Bababulo, Pamboang, Majene
Desa Bababulo adalah daerah pedesaan yang berada di pesisir pantai Selat Makassar dengan mayoritas penduduknya adalah pelaut/nelayan dan petani. Desa Bababulo merupakan pemerintahan dari desa Bonde pada tahun 1983. Desa Bababulo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia, yang memiliki luas sekitar 1,94 km2. Terdapat empat dusun pada desa Bababulo, yakni:
Kantor Desa Bababulo terdapat di dusun Bonde Talawar. SejarahMenurut sejarah, dahulu desa Bababulo berada dalam wilayah Kerajaan Pamboang, salah satu kerajaan di wilayah mandar yang dipimpin langsung oleh Pabicara Bonde selaku anggota tokoh adat kerajaan dan berada satu wilayah dengan desa Bababulo sebelum dimekarkan. Penduduk desa Bababulo terbilang maju dibanding dengan desa-desa di sekitarnya akibat asimilasi budaya yang kian cepat serta pengalaman penduduknya yang kebanyakan adalah pelaut berlayar ke berbagai wilayah di nusantara seperti Ternate, Ambon bahkan sampai ke Singapura. Salah satu buktinya adalah banyaknya warga desa yang mempunyai garis keturunan di wilayah tersebut serta adanya beberapa pulau di Kalimantan, Jawa Timur, serta di berbagai pulau terluar Indonesia. Bahkan Bonde (sekarang Bababulo) merupakan Sejarah Pendaratan Pejuang Mandar Ammana Wewang setelah diasingkan di Walitung (Belitung) pada tahun 1947. Dari Bapak Dr. Abd. Rahman Hamid yang pernah mengadakan Giat Literasi mengenai "Gelombang Besar Migrasi dan Jalur Bahari Masyarakat Mandar" pada tanggal 17 Maret 2023 serta berdasarkan cerita penduduk setempat, pada tahun 1957 terjadi kebakaran besar di Bababulo, Pamboang yang menyebabkan daerahnya kosong hingga tahun 1960. Pada saat itu, masyarakat Bababulo berdiam di Kalimantan Selatan yang merupakan jalur perdagangan yang digunakan masyarakat untuk berlayar ke Pulau Jawa. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa pengusaha perahu di Kalimantan Selatan kebanyakan merupakan warga dari desa Bababulo. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) serta adanya pergeseran paradigma pembangunan yang mana persaingan global semakin nyata di depan mata, dan hal tersebut sejarah dengan kebutuhan manusia atau masyarakat semakin banyak, maka terlahirlah inisiatif pemekaran desa ini menjadi dua desa yaitu desa Bababulo dan desa Bababulo Utara. Pemekaran desa Bababulo menjadi 2 desa ini dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2010 yang menjadikan desa Bababulo lebih sempit yang dulunya terdiri dari dusun Rawang, dusun Bababulo, dusun Saleppa, dusun Kampung Baru, kini menjadi dusun Rawang, dusun Porendeang, dusun Bababulo, dan dusun Bonde Talawar. Namun, pemekaran desa Bababulo menjadi sebuah desa yang lebih sempit tidaklah mengubah identitas desa Bababulo sebagai "Bababulo induk" yang merupakan Sejarah Pendaratan Pejuang Mandar Ammana Wewang. Hal ini disebabkan karena tempat bersejarah dari daerah ini masih tetap menjadi bagian dari wilayah desa Bababulo, tepatnya di dusun Bonde Talawar. Desa Bababulo yang terdiri dari empat dusun mengalami cukup kendala dalam proses pemerataan pembangunan, sehingga dalam perjalanannya pemerintah desa Bababulo masih tergolong desa berkembang. Kronologis Kepemimpinan di Desa
GeografiLetak Desa Bababulo berada di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Luas dari Desa Bababulo adalah 1,94 km2 yang terdiri atas tanah pemukiman 18 ha/m2, tanah kering 17 ha/m2, tanah perkebunan 259 ha/m2, dan tanah hutan 115 ha/m2. Desa Bababulo tidak memiliki tanah sawah. Wilayah Desa Bababulo berada pada koordinat antara 03° 30’20” - 03° 31’30” LS dan antara 118° 53’55” - 118° 55’00” BT yang berbatasan dengan Desa Bababulo Utara di sebelah Utara, Desa Bonde Utara di sebelah Selatan, Selat Makassar di sebelah Barat, dan Desa Buttu Pamboang di sebelah Timur. IklimKeadaan IklimDi Desa Bababulo secara umum beriklim tropis. Ada dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, sehingga sangat berpengaruh pada pendapatan penduduk khususnya nelayan dan petani.
Kesuburan Tanah
Keadaan SosialBidang Keagamaan
Masyarakat desa Bababulo mayoritas beragama Islam. Terdapat dua masjid dan dua Mushallah yang terdiri dari Masjid Al-Muawanah Ba'babulo di dusun Bababulo, Masjid Nurul Falah di dusun Rawang, Mushallah Al-Amanah di dusun Porendeang dan Mushallah Assalam di dusun Bonde Talawar. Kegiatan-kegiatan keagamaan juga sangat aktif dilaksanakan seperti majelis taklim di Mushallah Assalam, dan kegiatan-kegiatan remaja masjid di Masjid Al-Muawanah Ba'babulo dan Masjid Nurul Falah. Bidang KesehatanDesa Bababulo memiliki fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Pembantu 1 unit dan Posyandu 4 unit yang di topang dengan Bidan Abdi dan Kader Posyandu yang diangkat oleh Pemerintah Desa Bababulo untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Bababulo. Bidang PendidikanPendidikan merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena pendidikan merupakan suatu usaha untuk menguatkan kualitas manusia agar maju dan berkembang. Untuk tingkat pendidikan di desa Bababulo, kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat tinggi, ditandai dengan minimnya angka siswa putus sekolah di semua tingkatan mulai SD sampai tingkatan SMA/sederajat. Namun sangat sedikit yang lanjut ke Perguruan Tinggi karena faktor ekonomi.
Pendidikan di desa Bababulo belum memiliki fasilitas seperti SD, namun tidak mengurangi semangat belajar anak-anak usia dini dengan ditopang fasilitas TK/PAUD yang berjumlah 2 unit. Desa Bababulo juga memiliki 1 fasilitas pendidikan yakni SMP yang terletak di Dusun Rawang. Bidang KebudayaanPenduduk desa Bababulo terdiri dari suku Bugis, Jawa dan masyarakat pribumi yakni suku Mandar yang masih memiliki tradisi warisan nenek Moyang yakni Messawe to tamma, Rebana, dll. DemografiKependudukanDesa Bababulo terdiri atas empat dusun dengan rincian jumlah penduduk sebagai berikut:
Ekonomi DesaPertumbuhan EkonomiSecara umum keadaan ekonomi masyarakat di desa Bababulo belum dapat dikategorikan maju, apalagi selang 2 tahun terakhir di masa Pandemi Covid-19 ini sangat signifikan terjadinya penurunan pendapatan warga desa, dan juga karena aktivitas di bidang ekonomi masih cenderung lemah disebabkan masih minimnya pendapatan penduduk dalam hal berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penduduk miskin masih cukup banyak. Di desa Bababulo, selain PNS, sektor utama yang menjadi pekerjaan dominan masyarakat yaitu perikanan, perkebunan, dan peternakan, sangat banyak digeluti oleh warga bahkan banyak pula warga yang menggeluti semua sektor tersebut, seperti mereka berkebun dan juga sebagai nelayan. Akan tetapi, hal ini belumlah dapat mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya, apalagi pada sektor-sektor lainnya. Pertumbuhan ekonomi masyarakat desa Bababulo bisa dikatakan dalam proses menuju berkembang. Dengan adanya Program Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa untuk pemulihan ekonomi masyarakat desa melalui bantuan-bantuan yang dapat menunjang perbaikan perekonomian warga. Di desa Bababulo sesungguhnya memiliki beberapa sumber daya alam (SDA) yang berpotensi dapat menunjang kesejahteraan masyarakat. Namun, minimnya sumber daya manusia (SDM) untuk pengelolaan potensi SDA tersebut membuat perekonomian desa menjadi terhambat. Di bawah ini disajikan tabel usaha produktif yang mendukung perekonomian masyarakat desa Bababulo.
Mata PencaharianMata pencaharian penduduk desa Bababulo yaitu:
Pertanian dan PerkebunanPenduduk desa Bababulo mayoritas bekerja sebagai nelayan. Di samping sebagai nelayan yang aktivitasnya dapat dikatakan seharian berada di laut, masyarakat desa Bababulo juga menyempatkan diri di waktu sore untuk bertani atau berkebun. Di sektor pertanian dan perkebunan, masyarakat desa Bababulo kebanyakan menanam kelapa, pisang dan ubi. Adapun cabai, jagung dan bawang merah merupakan tanaman musiman yang sebagian kecil masyarakat melakukan penanaman. Hasil dari sektor pertanian dan perkebunan ini dijadikan peluang oleh sebagian warga desa Bababulo untuk kebutuhan pribadi dan sebagai mata pencaharian mereka. Hasil panen mereka seperti pisang dan kelapa sering kali di bawah ke pasar-pasar untuk dijual. Adapun sebagian kecil dari hasil panen ubi kayu biasanya masyarakat desa menjadikannya olahan bisnis kuliner suku mandar yaitu Jepa. Kondisi PemerintahanBahwa untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa yang berdayaguna, pemerintah desa Bababulo mengangkat perangkat desa selaku pembantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Aparat Desa Pasal 2 Ayat 1 yaitu perangkat desa diangkat oleh kepala desa dari warga desa yang telah memenuhi persyaratan umum dan khusus. 1. Struktur Pemerintah Desa Bababulo Tahun 2024
2. Struktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Badan Permusyawaratan Desa atau BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pengawasan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 3. Struktur Tim Penggerak PKK Desa Bababulo4. Struktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Rutinitas WargaVoli dan Bulu TangkisTiap hari setelah waktu Ashar mulai jam 5 hingga jam 6 sore saat azan maghrib, biasanya warga desa Bababulo bermain voli bersama di lapangan, dan bermain bulu tangkis di dalam GOR. Permainan voli dilakukan seperti voli pada umumnya yang terdiri dari 6 orang pemain dari masing-masing grup, pemerolehan poin sebanyak 25 poin per set, dan sebagainya. Biasanya, tim yang kalah diizinkan untuk tetap bermain dan tim yang menang akan digantikan oleh orang lain yang jika ada yang ingin bermain. Di dalam GOR, terdapat dua lapangan untuk bermain bulu tangkis. GOR tersebut hanya menyewakan bulu atau shuttlecock-nya—tidak menyewakan tempatnya secara keseluruhan. Harga sewa bulunya yaitu Rp 2.000,-. Syarat untuk bisa bermain bulu tangkis di lapangan tersebut yaitu harus menggunakan sepatu olahraga dikarenakan lantai yang digunakan adalah lantai parket, dan pemain harus membawa raket masing-masing. Dalam permainannya, pemain akan bermain selama dua set permainan yang dalam satu setnya terdapat 25 poin. GOR tersebut biasanya buka hingga jam 9 malam di hari-hari biasa dan hingga jam 2 malam jika bulan puasa. Pawai Obor Menyambut Bulan RamadhanKarang Taruna bersama Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Al-Muawanah Ba'babulo selalu mengadakan pawai obor di tiap tahunnya untuk menyambut bulan Ramadhan. Biasanya pawai obor ini diadakan dua atau satu hari sebelum Ramadhan, tergantung penanggalan 1 Ramadhan yang ditentukan. Posyandu Timbang BalitaPosyandu ini terletak di dusun Porendeang. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh Posyandu setiap tanggal 10 tiap bulannya. Posyandu tersebut juga memberikan asupan gizi bagi anak stunting. Senam oleh Ibu-ibu PKKSenam ini biasanya rutin dilakukan setidaknya sekali dalam sebulan. Pralana Luar#bababulokeren |