Arkeologi YunaniArkeologi Yunani adalah segala kegiatan arkeologi untuk mencatat peninggalan-peninggalan sejarah Yunani sejak zaman kuno. PembabakanZaman NeolitikPeriode Neolitik (6500–3000 SM) di Yunani ditandai oleh kemunculan pertanian dan domestikasi ternak; Peninggalan arkeologis dari pemukiman pertanian terlihat jelas dalam tel (gundukan yang terdiri dari batako yang digunakan dalam pembangunan rumah) yang menonjol.[1] Tel terbentuk melalui bangunan baru yang dibangun di atas bangunan lama. Hal ini menjadi pusat perhatian arkeologi Neolitik di Yunani sebagai materi penelitian terhadap pertanian dan pola pemukiman yang lebih mendalam.[2] Zaman PerungguArkeologi Zaman Perunggu Yunani paling terlihat pada dua peradaban utama, Minoa dan Mykenai.[3] Zaman BesiPeradaban Mykenai berakhir pada awal Zaman Besi Yunani (1100 SM), juga dikenal sebagai Zaman Kegelapan dalam sejarah Yunani. Zaman Besi Awal masih menunjukkan bukti keberadaan Mykenai melalui peninggalan arkeologi di situs Tiryns, Argos, Midea dan Asine. Peninggalan arkeologi membuktikan gempa bumi merusak bangunan-bangunan Mykenai, dan gempa ini menyebabkan serangkaian kebakaran dan gempa bumi yang lebih kecil. Selama periode lingkungan yang tidak stabil ini, peradaban Mykenai runtuh karena keadaan politik dan tekanan masyarakat yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan.[4] Yunani KlasikArkeologi Yunani Klasik (510 SM - 323 SM) didominasi oleh seni, agama, dan perang. Selama periode Klasik, kota-kota Yunani berperang satu sama lain dan menyerang Persia hingga Athena dan Sparta muncul sebagai kota-kota superior setelah Perang Persia (499–449 SM). Athena dan Sparta bersaing untuk mendapatkan kekuatan tertinggi selama Perang Peloponnesos (431–404 SM). Situasi perang di seluruh wilayah menyebabkan perkembangan signifikan permukiman, arsitektur, dan kerajinan tangan.[5] Rujukan
Daftar pustaka
|