Juno (/ˈdʒuːnoʊ/, atau dalam bahasa Latin: Iūno), dengan penamaan formal 3 Juno di dalam sistem katalog Minor Planet Center, adalah asteroid ketiga yang ditemukan manusia yang merupakan salah satu asteroid besar di sabuk utama. Juno, dan 15 Eunomia, juga merupakan asteroid berbatu terbesar dalam asteroid tipe S. Massa Juno diperkirakan merupakan 1% dari total massa dari seluruh sabuk asteroid.[10] Juno ditemukan pada 1 September 1804 oleh seorang astronom asal Jerman bernama Karl L. Harding dan diberi nama mengikuti tokoh mitologi Juno, dewi Romawi yang paling tinggi. Simbol planetari Juno yang masih sering terlihat adalah ⚵ (), walaupun kemudian diganti dengan ③.
Karakteristik
Juno adalah satu dari beberapa asteroid besar, mungkin ukurannya sepersepuluh dan massanya 1.0% dari seluruh sabuk asteroid.[11] Juno adalah asteroid tipe S kedua yang paling besar, setelah 15 Eunomia.[3] Walaupun merupakan asteroid yang bermassa paling berat, Juno hanya memiliki 3% massa Ceres.[3]
Di antara asteroid-asteroid tipe S yang umumnya tidak mengilat, Juno mengilat, yang mungkin menandakan adanya properti permukaan yang berbeda. Albedonya yang tinggi menjelaskan magnitudo semunya yang relatif tinggi bagi objek kecil yang tidak berada di dekat tepi dalam sabuk asteroid. Magnitudo semu Juno dapat mencapai +7.5 pada masa oposisi tertentu, lebih cerah dari Neptunus maupun Titan, dan menjadi alasan mengapa Juno ditemukan sebelum asteroid-asteroid lain yang lebih besar seperti Hygiea, Europa, Davida, dan Interamnia. Pada kebanyakan masa oposisi, Juno hanya memiliki magnitudo sekitar +8.7[12]—hanya terlihat dengan binokuler.[13] Juno adalah objek utama dalam keluarga Juno.
Juno awalnya dianggap sebagai planet, bersama-sama dengan 1 Ceres, 2 Pallas, dan 4 Vesta.[14] Pada tahun 1811, Schröter memperkirakan Juno memiliki diameter sebesar 2290 km.[14] Kemudian keempat planet tersebut diklasifikasikan kembali sebagai asteroid saat beberapa asteroid tambahan ditemukan. Ukuran Juno yang kecil dan bentuknya yang tidak umum membuat Juno tidak ditetapkan sebagai planet katai.
Pengamatan
Juno adalah asteroid pertama dengan penutupan bintang lain yang pernah diamati. Juno lewat di depan sebuah bintang redup SAO 112328 pada 19 Februari 1958. Sejak itu, beberapa penutupan telah diamati, yang paling berhasil adalah pada 11 Desember 1979 yang dicatat oleh 18 orang pengamat.[15]
Sinyal radio dari pesawat luar angkasa yang mengorbit di sekitar Mars dan permukaannya telah digunakan untuk memperkirakan massa Juno dari perturbasi kecil yang disebabkan olehnya kepada pergerakan Mars.[16]Orbit Juno tampak sedikit berubah sekitar tahun 1839, dipercayai akibat perturbasi dari asteroid lain yang lewat yang identitasnya belum diketahui. Penjelasan alternatifnya adalah akibat benturan dari objek yang dapat bergerak.[17]
Pada tahun 1996, Juno dicitrakan dengan Hooker Telescope di Observatorium Mount Wilson melalui panjang gelombang menyerupai IR dan yang dapat dilihat, menggunakan optik adaptif. Citra ini termasuk seluruh periode rotasi dan mengungkapkan bentuk yang tidak umum dan adanya albedo gelap, diinterpretasikan sebagai lokasi tubrukan yang baru.[18]
^
Lim, Lucy F. (2005). "Thermal infrared (8-13 µm) spectra of 29 asteroids: the Cornell Mid-Infrared Asteroid Spectroscopy (MIDAS) Survey". Icarus. 173 (2): 385–408. Bibcode:2005Icar..173..385L. doi:10.1016/j.icarus.2004.08.005.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Odeh, Moh'd. "The Brightest Asteroids". The Jordanian Astronomical Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-11. Diakses tanggal 2008-05-21.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^
Millis, R. L. (1981). "The diameter of Juno from its occultation of AG+0°1022". Astronomical Journal. 86: 306–313. Bibcode:1981AJ.....86..306M. doi:10.1086/112889.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)