Yayasan Lembaga SABDA
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) adalah yayasan Kristen nonprofit, nonkomersial dan interdenominasi, yang bergerak dalam bidang pelayanan media komputer dan internet. Fokus utama pelayanan YLSA adalah Alkitab dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyediaan bahan-bahan dan alat-alat yang berguna untuk penggalian Alkitab yang bertanggung jawab. Selain menyediakan Alkitab dari berbagai versi dan bahasa, termasuk bahasa suku, YLSA juga menyebarkan bahan-bahan kekristenan dari berbagai bidang pelayanan, misalnya sekolah minggu, misi, konseling, kepemimpinan, kepenulisan, wanita, remaja, kesaksian dll. SejarahPada tahun 1994, pelayanan YLSA mulai dirintis berbekal kerinduan untuk menyediakan sebuah software Alkitab bagi masyarakat Kristen Indonesia. Realisasinya adalah membuat Online Bible (Software Alkitab yang dikembangkan oleh Larry Pierce dari Kanada) dalam versi bahasa Indonesia. Sejak itu, proyek besar ini mulai dikerjakan dengan bekerja sama dengan hampir semua penerbit Kristen yang ada saat itu. Sebagai payung hukum, dibentuklah sebuah yayasan pada tahun 1994 dengan nama Indonesian Society for Biblical Computing atau Yayasan Lembaga Alkitab Komputer (YLAK). Tugas pertama yang dikerjakan pada tahun 1994 adalah memproses teks Alkitab elektronik versi Terjemahan Baru, Terjemahan Lama, dan Bahasa Indonesia Sehari-hari bersama Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Pada tahun 1995, CD Online Bible (OLB) diluncurkan oleh OLB International (Eropa) dengan memuat tiga versi teks Alkitab bahasa Indonesia di dalamnya, yang disebut sebagai SABDA versi 1.0. Program OLB ini dirancang untuk sistem operasi Windows 3.1 dan Macintosh/Apple. Nama "SABDA", yang merupakan singkatan dari "Software Alkitab, Biblika, dan Alat-alat", akhirnya dipilih sebagai nama resmi untuk software OLB versi bahasa Indonesia sampai hari ini. Pada tahun 1994, nama YLAK diubah menjadi Yayasan Lembaga SABDA, atau disingkat YLSA, sesuai dengan nama produk utama pelayanan YLSA. Pada perkembangan selanjutnya, setelah 'interface' OLB diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan para pengguna yang tidak menguasai bahasa Inggris, dan banyak sekali bahan biblika yang sudah diproses menjadi modul-modul bahasa Indonesia, maka pada tahun 2000, diluncurkanlah SABDA versi 2.0. Ini menjadi hal yang sangat menguntungkan karena pada awal tahun itu pemakaian teknologi penyimpanan data dalam media CD telah merambah ke Indonesia, sehingga peluncurkan SABDA versi 2.0 pada tahun 2000 dapat dilakukan dalam media CD. Perkembangan teknologi pada tahun-tahun berikutnya memungkinkan SABDA untuk dapat disebarkan, baik dalam media DVD (2011) maupun USB (2012). Pada tahun 2001, SABDA mulai menjalankan proyek digitalisasi Alkitab-Alkitab kuno abad 17 hingga abad 19. Tujuannya adalah supaya orang-orang Kristen Indonesia dapat menikmati kekayaan versi penerjemahan Alkitab yang ditinggalkan oleh para pendahulu, yang berjumlah lebih dari 10 buah Alkitab. Penambahan berbagai modul Alkitab kuno, bahan biblika lain, dan fitur terus dilakukan secara pelan, tetapi pasti, sehingga menghasilkan software Alkitab yang cukup lengkap untuk diluncurkan pada tahun 2005, dengan nama SABDA versi 3.0. Pada puncaknya, tahun 2010, SABDA berevolusi sedemikian rupa menjadi sebuah software Alkitab yang 'user friendly', dengan bahan-bahan yang sangat lengkap dan teknologi pencarian yang canggih. Maka, pada tahun yang sama diluncurkanlah SABDA versi 4.0 (Unicode), yang juga dapat digunakan di Linux via Wine. Software SABDA ini telah menjadi berkat yang sangat besar bagi masyarakat Kristen Indonesia. Selain mahasiswa teologi dan hamba-hamba Tuhan purna waktu, orang-orang Kristen awam pun mendapatkan manfaat yang besar ketika mereka harus melakukan penggalian Alkitab secara cermat dan mendalam. Pada akhir abad 20, perkembangan teknologi informasi mulai menggeliat dengan cepat. Masuknya teknologi internet ke Indonesia pada tahun 1997 membuka sebuah cakrawala baru bagi pelayanan YLSA. Karena itu, dengan tidak ragu-ragu, YLSA mulai terjun ke dalam pelayanan dunia maya dengan membangun sistem milis Kristen, menerbitkan publikasi elektronik, dan membuka puluhan forum diskusi Kristen. Selain itu, YLSA juga mulai merancang pembangunan situs-situs Kristen, terutama situs Alkitab online atau versi web, supaya Alkitab dan bahan-bahan kekristenan dapat diakses melalui internet. Bergeraknya YLSA dalam pelayanan 'cyber' pada tahun 1997 menjadikan YLSA sebagai yayasan pertama di Indonesia yang bergerak di dunia internet. Dunia internet menjadi ladang pelayanan baru yang harus dijajaki seluas-luasnya. Mulai dari menerbitkan beberapa publikasi elektronik pada tahun 1998, dan terus bertambah dari tahun ke tahun, hingga akhirnya YLSA memiliki lebih dari 20 publikasi elektronik pada tahun 2014, dengan jumlah pelanggan 85.000. Banyaknya arsip publikasi yang dimiliki YLSA mendorong YLSA untuk melihat diperlukannya sistem arsip di situs sabda.org[1] yang menjadi sumber bahan kekristenan yang tak terhingga nilainya. Kaena itu, pada tahun 2002, situs sabda.org menjadi portal untuk masuk ke banyak sumber bahan yang disediakan YLSA. Selain publikasi elektronik, YLSA juga membangun situs-situs sumber bahan kekristenan yang bermutu. Situs pertama yang dibangun YLSA pada tahun 1998 adalah situs Muara Informasi Kristen (MIK), sebuah direktori Kristen, disusul dengan situs Alkitab SABDA-Web, dan situs-situs lain yang hingga tahun 2014 telah berjumlah lebih dari 100 situs. Salah satu situs YLSA yang paling banyak dikunjungi orang-orang Kristen adalah situs Alkitab SABDA, yang diluncurkan tahun 2009. Situs Alktiab SABDA adalah situs Alkitab online multibahasa yang sangat kaya dengan bahan biblika, dan dilengkapi dengan teknologi pencarian yang sangat canggih. Situs ini memiliki ratusan Alkitab baik dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa-bahasa daerah di Indonesia, ataupun dalam bahasa asli Alkitab (Ibrani - Yunani). Yang lebih menarik lagi, situs ini juga dilengkapi dengan fitur tafsiran, studi kamus, studi kata, leksikon Ibrani - Yunani, ekspositori, peta, dan alat-alat studi lainnya sehingga dapat menolong banyak orang Kristen untuk melakukan pemahaman Alkitab secara bertanggung jawab. dari tahun ke tahun, Kiprah pelayanan YLSA semakin luas sehingga mendapat kepercayaan untuk menolong yayasan-yayasan Kristen lain dengan memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan penggunaan teknologi bagi kemajuan pelayanan. Beberapa mitra YLSA juga mendapat bantuan teknis untuk membangun situs mereka, di antaranya situs TELAGA dan situs Rahmiati.org. YLSA juga terjun ke dunia pendidikan online dengan mendirikan Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) pada tahun 1999. Dengan membuka kelas-kelas virtual, PESTA menolong orang-orang Kristen untuk dapat belajar tentang ajaran-ajaran Kristen yang alkitabiah dalam satu komunitas orang percaya. Sejak dibuka hingga saat ini, PESTA telah diikuti oleh ribuan peserta. Untuk melayani peserta yang haus akan berbagai bahan pelajaran, dibangunlah situs PESTA.org pada tahun 2003. Situs ini menyediakan puluhan modul pelajaran yang dapat diunduh secara gratis. Pelayanan YLSA dapat digambarkan sebagai "gudang sumber bahan". Seolah belum cukup, pada tahun 2011 YLSA meluncurkan proyek perpustakaan digital dengan merilis DVD Library SABDA Anak. DVD ini memuat ribuan bahan yang dapat digunakan sebagai sarana mengajar, baik untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa. Munculnya teknologi penyimpanan data menggunakan USB membuat YLSA semakin getol menambah deretan bahan untuk disebarkan. Karena itu, mulai tahun 2012 hingga 2014, YLSA menyediakan berbagai bahan biblika yang disimpan dalam media USB 4GB, 8GB, dan 16 GB sebagai perpustakaan digital yang mudah dibawa dan disebarkan. Pada tahun 2011, media sosial di internet mulai mengisi keramaian dunia maya yang semakin digandrungi anak-anak muda, bahkan orang-orang dewasa. Tak mau ketinggalan, YLSA juga ikut meramaikan dunia media sosial dengan hadir melalui layanan facebook, twitter, friendster, dan komunitas blogger untuk memperkenalkan kasih Kristus kepada komunitas-komunitas dunia maya. Hingga tahun 2014, puluhan akun media sosial telah dibuka untuk mengantisipasi ledakan penduduk di dunia maya. Keterlibatan YLSA diharapkan dapat menjadi garam dan terang bagi dunia yang membutuhkan kasih Kristus. Saat ini, dunia masih terkagum-kagum dengan kehadiran teknologi mobile yang sebenarnya sudah hadir sejak tahun 2010. Kemajuan terknologi mobile rupanya telah menjadi raja pada era teknologi informasi. YLSA pun tidak kalah gencarnya menjajaki pemakaian gadget-gadget smartphone ini untuk menjangkau mereka yang belum terjangkau. Moto YLSA, "Bible Everywhere", menjadi tujuan YLSA dalam bergerak di dunia mobile. Karena itu, pada tahun 2012, YLSA membuat aplikasi-aplikasi Alkitab supaya firman Tuhan dapat hadir di setiap tempat dan di setiap waktu. Alkitab mobile tidak hanya tersedia dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa daerah/suku. Hingga tahun 2014, YLSA telah menyediakan lebih dari 26 Alkitab mobile bahasa suku, dan siap disebarluaskan kepada anak-anak Tuhan di mana pun. Bidang PelayananFokus pelayanan yang mengedepankan Biblical Computing telah mendorong YLSA untuk mengerjakan proyek Alkitab Interlinear sejak 2005. Proyek ini telah menjadi berkat yang sangat besar bagi perkembangan penggalian Alkitab yang sesuai dengan bahasa asli Alkitab, yaitu bahasa Ibrani dan Yunani. YLSA terus berkomitmen untuk mengembangkan berbagai alat bantu, berupa program-program, yang dapat menolong anak-anak Tuhan menyelidiki Alkitab dengan lebih baik dan bertanggung jawab, dengan memanfaatkan kemudahan dan kemajuan teknologi komputer. Salah satu yang dilakukan YLSA adalah menyediakan Software Alkitab dengan teknologi Online Bible versi Indonesia, yang disebut Software SABDA.[2] Software ini dapat diunduh secara gratis melalui www.sabda.net. Kemudian, disusul dengan versi daring (online) dari software tersebut, yaitu situs SABDAweb,[3] Alkitab SABDA,[4] dan Alkitab mobi.[5] Selain dalam bentuk teks, YLSA juga menyediakan Alkitab dalam format audio[6] dalam bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah di Indonesia. Bidang pelayanan YLSA yang lain adalah literatur Kristen dan kelas teologi maya. Yayasan ini menyediakan publikasi elektronik berkala dengan beragam topik, terutama seputar bidang pelayanan Kristen, seperti pelayanan anak, konseling, kepemimpinan, dll.. Publikasi yang dikirimkan melalui milis surat elektronik ini juga tersedia secara daring di situs-situs publikasi YLSA,[7] dan dapat diunduh dalam bentuk PDF.[8] YLSA juga menyelenggarakan kelas diskusi teologi PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam)[9] melalui milis yang dikhususkan untuk orang-orang Kristen awam (nonteolog) yang ingin mempelajari teologi Kristen dengan mendalam secara pribadi. Hingga saat ini, kelas-kelas tersebut berjumlah lebih dari 17 kelas, yang terdiri dari kelas teologia sistematika, teologia biblika, teologia historika, dan teologia praktika, yang modul-modulnya dapat diunduh secara gratis[10] Selain menyediakan bahan-bahan literatur Kristen di internet, Yayasan Lembaga SABDA juga menyebarkan bahan-bahan secara luring (offline), antara lain DVD dan USB yang berisi bahan-bahan pelayanan (perpustakaan digital), termasuk di dalamnya Software SABDA; juga CD Alkitab Audio dalam lebih dari 20 bahasa, traktat-traktat, dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut selain disebarkan melalui pos, juga disebarkan melalui seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh yayasan ini. Dalam pelayanan secara luring, Yayasan Lembaga SABDA tidak bekerja sendirian. Yayasan Lembaga SABDA memiliki banyak mitra yang saling bekerja sama untuk menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi masyarakat Kristen di Indonesia. Mitra-mitra Yayasan Lembaga SABDA antara lain penerbit-penerbit yang memberikan izin kepada Yayasan Lembaga SABDA untuk menerbitkan buku-buku biblika cetak mereka secara digital: Penerbit Kanisius, Momentum, Gandum Mas, Kalam Hidup, Penerbit ANDI, Yayasan Bina Kasih, Yayasan Penerbitan Kristen Injili (YAKIN), BPK Gunung Mulia, Gloria Graffa, dan Lembaga Alkitab Indonesia. Referensi
Lihat pulaPranala luar |