Bank Ekspor Impor Indonesia
PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (berbisnis dengan nama Bank Exim) adalah bekas badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang perbankan. Bank ini fokus menyediakan pembiayaan perdagangan ekspor dan impor. Pada bulan Juli 1999, bank ini digabung dengan tiga bank milik pemerintah Indonesia lainnya untuk membentuk Bank Mandiri. SejarahBank ini memulai sejarahnya dari Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), sebuah perusahaan perdagangan asal Belanda yang didirikan pada tahun 1824[1] dan kemudian mengembangkan bisnisnya ke sektor perbankan pada tahun 1870. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1960, pemerintah menasionalisasi bisnis-bisnis NHM di Indonesia,[2] dan kemudian menggabungkannya ke dalam Bank Koperasi, Tani dan Nelayan (BKTN). Pada tahun 1965, sebagai bagian dari penerapan konsep bank berjuang, BKTN digabung ke dalam Bank Indonesia[3] dan mulai berbisnis dengan nama Bank Indonesia urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan. Sebulan kemudian, pemerintah mengubah nama Bank Indonesia menjadi 'Bank Negara Indonesia',[4] sehingga bank tersebut juga diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tanggal 31 Desember 1968, divisi ekspor-impor dari unit tersebut resmi dipisah untuk membentuk bank ini.[5] Bank Ekspor Impor Indonesia telah lama dikenal nasabah dan masyarakat umum dengan nama BankExim. Sehubungan dengan hal tersebut dan memperhatikan perkembangan Bank Ekspor Impor Indonesia, serta untuk kepentingan publikasi dalam menciptakan citra korporasi pada masyarakat, maka sejak awal tahun 1990, manajemen secara resmi telah menggunakan nama BankExim sebagai akronim. Pada tahun 1992, pemerintah Indonesia menetapkan bank ini sebagai sebuah persero.[6] Pada awalnya aktivitas BankExim adalah pembiayaan produksi dan pemasaran komoditas ekspor. Tetapi setelah dua dekade, BankExim berkembang dan memperluas aktivitasnya meliputi perbankan ritel, pinjaman usaha (corporate lending), investasi, dan kegiatan perbankan internasional (international operations). BankExim menyediakan produk-produk jasa dibidang keuangan yang mencakup skala bisnis kecil, sedang dan besar dalam berbagai macam sektor di bidang ekonomi, khususnya yang mendukung kegiatan ekspor.[7] Pada tanggal 31 Juli 1999, bank ini digabung dengan Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangunan Indonesia untuk membentuk Bank Mandiri.[8] Referensi
Pranala luar
|