Abdul Qadir al-Jaza'iri |
Nama dalam bahasa asli | (ar) عبد القادر الجزائري |
---|
|
Kelahiran | (arq) عبدالقادر 6 September 1808 Guittena (en) |
---|
Kematian | 26 Mei 1883 (74 tahun) Damaskus |
---|
Tempat pemakaman | El Alia Cemetery (en) 1965 (1965) – {{{4}}} ({{{4}}}) Damaskus September 1883 (1883-1965) – {{{4}}} ({{{4}}}) |
---|
|
|
Emir |
---|
|
|
1832 – 1847 (penahanan) |
|
|
|
Agama | Islam Sunni |
---|
|
Pekerjaan | politikus, pejuang perlawanan, penyair, ilmuwan, prajurit, mujahidin, penulis |
---|
Murid | Abd al-Majid al-Khani (en) |
---|
Pangkat militer | emir |
---|
Konflik | Battle of Macta (en) , Q28717526 , Battle of Ammal (en) , Q28717513 , Battle of Oued El Alleug (en) , Battle of Beni Mered (en) , Battle of the Smala (en) , Battle of Tadamait (en) , Second Assault of Dellys (en) , Battle of Tizi Ouzou (en) , Q28717524 , Q28717511 , 1846 Battle of the Col des Beni Aïcha (en) , Iron Gates (en) , Battle of Mazagran (en) , Q20089803 , Q20089710 , Q22249018 , Battle of Sidi-Brahim (en) , Battle of Kheng-Nettah (en) , Battle of l'Habrah (en) , Bataille de la Sikkak (en) , Q27250853 dan Battle of Oued Aslaf (en) |
---|
|
Gelar bangsawan | Sultan Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
---|
Saudara | Ahmad ibn Muhyi al-Din al-Jaza'iri (en) |
---|
Kerabat | Razzaq Abd Al-Qadr (en) (great-grandson (en) ) Muhammad Said al-Jazairi (en) (cucu laki-laki) Khaled el-Hassani ben el-Hachemi (en) (cucu laki-laki) |
---|
|
|
|
Abdul Kadir Bin Muhiddin (1808 - 1883), merupakan seorang pemimpin nasional yang berasal dari Aljazair yang memimpin Aljazair pergerakan perlawanan Prancis di Aljazair.[1]Seorang Muslim yang beribadat, ia berziarah ke Mecca pada saat berumur 20 tahun. Pada tahun 1832, ia dinyatakan sultan masyarakat Aljazair, menggantikan ayahnya yang sebelumnya menjabat sebagai ketua masyarakat Aljazair pada saat pergerakan Aljazair melawan Prancis pada tahun 1830 setelah Prancis menempati Aljir.[1] Pasukan beliau gugur pada tahun 1833, tetapi panglima Prancis, Gen. Louis A. Desmichels diharsukan untuk mengenali Abdul Kadir Bin Muhiddin sebagai penguasa masyarakat Arab Saudi.
Setelah mengkonsolidasi kekuatannya, Abdul Kadir Bin Muhiddin tidak berhenti untuk melawan Prancis. Meskipun pasukannya mengalami tidak sedikit kekalahan, mereka berhasil mencegah Prancis mengalami kemenangan menentukan. Perjanjian Tafna, yang ditandatangani pada 30 Mei 1837, sangat menguntungkan bagi Abdul Kadir Bin Muhiddin.
Referensi
- ^ a b Cornish, George A. (1968). The- Encyclopedia Americana, International Edition - Volume 1. New York: The Americana Corporation. hlm. 26.