Yesaya 49
Yesaya 49 (disingkat Yes 49) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Memuat Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos terutama berkenaan tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3] Hamba yang MenderitaKomentari mengenai Kitab Yesaya tulisan Bernhard Duhm tahun 1892 pertama kali mengidentifikasi ada 4 nyanyian (atau sajak) tentang Hamba Yahweh yang Menderita (bahasa Inggris: suffering servant of YHWH) di antara pasal 42 sampai 53 Kitab Yesaya. Allah memanggil hamba-Nya ini untuk memimpin bangsa-bangsa, tetapi dia disiksa dengan kejam. Hamba ini mengorbankan dirinya, menerima hukuman yang seharusnya untuk orang lain, dan akhirnya, dia diberi pahala. Keempat bagian itu adalah: Teks
Naskah sumber utama
Ayat 1
Ayat 5
Nubuat ini melukiskan dua aspek penting dalam misi Yesus:
Ayat 6
Digenapi dalam diri Yesus Kristus (= Yesus sang Mesias), sebagaimana dicatat dalam Yohanes 8. Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "terang dunia".[10] Misi Mesias ialah agar semua bangsa mendengar Injil dan mempunyai kesempatan untuk percaya kepada Anak-Hamba Allah. Ayat ini kadang-kadang disebut "Amanat Agung Perjanjian Lama". Amanat ini tidak akan tergenapi sebelum Injil diberitakan secara memadai ke seluruh dunia (Kisah Para Rasul 1:8); ketika hal ini terjadi "barulah tiba kesudahannya" (lihat Matius 24:14). Tugas orang percaya dalam zaman Perjanjian Baru ialah memberitakan Injil dengan setia, membawanya kepada semua bangsa hingga Tuhan datang kembali.[8]
Tradisi KristenNubuat dalam Yesaya 49 dan penggenapan dalam hidup Yesus Kristus:
Penggenapan: (Kata malaikat Gabriel kepada Maria:) "Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." (Lukas 1:31)
Penggenapan: Yesus Kristus, yang menyatakan diri sebagai "Terang Dunia",[10] memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya untuk mengabarkan keselamatan bagi bangsa-bangsa sampai ke ujung bumi.[11][12] Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|