Bendoarum, Wonosari, Bondowoso
Bendoarum merupakan salah satu desa di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki kode bernomor 351109007[1] Sejarah Desa Bendoarum Desa Bendoarum pada awalnya merupakan komunitas pemukiman penduduk dengan jumlah jiwa yang masih sedikit, konon adapun tokoh / orang yang pertama kali membabat desa Bendoarum adalah (JUK Demang) mayoritas mata pencaharian utama penduduk bertani Giografis Desa Bendoarum dengan luas wilayah 487 ha merupakan salah satu desa di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Batas wilayah Desa Bendoarum: Sebelah utara Jurangsapi (Kec. TApen) Sebelah selatan Kerang (Kec. Sukosari) Sebelah Timur Wonokusumo (Kec. TApen) Sebelah Barat Plalangan (Kec. Wonosari) Topografi dengan bentang wilayah berombak sampai berbukit. a. Curah hujan: 6,475 mm b. Jumlah bulan hujan: 6-8 bulan c. Suhu rata-rata harian: 21-27 °C d. Tinggi tempat: 230 m dpl. e. Luas wilayah Desa Bendoarum 487 terdiri dari:
Keadaan Sosial Budaya a. Kependudukan Berdasarkan Data Administrasi Pemerintah Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 4.153 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.023 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 2.130 jiwa. Berkaitan dengan data jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Bendoarum Tahun 2015
Sumber: Buku Administrasi Desa Bendoarum Kecamatan Bendaorum, Tahun 2015 Keadaan kependudukan di Desa Bendoarum dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Bendoarum berdasarkan usia dan jenis kelamin secara detail dapat dilihat dalam Tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia Desa Bendoarum Tahun 2015
Sumber: Buku Administrasi Desa Bendoarum Kecamatan Wonosari, Tahun 2014 Dari total jumlah penduduk Desa Bendoarum, yang dapat dikategorikan kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia, yaitu penduduk yang berusia >56 tahun. Jumlah yang paling banyak 7,81% adalah antara usia 56 sampai dengan 60 Sementara jumlah penduduk usia produktif yaitu dari usia 19-59 tahun sejumlah 70,72%. Dari usia >60 tahun tersebut jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1,73% dan perempuan ada 1,42%. Sedang pada usia 0-4 tahun, yang berjenis kelamin laki-laki 1,44% dan perempuan 1,92%. Penduduk usia produktif pada usia antara 19-59 tahun di Desa Bendoarum jumlahnya cukup signifikan, yaitu 2.933 jiwa atau 70,62% dari total jumlah penduduk. Terdiri dari jenis kelamin laki-laki 54,22%, sedangkan perempuan 45,65%. Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah laki-laki/wanita usia produktif lebih banyak. Dengan demikian sebenarnya perempuan usia produktif di Desa Bendoarum dapat menjadi tenaga produktif yang cukup signifikan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif diharapkan semakin memperkuat ekonomi masyarakat, sementara ini masih bertumpu kepada tenaga produktif dari pihak laki-laki. b. Mata pencaharian Pokok Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Bendoarum dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani, buruh tani, PNS, karyawan swasta, pedagang, wiraswasta, pensiunan, buruh bangunan/tukang, peternak. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Bendoarum Tahun 2015
Sumber: Dari data survey potensi ekonomi Desa Bendoarum, Juni 2015 Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi, di Desa Bendoarum jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian ada 68,64%. Dari jumlah tersebut, kehidupannya bergantung di sektor pertanian, ada 21,81% dari total jumlah penduduk. Jumlah ini terdiri dari buruh tani terbanyak, dengan 42,13% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 68,64% dari total jumlah penduduk. Petani sebanyak 21,81% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 68,64% dari total jumlah penduduk. Terbanyak ketiga adalah Wiraswasta dengan 2,74% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau 68,64% dari total jumlah penduduk. Sementara penduduk yang lain mempunyai mata pencaharian yang berbeda-beda, ada yang berprofesi sebagai PNS, pedagang, karyawan swasta, sopir, wiraswasta, tukang bangunan, dan lain-lain. Setidaknya karena kondisi lahan pertanian mereka sangat tergantung dengan curah hujan alami. Di sisi lain, air irigasi yang ada tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan lahan pertanian di Desa Bendoarum secara keseluruhan terutama ketika musim kemarau. Sehingga mereka pun dituntut untuk mencari alternatif pekerjaan lain. Referensi
|