Béla Guttmann
Béla Guttmann (pengucapan bahasa Hungaria: [ˈbeːlɒ ˈɡutmɒnː]; 27 Januari 1899 – 28 Agustus 1981) adalah seorang pemain dan pelatih sepak bola asal Hungaria. Sebagai seorang Yahudi, dia dideportasi ke kamp kerja paksa Nazi dan selamat dari Holokaus. Sebelum perang, dia bermain sebagai gelandang untuk MTK Hungária FC, SC Hakoah Wien, Hungaria dan beberapa klub di Amerika Serikat. Namun, dia mungkin akan diingat sebagai pelatih dan manajer setelah perang untuk tim A.C. Milan, Sao Paulo FC, FC Porto, Benfica dan C.A. Peñarol. Kesuksesan terbesar datang bersama Benfica ketika dia menuntun timnya memenangi Piala Eropa dua kali berturut-turut pada tahun 1961 dan 1962. Bersama dengan Márton Bukovi dan Gusztáv Sebes, Guttmann membentuk tiga serangkai pelatih radikal asal Hungaria yang merintis formasi 4-2-4 dan dia juga berjasa dengan melatih Eusebio. Namun sepanjang kariernya dia tak pernah jauh dari kontroversi. Dia jarang timggal di sebuah klub lebih dari dua musim. Dia dipecat di Milan saat mereka sedang berada di papan atas Serie A dan dia mundur dari Benfica setelah mereka menolak permintaan kenaikan gaji dan konon meninggalkan klub dengan kutukan. Karier pemainKarier klubGuttmann adalah seorang anggota terbaik dari MTK Hungária FC pada awal 1920-an.[3] Bermain bersama Gyula Mándi, Dia membantu MTK memenangkan gelae Liga Hungaria pada tahun 1920 dan 1921. Pada tahun 1922, ia pindah ke Wina untuk melarikan diri dari rezim anti-semitisme Laksamana Horthy dan bergabung dengan Yahudi lainnya, membentuk klub khusus SC Hakoah Wien. Pada tahun 1925, dia juga memenangkan gelar liga ketika Hakoah memenangi Liga Austria. Pada bulan April 1926, SC Hakoah Wien berlayar ke New York untuk memulai tur sepuluh pertandingan di Amerika Serikat. Setelah tur, Guttmann dan beberapa rekannya memutuskan untuk tinggal di Amerika Serikat. Karier internationalAntara tahun 1921 dan 1924, Guttman juga bermain enam kali untuk Hungaria, mencetak gol pada debutnya pada tanggal 5 Juni 1921 dalam kemenangan 3-0 melawan Jerman. Kemudian pada bulan yang sama ia juga bermain melawan Jerman Selatan XI. Sisa empat penampilan dilakukan pada Mei 1924 dalam pertandingan melawan Swiss, Saarland, Polandia dan Mesir. Dua yang terakhir di Olimpiade di Paris. Selama persiapan untuk kompetisi, Guttmann mengeluhkan jumlah ofisial lebih dari jumlah skuat Hungaria. Dia juga mengeluhkan bahwa hotel yang ia tempati lebih cocok untuk tempat bersosialisasi daripada persiapan pertandingan. Karier kepelatihanKembali ke EropaGuttmann kembali ke Eropa pada tahun 1932 dan sebelum pecahnya Perang Dunia Kedua, dia melatih tim-tim di Austria, Belanda dan Hungaria. Setelah sempat bekerja di mantan timnya SC Hakoah Wien dan kemudian SC Enschede, dia kesuksesan bersama Újpest FC di musim 1938-39, memenangi Liga Hungaria dan Mitropa Cup. Selama penghancuran Yahudi Hungaria pada tahun 1944, Guttman awalnya bersembunyi di loteng atap di Újpest, dibantu oleh orang kakak iparnya yang merupakan non-Yahudi. Dia kemudian dikirim ke kamp kerja paksa. Dia melarikan diri pada bulan Desember 1944, tepat sebelum dia akan dikirim ke Auschwitz bersama-sama dengan Ernest Erbstein,. Ayah dan adiknya dibunuh di Auschwitz. Selama bertahun-tahun cerita mengenai apa yang terjadi padanya selama holokaus tidak jelas, sampai David Bolchover menulis tentang hal ini dalam biografi Guttman yang berjudul "The Greatest Comeback".[4] "Kutukan" dari Bela GuttmannSetelah Final Piala Champions Eropa 1962, Guttmann meminta kenaikan gaji kepada direksi Benfica.[5] Meskipun dia sukses dalam melatih klub, permintaan ini ditolak.[6] Saat meninggalkan Benfica, Guttman diduga mengutuk klub, menyatakan, "Tidak dalam seratus tahun dari sekarang Benfica akan pernah menjadi juara Eropa". Benfica telah kalah dalam semua final kejuaraan Eropa yang mereka ikuti, termasuk lima final Piala Champions Eropa (1963, 1965, 1968, 1988, dan 1990), dan tiga final Piala UEFA/Liga Eropa UEFA, (1983, 2013 dan 2014).[7][8] Sebelum final tahun 1990, yang dimainkan di Wina, di mana Guttmann dimakamkan, Eusebio bahkan berdoa di kuburan dan meminta kutukan ini dicabut.[9] GelarPemain
Pelatih
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar
|