia akhirnya mengembalikan wilayah yang dudukinya kecuali Kaukasus, sebelum kemudian mendudukinya lagi dekade sekitar Perang Dunia I.[1] Pada 1848, Haji Mirza Aqasi memindahkan Sang Báb yang berstatus sebagai tahanan negara ke benteng ini.[1] Sebelumnya, Báb dipenjarakan di Benteng Maku. Namun, pihak pemerintah merasa bahwa Báb memiliki akses ke dunia luar yang cukup mudah selama di Maku. Maku yang lokasi berdekatan dengan Kaukasus yang sudah dikuasai Rusia pun menimbulkan kekhawatiran dari pihak Konsulat Rusia di Teheran. Mereka menekan Pemerintah Persia agar membuang jauh-jauh tokoh pembaharu tersebut dari wilayah perbatasan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketakutan Rusia akan berkembangnya gerakan mesianisme di Kaukasus, yang tentu saja akan merepotkan mereka.[3] Pemerintah Persia pada akhirnya memindahkan Sang Báb dua tahun sebelum eksekusinya di Tabriz pada 1850.[6][3][2] Benteng Chihríq jauh lebih ketat daripada Benteng Maku. Sang Báb kesulitan dlam mengadakan korespondensi langsung dengan para pengikutnya. Satu-satunya cara untuk berkorespondensi adalah dengan melalui surat-surat yang diselundupkan dari dan ke luar benteng.[1] Báb menghabiskan dua tahun penuh kehidupan terakhirnya di benteng ini, kecuali pada musim panas 1848 ketika ia dipanggil ke Tabriz untuk diinterogasi.[1] Pemilihan benteng ini sebagai lokasi pemenjaraan Báb diduga karena terletak cukup jauh, baik dari perbatasan dengan negara-negara tetangga, maupun dari Teheran itu sendiri. Hal ini memungkinkan Báb untuk tidak menjadi ancaman yang besar.[3] Kesulitan hidup yang dideritanya membuat Báb menamai beteng ini sebagai Iabal-i-Shadíd (Gunung Kesedihan).[7] Bahá'í meyakini bahwa situs-situs yang berkenaan dengan kehidupan Báb sebagai situs bersejarah yang penting. Mereka berusaha untuk membeli dan mendapatkan kepemilikan atas situs-situs tersebut. Usaha untuk mengakuisisi benteng ini telah dimulai oleh orang-orang Bahá'í sebelum tahun 1954.[8] Pada tahun 1967, disebutkan dalam surat pesan Ridván oleh Balai Keadilan Sedunia kepada seluruh masyarakat Bahá'í, bahwa Majelis Rohani Nasional Persia berhasil melakukan pembelian atas situs Benteng Chihríq.[9] Karya-karya Báb Selama di ChihríqSelama di Chihríq, Báb menulis beberapa buku. Beberapa yang paling penting dan menonjol, yaitu Kitáb-i-Asmá ("Buku Tentang Nama-nama"), Kitáb-i-Panj Sha'n ("Buku Tentang Lima Derajat"), dan Khuthba-i-Qahriyya ("Khotbah Kemurkaan").[10][11] Signifikansi dan StatusPada 1920, Persia dihadapkan dengan upaya kudeta.[12] Hal ini mengancam keuntuhan negara dan diperparah dengan pemberontakan Kurdi yang dipimpin oleh Ismail Aqa Semitqu. Pasukan Kurdi menjadikan Benteng Chihríq sebagai markas mereka.[12] Mayor Jenderal Sheibani selaku Gubernur Azerbaijan memanggil bantuan dari Teheran untuk mengatasi pemberontakan tersebut. Bantuan dari Teheran dipimpin oleh Brigadir Jenderal Zahedi. Zahedi kemudian memimpin penggempuran terhadap Benteng Chihríq dan akhirnya merebut tempat itu. Peristiwa perebutan benteng ini, oleh sejarawan militer Iran dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam menjaga keutuhan dan integritas bangsa Persia.[12] Pasukan Semitqu masih terus bertempur setelah Chihríq direbut pasukan Persi. Mereka baru dapat dikalahkan sepenuhnya pada 1922. Semitqu sendiri akhirnya pergi meninggalkan Iran.[13] Benteng ini telah didaftarkan dan tercatat sebagai situs bersejarah nasional Iran pada 1999 berdasarkan sebuah laporan dari Urmia, bersama dengan 11 situs bersejarah lainnya dari Azerbaijan Barat seperti Qatoor Dam, Qara-Tapeh, dan Gereja Aftabkhan.[14] Referensi
|