Bahasa Inggris SamanáBahasa Inggris Samaná adalah ragam bahasa Inggris yang dituturkan oleh keturunan imigran kulit hitam dari Amerika Serikat yang tinggal di Semenanjung Samaná, Republik Dominika. Para imigran ini dikenal dengan sebutan orang Amerika Samaná. Bahasa ini terkait dengan bahasa Inggris Afrika-Amerika. Berdasarkan sensus Republik Dominika tahun 1950, 0,57% penduduk Dominika (sekitar 12.200 orang) menyatakan bahwa bahasa ibu mereka adalah bahasa Inggris.[1] Latar belakangSebagian besar penutur bahasa Inggris Samaná adalah keturunan imigran Afrika-Amerika yang tiba di Semenanjung Samaná pada tahun 1824 dan 1825. Seluruh Pulau Hispaniola pada saat itu berada di bawah pemerintahan Haiti dan presidennya adalah Jean-Pierre Boyer. Para imigran ini menerima tawaran dari Jonathas Granville yang mendatangi Philadelphia, Baltimore, Boston, dan New York City untuk mengajak orang-orang Afrika-Amerika pindah ke Haiti. Tokoh abolisionisme (penghapusan perbudakan) seperti Richard Allen, Samuel Cornish, Benjamin Lundy, dan Loring D. Dewey mendukung kampanye ini (yang disebut emigrasi Haiti). Ribuan orang Afrika-Amerika menaiki kapal di kota-kota timur Amerika Serikat dan pindah ke Haiti. Sebagian besar tiba pada musim gugur tahun 1824 dan musim semi tahun 1825. Antara tahun 1859 hingga 1863, kampanye imigrasi berhasil menarik imigran-imigran kulit hitam lainnya, tetapi jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 1824 dan 1825. Mereka yang pada akhirnya bermukim di Samaná berjumlah kurang dari 600, tetapi merekalah satu-satunya yang memiliki komunitas imigran yang masih terus bertahan.[2][3] Jumlah penuturWalaupun terdapat lebih dari 6.000 imigran yang datang dari tahun 1824 hingga 1835, pada akhir abad ke-19, hanya sedikit daerah di Pulau Hispaniola yang masih menuturkan bahasa Inggris Afrika-Amerika. Komunitas terbesar terdapat di Samaná. Namun, pada masa kediktatoran Rafael Trujillo (1930–1961), ia melancarkan kampanye hispanisasi terhadap populasi Dominika. Sekolah-sekolah yang masih mengajarkan bahasa Inggris pun ditutup. Bahasa Inggris Samaná masih dapat bertahan berkat lokasi Samaná yang jauh dari pusat kebudayaan Republik Dominika, tetapi kebijakan pemerintah tetap memicu kemunduran bahasa tersebut. Bahasa ini kini merupakan bahasa yang terancam punah.[4][5][6] CiriBahasa Inggris Samaná dianggap sebagai bahasa kreol atau dialek bahasa Inggris. Lihat pulaReferensi
Pranala luar |