Wenzhou
Wenzhou (dibaca [wə́ntʂóʊ] ⓘ); pengucapan bahasa Wenzhou: [ʔy33-11 tɕiɤu33-32]) adalah sebuah kota tingkat prefektur di tenggara provinsi Zhejiang di Republik Rakyat Tiongkok. Wenzhou terletak di bagian paling tenggara Provinsi Zhejiang dan berbatasan dengan Lishui di bagian barat, Taizhou di bagian utara, dan Fujian di bagian utara. Kota tersebut dikelilingi oleh pegunungan, Laut Tiongkok Timur, dan 436 pulau, sementara dataran rendahnya berada di sepanjang pesisir Laut Tiongkok Timur, yang memiliki panjang sekitar 355 kilometer (221 mil). Kebanyakan wilayah Wenzhou adalah pegunungan karena sekitar 76 persen dari wilayah permukannya yang seluas 11.784-kilometer-persegi (4.550 sq mi) diklasifikasikan sebagai pegunungan atau bukit[3] Pada waktu sensus Tiongkok 2010, 3,039,500 orang tinggal di kota Wenzhou;[1] wilayah dibawah yuridiksinya (yang meliputi dua kota saltelit dan enam kabupaten) memiliki penduduk berjumlah 9,122,100 orang yang meliputi 31.16% penduduk non-lokal dari luar Wenzhou.[4] Budaya dan demografiAgamaKebanyakan orang Wenzhou mempraktikan kepercayaan tradisional Tionghoa karena orang-orang tersebut berada di Tiongkok, sementara sebagian penduduknya adalah non-agamais. Sementara, Buddhisme, Taoisme dan Kristen juga ada di kota tersebut. Sebelum 1949, terdapat 2,000 tempat ibadah terdaftar dan 4,500 pendeta, pastor dan biarawan di kota tersebut. Namun, negara tersebut secara resmi menjadikan Wenzhou sebagai wilayah percobaan untuk sebuah "zona ateistik" (无宗教区) pada 1958 dan saat Revolusi Kebudayaan (1966-1976), bangunan keagamaan ditutup atau dialihkan untuk penggunaan lainnya.[5] Agama bertumbuh secara cepat sejak 1980an, dan saat ini jumlah tempat ibadah yang terdaftar lebih banyak ketimbang sebelumnya.[6] Secara khusus, pada 2015, kota tersebut memiliki 8,569 kuil keagamaan tradisional terdaftar dan 3,961 tempat ibadah terdaftar dari lima agama institusional (Buddhisme, Taoisme, Islam, Katolik dan Protestan).[7] Kota tersebut berada di tempat terdepan dalam hal pendaftaran dan pengurusan kuil-kuil kepecayaan tradisional yang dimulai pada Januari 2015 di wilayah Zhejiang.[7] Kota tersebut selama berabad-abad menjadi pusat aktivitas misionaris Kristen; sebelum 1949, kota tersebut merupakan tempat tinggal dari 115,000 orang Kristen, lebih dari satu per sepuluh dari jumlah seluruh orang Kristen di Tiongkok pada waktu itu.[6] Saat ini, kota tersebut masih menjadi pusat Kekristenan penting di Tiongkok. Pada 2012, menurut data resmi, jumlah penganut Kristen berjumlah sekitar satu juta (sekitar 11% dari jumlah penduduk pada 2010).[8] Karena jumlah umat Kristen yang besar, kota tersebut dijuluki "Yerusalem dari Timur" atau "Yerusalem-nya Tiongkok" pada beberapa laporan media.[5] CNN melaporkan bahwa "...otoritas Partai Komunis lokal menghancurkan sejumlah gereja dan memusnahkan lebih dari 300 salib gereja secara paksa".[9] Namun, Tiongkok membantah bahwa penghancuran gereja-gereja tersebut adalah penganiayaan umat Kristen.[10] Seorang pastor Kristen ditahan karena menentang pemusnahan salib-salib dan penganiayaan 50 orang Kristen[11] Lihat pulaReferensi
Sumber
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Wenzhou.
|