Xirang

Xirang (bahasa Tionghoa: 息壤; Pinyin: xīrǎng), atau diterjemahkan menjadi Tanah Mengembang atau Tanah Hidup, merupakan suatu substansi magis yang dikisahkan dalam mitologi Tiongkok memiliki kemampuan untuk terus mengembang dan bertambah banyak.[1] Istilah lain untuk menyebut xirang adalah Xitu (bahasa Tionghoa: 息土; Pinyin: xītǔ), sebagaimana yang ditulis pada Dixing Xun (Hanzi Tradisional: 墬形訓; Hanzi Sederhana: 墬形训; Pinyin: dìxíng xùn) bab Huainanzi (bahasa Tionghoa: 淮南字; Pinyin: huáinánzì).[2][3] Karena kemampuan tersebut, xirang digunakan oleh Gun dan Yu yang Agung dalam usaha mereka menangani air yang terus-menerus bertambah tinggi dalam legenda banjir besar Gun-Yu.[1]

Nama

Nama xirang tersusun atas aksara "bernapas; berhenti; istirahat; tumbuh; bertambah" dan rǎng "tanah; bumi". Aksara pada xitu memiliki makna "bumi; debu; tanah liat".[3] Persamaan dengan karakter penyelam-bumi yang banyak muncul dalam berbagai mitos penciptaan, xirang diterjemahkan menjadi berbagai istilah, seperti "tanah yang memperbaharui sendiri" (Anne Birrell), "tanah bernapas" (Wolfram Eberhard), "materi lunak yang mengembang" (Derk Bodde), "tanah diam" (Roger Greatrex), dan "tanah hidup" atau "tanah bernapas" (Rémi Mathieu).[4]

Legenda

Terdapat beberapa versi legenda mengenai Gun dan Yu menggunakan xirang. Pada salah satu versi, Gun mencuri xirang dari Shangdi yang ganti memerintahkan Zhu Rong untuk menghukumnya dengan cara dieksekusi di Gunung Bulu.[5] Menurut beberapa sumber, Yu sebaliknya naik ke surga dan memohon kepada Shangdi. Ia diberi hadiah xirang sebanyak yang dapat diangkut oleh kura-kura hitam ajaibnya. Hadiah tersebut membantu Yu sukses menutup sebanyak 233.559 mata air yang menjadi sumber air bah.[6] Pada versi lain legenda tersebut, xirang dicuri atau diperoleh dari Tai Di, dan terdapat pula versi yang menyebutkan bahwa yang menjadi algojo Gun bukanlah Zhu Rong.[7]

Shan Hai Jing bab Hai Neijing (t=海內經; p=hǎi nèijīng; lit. "Klasik intern samudra") menceritakan pada saat air bah menelan surga, Gun mencuri xirang dari Di 帝 untuk membuat tanggul. Hal tersebut membuat Di marah karena Gun bertindak sebelum ada perintah darinya. Ia mengirim Zhu Rong untuk mengeksekusi Gun di Gunung Bulu, tetapi Gun kembali hidup dalam diri Yu. Di kemudian memerintahkan Yu untuk menyelesaikan tugas "menyebarkan tanah" (t=布土; p=bùtǔ) untuk menyelamatkan kesembilan provinsi. Selanjutnya dikisahkan bahwa Yu, dengan bantuan keempat asistennya, berhasil menekan banjir, menghubungkan sembilan sungai kecil ke tiga sungai besar, menyingkirkan bencana, dan menghalau Gong Gong. Istilah "menyebarkan tanah" yang dilakukan Gun dan Yu diduga memiliki makna asli sebagai "menggunakan xirang".[2][3]

Dixing Xun bab Huainanzi juga menceritakan bagaimana Yu menghentikan banjir menggunakan xitu (istilah lain untuk xirang) yang ia bentuk menjadi gunung tinggi. Dalam hal ini, ukuran air bah disebutkan berukuran 200.033.550 liga (satuan panjang) dan ratusan meter dalamnya.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Yang, Lihui; An, Deming (2008). Handbook of Chinese Mythology. Oxford University Press. hlm. 218. ISBN 0-19-533263-6. 
  2. ^ a b c John Lagerwey dan Marc Kalinowsky (editor) (2009). Early Chinese Religion: Part One: Shang Through Han (1250 BC-220 AD). Leiden: Koninklijke Brill NV. hlm. 229-231. ISBN 978 90 04 16835 0. 
  3. ^ a b c "MDBG Chinese Dictionary". MDBG Chinese Dictionary. Diakses tanggal 8 November 2015. 
  4. ^ Birrell, Anne (1993). Chinese mythology : an introduction (edisi ke-Johns Hopkins paperbacks). Baltimore: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0801845956. , p. 80
  5. ^ Christie, Anthony (1975). Chinese mythology (edisi ke-3rd impression.). London: Hamlyn. hlm. 87. ISBN 978-0-600-00637-4. 
  6. ^ Christie, Anthony (1975). Chinese mythology (edisi ke-3rd impression.). London: Hamlyn. hlm. 87–88. ISBN 978-0-600-00637-4. 
  7. ^ Yang, Lihui; Turner, Deming An, with Jessica Anderson (2008). Handbook of Chinese mythology. Oxford: Oxford University Press. hlm. 127, 237. ISBN 0-19-533263-6. 
Kembali kehalaman sebelumnya