Antonius Neyrot
Antonius Neyrot (dalam bahasa Italia: Antonio Neyrot) (1425 di Rivoli, Piedmont – 10 April 1460) adalah seorang pendeta, murtadin, mantan mualaf, dan martir Italia. KehidupanAnthony Neyrot lahir di Rivoli, Piedmont, Italia, dan masuk Dominikan. Setelah menyelesaikan pembelajarannya, ia dinobatkan dan tinggal untuk sementara di San Marco, Firenze di mana ia belajar di bawah bimbingan Antoninus dari Firenze. Merasa bosan, ia meminta untuk mengubah misinya dan ia dikirim ke Sisilia. Masih tak bahagia, ia pergi ke Naples. Dalam perjalanan, kapalnya dihadang oleh para pembajak Moor, dan bersama dengan penumpang lainnya, dibawa ke Afrika Utara.[1] Sumber sejarah menyatakan bahwa khalifah Muslim Tunis terlihat menyukai Antonius, ketika ia diancam diculik, dan tidak diperlakukan buruk, sampai arogansinya membuat marah para penangkapnya. Antonius menjadi tidak sabaran dan menolak menjadi tahanan. Hidup dengan memakan roti dan air, ia kemudian pingsan. Ia kemudian menyangkal imannya dalam rangka membeli kebebasannya.[1][2] Antonius kehilangan semua keyakinannya dalam Kekristenan dan mulai menerjemahkan Al-Qur'an. Ia diadopsi oleh raja dan menikah dengan seorang wanita Turki berpangkat tinggi. Kemudian datang kabar kematian Antoninus. Kabar tersebut membuat perubahan dalam pikiran Antonius. Ia bermimpi bertemu dengan Antoninus; peristiwa tersebut menyebabkan Antonius berpikir untuk kembali ke keyakinan lamanya, meskipun tindakan tersebut dapat mengancam nyawanya.[1][3] Bertemu dengan seorang pendeta Dominikan, Antonius melakukan pertobatan, dan pada Minggu Palma 1460, ia secara terbuka meminta pengampunannya dari penganut Katolik sejawatnya dan setelah itu menerima kembali penobatannya.[4] Ingin keimanannya diketahui publik, Antonius menunggu sampai raja mengadakan prosesi publik. Melakukan pengakuan iman dan membuat rekonsiliasi pribadinya dengan Allah, Antonius menaiki tangga istana di mana semua orang melihatnya mengenakan pakaian Dominikan. Antonius memproklamasikan keyakinannya, dan raja memerintahkan agar ia dirajam. Antonius tewas pada Kamis Putih, 1460.[1] PenghormatanJenazah Antonius ditemukan oleh para pedagang dari Genoa[3] dan dikembalikan ke Rivoli, di mana makamnya menjadi sebuah tempat peziarahan. Mukjizat-mukjizat diatributkan kepadanya, dan sebuah prosesi tahunan diadakan di biaranya, di mana seluruh anggota keluarganya pada masa sekarang berpakaian serba hitam dan mengenang memorinya.[1] Kultus Beato Antonius disetujui oleh Paus Klemens XIII pada 22 Februari 1767.[5] Referensi
|