2 Korintus 6
2 Korintus 6 (atau II Korintus 6, disingkat 2Kor 6) adalah bagian dari surat rasul Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Timotius.[3] Teks
StrukturPembagian isi pasal:
Ayat 1
Paulus mempercayai bahwa seorang percaya dapat menerima kasih karunia Allah dan mengalami keselamatan (2 Korintus 6:2), tetapi sesudah itu, karena kecerobohan rohani atau dosa yang disengaja, orang itu mungkin saja meninggalkan iman dan kehidupan di dalam Injil lalu terhilang lagi. Semua orang harus didorong untuk diperdamaikan dengan Allah dan menerima kasih karunia-Nya (2 Korintus 5:20). Mereka yang menerima kasih karunia Allah harus didorong untuk tidak membuat kasih karunia itu menjadi sia-sia (bandingkan 2 Korintus 6:14-18).[5] Ayat 2
Referensi silang: Yesaya 49:8; Mazmur 69:14; Yesaya 55:6
Ayat 14
Dalam pandangan Allah, umat manusia pada akhirnya digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: mereka yang ada dalam Kristus dan mereka yang tidak ada dalam Kristus (2 Korintus 6:14–16). Karena itu, orang percaya jangan bermitra secara sukarela atau berhubungan intim dengan orang tidak percaya, sebab hubungan semacam itu dapat merusakkan hubungan mereka dengan Kristus. Ini meliputi kemitraan dalam dunia usaha, golongan rahasia, kencan, pernikahan, dan persahabatan karib. Hubungan orang Kristen dengan orang tidak percaya seharusnya sejauh yang diperlukan dalam kaitan dengan keberadaan sosial atau ekonomi, atau untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada orang yang belum percaya.[5] Ayat 16Referensi silang: Imamat 26:12; Yeremia 32:38; Yehezkiel 37:27; Wahyu 21:3 Ayat 17Referensi silang: Yesaya 52:11 Ayat 18Referensi silang: Keluaran 4:22; 2 Samuel 7:14; 1 Tawarikh 17:13; Yesaya 43:6; Roma 8:14 Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|