Massa
Massa (dari bahasa Yunani μάζα) atau jisim[1] adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat (misalnya untuk berat badan, alih-alih massa badan). Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama. Tubuh manusia dilengkapi dengan indra-indra perasa yang membuat kita dapat merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa. Seseorang dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya, mengangkatnya untuk merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan inersia benda tersebut. Penginderaan ini merupakan bagian dari pemahaman kita mengenai massa, tetapi tiada satupun yang secara penuh dapat mewakili konsep abstrak massa. Konsep abstrak bukanlah berasal dari penginderaan, melainkan berasal dari gabungan berbagai pengalaman manusia. Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dalam penjelasan gravitasi dan inersia yang dikembangkannya. Sebelumnya, berbagai fenomena gravitasi dan inersia dipandang sebagai dua hal yang berbeda dan tidak berhubungan. Namun, Isaac Newton menggabungkan fenomena-fenomena ini dan berargumen bahwa kesemuaan fenomena ini disebabkan oleh adanya keberadaan massa. Satuan-satuan massaSatu kilogram (1 kg) merupakan standar pengukuran massa. Berat satu kilogram ditetapkan sama dengan massa silinder logam campuran yang terbuat dari platina dan iridium. Alat penetapan massa standar ini disimpan di International Bureau of Weights and Measures di kota Sevres, Prancis. Pemeliharaan silinder logam dari kerusakan dilakukan secara ketat dan terkendali. Definisi massa standar tidak pernah mengalami perubahan sejak pertama kali ditetapkan. Duplikat massa standar dibuat oleh beberapa negara dan disimpan di lembaga pengukuran masing-masing negara. Salah satu negara yang membuat duplikat massa satu kilogram standar adalah Amerika Serikat. Duplikat ini disimpan di National Institute of Standard and Technology.[2] Standar satuan waktu ditetapkan pada tahun 1967 pada Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran ke-13. Hasil konferensi menetapkan bahwa satu detik didasarkan pada frekuensi gelombang cahaya yang dipancarkan oleh atom Cesium. Penetapan atom Cesium sebagai standar dikarenakan frekuensi gelombang yang dipancarkan dapat dihasilkan dengan mudah dan dapat diukur dengan ketelitian sangat tinggi. Osilasi dari pancaran cahaya atom Cesium terjadi sebanyak 9.192.631.770 kali dalam satu detik. Oleh karena itu, satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh pancaran gelombang cahaya atom Cesium untuk berosilasi sebanyak 9.192.631.770 kali.[3] Waktu standar ditetapkan dengan pembuatan jam atom yang didasarkan getaran gelombang yang dipancarkan atom Cesium. Jam atom pertama tersimpan di National Institute of Standard and Technology, Amerika Serikat. Dalam waktu 30.000 tahun hanya akan terjadi satu kali kesalahan. Kini jam atom dipasang pada setiap satelit sistem pemosisi global yang mengelilingi bumi dari luar angkasa.[4] Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Dalam satuan SI, massa diukur dalam satuan kilogram, kg. Terdapat pula berbagai satuan-satuan massa lainnya, misalnya:
Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding dengan massanya. Namun perbedaan massa dengan berat diperlukan untuk pengukuran berpresisi tinggi. Oleh karena hubungan relativistik antara massa dengan energi, adalah mungkin untuk menggunakan satuan energi untuk mewakili massa. Sebagai contoh, eV normalnya digunakan sebagai satuan massa (kira-kira 1,783×10−36 kg) dalam fisika partikel. Ringkasan dari konsep massa dan formalismeDalam mekanika klasik, massa mempunyai peranan penting dalam menentukan sifat-sifat suatu benda. Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya F adalah massa benda (m) dikalikan dengan percepatan a: Selain itu, massa juga berhubungan dengan momentum p dan kecepatan v dengan rumus: dan juga energi kinetik Ek dengan kecepatan, dengan rumus: Ringkasan konsep-konsep massaDalam ilmu fisika, kita dapat secara konseptual membedakan paling tidak tujuh corak massa ataupun tujuh fenomena fisika yang dapat dijelaskan menggunakan konsep massa:[5]
Daftar perhitungan skala massa
Massa atomBiasanya, massa objek diukur dengan kilogram, yang didefinisikan sebagai massa prototipe kilogram internasional berupa silinder paduan logam platina yang disimpan di International Bureau of Weights and Measures di Prancis. Meski begitu, prototipe ini pastinya tidak mungkin digunakan untuk mengukur massa atom dan partikel. Maka, lebih mudah untuk mengukur massa sebuah atom dengan membandingkannya dengan atom lainnya, maka ilmuwan mengembangkan satuan massa atom (atau Dalton). Menurut definisinya, 1 u adalah 1/12 massa sebuah atom karbon-12 dan atom karbon-12 memiliki massa pasti 12 u. Definisi ini masih mungkin berubah karena adanya pengajuan redefinisi satuan pokok SI, yang akan meninggalkan satuan Dalton.[6][7] Referensi
Daftar pustaka
|