Yahya Khan
Ia berperang untuk Britania Raya selama Perang Dunia II dan merupakan kekuatan utama dalam pasukan Pakistan setelah kemerdekaan Pakistan dan India. Ia diangkat sebagai Panglima Tertinggi Pasukan setahun setelah perang 1965 dengan India. Setelah kerusuhan sipil di negara itu pada 1969 ia diserahi kekuasaan oleh presiden, lalu ia menyatakan keadaan perang dan mengakui dirinya sebagai Ketua Administrator Keadaan Perang dan kemudian Presiden Pakistan. Dalam sifat ia mirip dengan Mobutu Sese Seko dari Zaire (Kongo). Pada awalnya ia memilih menyerahkan kekuasaan pada pemerintahan sipil, mengatur tingkatan untuk Pemilu pada 1970 dan di sinilah masalah dimulai. Hasil pemilihan menunjukkan perpecahan besar antara pemilih di Pakistan Timur dan di Barat. Dengan tiadanya 2 pemimpin partai masing-masing (Mujibur Rahman dan Zulfiqar Ali Bhutto) berkehendak menerima yang lainnya sebagai Perdana Menteri Pakistan. Kekerasan menyala sebagai akibatnya mendorong Khan mengirimkan tank ke Pakistan Timur. India datang untuk menolong dan ini mencetuskan penderitaan perang lainnya yang berakibat memalukan untuk Pakistan, dan akhirnya terjadilah deklarasi kemerdekaan Pakistan Timur, segera dinamai Bangladesh. Persetujuan Khan jatuh dan ia dipaksa menyerahkan kekuasaan pada Bhutto pada Desember 1971. Ia dikenakan tahanan rumah pada 1972. Pranala luar
|