Yao Beina
Yao Beina (Hanzi sederhana: 姚贝娜; Hanzi tradisional: 姚貝娜; Pinyin: Yáo Bèinà; 26 September 1981 - 16 Januari 2015), dikenal juga dengan nama Bella Yao, adalah seorang penyanyi asal Tiongkok. Dia berpartisipasi dalam "Chinese Young Singer Championship" pada tahun 2008 dan memenangkan juara grup penyanyi pop. Yao dikenal sebagai penyanyi lagu tema film Empresses in the Palace, Painted Skin: The Resurrection dan Back to 1942. Dia juga menyanyikan versi pop lagu Let It Go dalam bahasa Mandarin di film Disney CGI berjudul Frozen, sekaligus menjadi pengisi sulih suara bahasa Mandarin, saat film tersebut dirilis di Tiongkok. Yao juga ikut berkompetisi pada acara realitas televisi The Voice of China:[2]
Penyakit dan kematiannyaYao didiagnosis menderita kanker payudara pada Mei 2011.[1][3] Pada September 2013, Yao diundang untuk menjadi duta Kampanye Pita Merah Muda Tiongkok, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara. Sebagai penyintas kanker payudara, dia dianggap sebagai kandidat yang paling cocok untuk posisi tersebut.[4] Pada Desember tahun yang sama, Yao merilis lagu "Fire of the Heart" (心火, Api Hati), yang menggambarkan perjuangan dan rasa sakitnya ketika dia didiagnosis menderita kanker payudara tahun 2011 pada usia 30 tahun. "Jika kamu tidak pernah menangis di tengah malam, kamu tidak memenuhi syarat untuk berbicara tentang takdir ... jangan tanya mengapa, karena saya telah beberapa kali melawan iblis," tulisnya dalam lirik lagu "Api Hati".[5] Yao masih bertahan beberapa tahun, tetapi dia mengeluarkan biaya pengobatan yang mahal. Dia menjalani mastektomi (operasi pengangkatan payudara) dan payudara kirinya diangkat. "Ini adalah pilihan bijak jika Anda menghadapi kenyataan serta dengan berani melawan dan mengalahkan kanker," kata Yao. Setelah operasi, Yao menjalani delapan sesi kemoterapi, dan dia masih aktif merekam lagu-lagu untuk film Empresses in the Palace.[6] Yao berharap kisah dan lagu-lagunya dapat membawa harapan bagi mereka yang menderita kanker payudara. "Saya harap saya bisa memberi kekuatan kepada orang lain dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dengan lagu-lagu saya," katanya. Karena pengalaman pribadinya, Yao memiliki pemahaman yang kuat tentang ketakutan dan rasa sakit yang diderita oleh pasien kanker payudara, baik secara fisik maupun psikologis. Setelah sembuh, Yao bergabung dengan Kampanye Pita Merah Muda Tiongkok untuk meningkatkan kesadaran, mencegah dan mengobati kanker payudara.[4] Seperti tradisi dalam kampanye tersebut, Yao perlu membuat poster "topless" (dada terbuka) guna mengingatkan para perempuan agar menjaga tubuh mereka dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan payudara perempuan. Dampaknya sangat mendalam ketika melihat seorang wanita dengan payudara yang diamputasi, terutama pada zaman yang dipenuhi dengan gambar tubuh wanita untuk komoditas, telah terbukti menjadi metode yang berhasil. Metode ini cukup mengejutkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran, baik untuk kaum wanita maupun pria. Tumbuh dalam masyarakat yang relatif konservatif, Yao pada awalnya merasa gugup, tetapi kemudian dia bisa lebih tenang setelah berpikir tentang "memberikan keberanian kepada korban dengan melakukan sesi foto tersebut". Pada musim gugur 2013, poster Yao dipasang di seluruh Tiongkok. Melalui poster-poster tersebut, Yao ingin menyampaikan pesan "Kamu bisa menang dalam pertempuran melawan kanker payudara".[4] Pada September 2013, dia mengunjungi pasien di Rumah Sakit Kanker Beijing. Yao juga berbicara dengan anggota Asosiasi Rehabilitasi Kanker Beijing. Melalui upaya ini, Yao ingin semua orang tahu bahwa, "Saat menghadapi kanker, Anda tidak punya pilihan lain selain mengalahkannya". Di sisi lain, Yao memahami bahwa banyak penderita kanker payudara takut kehilangan payudaranya. Dengan pengalaman pribadinya, Yao berusaha menunjukkan kepada mereka bahwa operasi kanker payudara tidak akan menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada kerusakan yang diakibatkan oleh kanker itu sendiri dan membantu meyakinkan mereka untuk memilih terapi pengobatan yang tepat sesuai dengan saran dokter.[7] Pada Desember 2014, kanker Yao kambuh dan kondisinya dilaporkan memburuk pada 15 Januari 2015. Dia meninggal sehari kemudian di Shenzhen, Guangdong, pada 33 tahun.[8][9] Sesuai keinginannya, kornea miliknya disumbangkan kepada dua penerima di Shenzhen dan Chengdu.[10] Acara peringatan kematiannya diadakan pada 20 Januari.[11] Album anumerta pertamanya, "Eternal" (永存), diproduksi oleh Liu Chia-chang.[12] Abunya dikebumikan pada 4 September 2015 di Shimenfeng Memorial Park, di tempat kelahirannya, kota Wuhan, sebelum perilisan album anumerta keduanya "Born Proud" (天生骄傲,Terlahir untuk menjadi bangga), yang masih dalam proses produksi pada saat kematiannya. Album ini kemudian dirilis bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-34 (26 September 2015) dan peringatan kematiannya. Album ini menjadi salah satu album terlaris versil Mal Jingdong.[13] Single anumertanya, "Glory" (风光), dirilis pada 16 Januari 2016 (peringatan satu tahun kematiannya), menempati posisi No.2 pada tangga lagu QQ Music.[14] Pada 12 April 2019, pelatih vokal Liu Huan tampil menyanyikan tiga lagu secara medley yang didedikasikan untuk Yao, pada final I Am a Singer musim ketujuh, penampilannya mendapat pujian dari panel penonton dan akhirnya memenangkan kompetisi tersebut setelah mendapat lebih dari 60% suara.[15] Amal dan kontribusi sosialSebagai anggota tamtama dari Departemen Ansambel Lagu dan Tari Departemen Pekerjaan Politik KMP, pada tahun 2008, Yao diperintahkan untuk membantu meringankan beban korban gempa bumi Sichuan 2008, yang menewaskan 87.000 orang. Dia bersama dengan rekan-rekannya pergi ke zona bencana dan tampil untuk para penyintas gempa bumi serta Tentara Pembebasan Rakyat yang bekerja di daerah tersebut.[16][17] Yao secara pribadi menyumbang 30.000 RMB (US$.5.000), gaji tahunannya sebagai anggota tamtama diperkirakan kurang dari 15.000 RMB (US$.2.500).[18] Menurut wawancara yang didokumentasikan setelah kegiatan tersebut, dia menghadapi depresi jangka panjang setelah gempa bumi Sichuan dan dia terus-menerus memikirkan tentang kematian. Karena depresi, Yao akhirnya meninggalkan rombongan setelah mengajukan pengunduran diri untuk ketiga kalinya pada tahun 2009.[19] Selain kegiatan penyadaran kanker, Yao juga menghadiri acara penyadaran kepedulian terhadap anak-anak dengan menjadi "Duta Cinta" pada tahun 2014. Menyesal karena tidak memiliki anak sendiri, mungkin karena kanker, ia pernah berkomentar dalam sebuah wawancara: "Ketika Anda melihat semua teman Anda memiliki anak yang sudah cukup besar dan menampilkan foto mereka di internet, maka Anda akan merasa sedikit terstimulasi."[20] Tahun 2014, Yao memutuskan untuk menyumbangkan anggota tubuhnya jika ia meninggal. Ternyata sebelum kematiannya pada tahun 2015, metastasis hanya menyisakan kornea matanya saja yang tetap utuh, tidak terserang kanker dan cocok untuk disumbangkan. Sejauh ini kornea matanya telah membantu empat pasien untuk memulihkan penglihatan mereka.[21] Tidak lama setelah kematiannya, jumlah orang Tiongkok yang secara sukarela menandatangani perjanjian donasi organ tubuh meningkat dua kali lipat dalam sebulan. Pemerintah Tiongkok sudah melarang pengambilan organ dari para tahanan yang dieksekusi mulai 1 Januari 2015. Sebuah kebetulan yang tidak terduga, demikian kata Menteri Kesehatan, Huang Jiefu, ketika diwawancara oleh sebuah stasiun TV, dia menambahkan: "Mungkin kita masih bisa mendengarnya bernyanyi di Surga ..."[22] Orang tuanya melelang barang-barang pribadinya melalui internet setelah kematiannya. Dari hasil lelang tersebut terkumpul uang sebanyak 2.510.000 RMB (~US$.400.000) yang disumbangkan ke sebuah sekolah menengah di Provinsi Xinjiang, tempat Yao Beina dan ayahnya terinspirasi untuk menulis sebuah lagu yang menggabungkan gaya musik etnis lokal yang unik. Sumbangan itu didedikasikan untuk renovasi sekolah dan beasiswa di bidang musik. Menurut ayahnya, membantu anak-anak setempat adalah keinginan yang sudah lama Yao beritahukan kepada ayahnya.[23] WarisanPada 9 April 2015, menurut berita yang dirilis oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA), asteroid "41981" dinamai Yao Beina. Asteroid ini ditemukan oleh seorang astronom amatir dari Hong Kong bernama William Kwong Yu Yeung pada tahun 2000.[24] Persatuan Astronomi Internasional menamai asteroid itu "Yaobeina", seperti yang diusulkan oleh Yeung untuk mengenang penyanyi tersebut. NASA menggambarkan Yao Beina pada situs webnya: "Yaobeina (1981-2015) adalah penyanyi Tiongkok yang berbakat dan berani, yang telah banyak memenangkan penghargaan lagu pop Tiongkok terbaik. Salah satu lagu Yao, "Fire of the Heart", menceritakan tentang refleksi dalam perjuangannya melawan kanker payudara.[25] Penghargaan
Referensi
Pranala luar
|