WehrkreiseWehrkreise (tunggal: Wehrkreis, bahasa Indonesia: distrik militer) adalah unit atau pembagian wilayah militer di Jerman Nazi sebelum dan selama Perang Dunia II.[1] Tugas Wehrkreise adalah sebagai organisasi yang mengelola penguatan dan pemasokan ulang unit-unit militer setempat. Wehrkreise dikelola oleh Pasukan Pengganti (Ersatzheer). Berbagai tanggung jawab seperti pelatihan, wajib militer, pasokan, dan perlengkapan, dipercayakan pada Ersatzheer.[2] Saat perang bermula, ada lima belas Wehrkreise di Jerman. Dua Wehrkreise baru di Austria dibentuk setelah Anschluss tahun 1938. Selama perang, dibentuk lagi empat Wehrkreise baru. Beberapa Wehrkreise diperluas dengan memasukkan wilayah-wilayah baru dari negara-negara lain yang telah dikuasai Jerman. Daftar Wehrkreise Jerman pada Perang Dunia IIWehrkreis IWehrkreis I bermarkas di Königsberg dan terdiri dari wilayah eksklave Jerman, yakni Prusia Timur, yang berbatasan langsung dengan Laut Baltik.[3] Wehrkreis I adalah markas bagi I. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 1. Division Reichswehr.[4] Wilayah Wehrkreis I diperluas dengan memasukkan Wilayah Memel ke dalamnya setelah ultimatum Jerman kepada Lituania yang diterima oleh Lituania pada tanggal 23 Maret 1939.[1] Wehrkreis I kemudian diperluas lagi dengan memasukkan Distrik Bialystok dan wilayah Sudauen. Wehrkreis IIWehrkreis II bermarkas di Stettin dan terdiri dari wilayah bekas Provinsi Mecklenburg dan Pommern. Wehrkreis II adalah Wehrkreis yang memiliki batas pantai terpanjang dengan Laut Baltik.[3] Wehrkreis II adalah markas bagi II. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 2. Division Reichswehr.[4] Wehrkreis IIIWehrkreis III bermarkas di Berlin. Wilayah Wehrkreis III kurang lebih terdiri dari wilayah Negara Bagian Brandenburg pada masa sekarang dan bekas Provinsi Neumark.[3] Wehrkreis III adalah markas bagi III. Armeekorps (berubah menjadi III. Panzerkorps setelah bulan Juni 1942) yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 3. Division Reichswehr.[4] Wehrkreis IVWehrkreis IV bermarkas di Dresden dan terdiri dari wilayah Negara Bagian Sachsen serta bagian selatan Negara Bagian Sachsen-Anhalt pada masa sekarang.[3] Wehrkreis IV adalah markas bagi IV. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 4. Division Reichswehr.[4] Wehrkreis IV diperluas dengan memasukkan bagian selatan Bohemia setelah Persetujuan München tahun 1938.[1] Wehrkreis VWehrkreis V bermarkas di Stuttgart. Wilayah Wehrkreis V kurang lebih terdiri dari wilayah bekas Provinsi Baden, Württemberg, dan Hohenzollern-Sigmaringen (atau seperti Negara Bagian Baden-Württemberg pada masa sekarang).[3] Wehrkreis V adalah markas bagi V. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 5. Division Reichswehr.[4] Setelah kemenangan Jerman atas Prancis (1940), Wehrkreis V diperluas dengan memasukkan sebagian Alsace.[1] Wehrkreis VIWehrkreis VI bermarkas di Münster dan terdiri dari wilayah bekas Provinsi Westfalen, sebagian besar Niederrhein, serta sebagian Negara Bagian Niedersachsen pada masa sekarang.[3] Wehrkreis VI adalah markas bagi VI. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 6. Division Reichswehr.[5] Setelah pendudukan Jerman atas Belgia (1940), sebagian selatan Belgia dimasukkan ke dalam Wehrkreis VI.[1] Wehrkreis VIIWehrkreis VII bermarkas di München dan terdiri dari wilayah bagian selatan Negara Bagian Bayern pada masa sekarang.[6] Wehrkreis VII adalah markas bagi VII. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934 dari 7. Division Reichswehr.[5] Wehrkreis VIIIWehrkreis VIII bermarkas di Breslau dan terdiri dari wilayah bekas Provinsi Silesia.[6] Wehrkreis VIII adalah markas bagi VIII. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934—awalnya bernama Heeresdienststelle Breslau. Korps tersebut kemudian diberi nama yang lebih sesuai yaitu VIII. Armeekorps pada tahun 1935.[5] Setelah Persetujuan München (1938), bagian utara Moravia dimasukkan ke dalam Wehrkreis VIII. Setelah invasi Jerman ke Polandia (1939), Wehrkreis VIII diperluas kembali dan memasukkan sebagian wilayah Ostoberschlesien.[1] Wehrkreis IXWehrkreis IX bermarkas di Kassel dan terdiri dari wilayah-wilayah di Jerman tengah, termasuk sebagian Negara Bagian Hessen dan Thüringen pada masa sekarang.[6] Wehrkreis IX adalah markas bagi IX. Armeekorps yang dibentuk pada bulan Oktober 1934—awalnya bernama Heeresdienststelle Kassel. Korps tersebut kemudian diberi nama yang lebih sesuai yaitu IX. Armeekorps pada tahun 1935.[5] Wehrkreis XWehrkreis X bermarkas di Hamburg dan terdiri dari wilayah Negara Bagian Schleswig-Holstein serta sebagian besar sebelah utara Negara Bagian Niedersachsen pada masa sekarang. Wehrkreis X bertanggung jawab atas pesisir Laut Utara Jerman serta sebagian pesisir Laut Baltik.[6] Wehrkreis X adalah markas bagi X. Armeekorps yang dibentuk pada tanggal 15 Oktober 1935 dari Korps Kavaleri.[5] Wehrkreis XIWehrkreis XI bermarkas di Hannover dan terdiri dari wilayah-wilayah di bagian utara-tengah Jerman, termasuk sebagian besar sebelah tenggara Niedersachsen serta sebagian utara Sachsen-Anhalt.[6] Wehrkreis XI adalah markas bagi XI. Armeekorps yang dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1936 dengan markas di Hannover.[5] Wehrkreis XIIWehrkreis XII bermarkas di Wiesbaden. Wilayah Wehrkreis XII kurang lebih serupa dengan Negara Bagian Rheinland-Pfalz dan Saarland, serta sebagian kecil sebelah selatan Baden (sekitar Heidelberg).[6] Wehrkreis XII adalah markas bagi XII. Armeekorps yang dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1936 dengan markas di Wiesbaden.[5] Setelah kemenangan Jerman atas Prancis (1940), Wehrkreis XII diperluas dengan memasukkan sebagian Lorraine.[1] Wehrkreis XIIIWehrkreis XIII bermarkas di Nürnberg. Wehrkreis XIII terdiri dari wilayah bekas Provinsi Franken dan Oberpfalz yang saat ini merupakan sebagian utara Negara Bagian Bayern.[6] Wehrkreis XIII adalah markas bagi XIII. Armeekorps yang dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1937 dengan markas di Nürnberg.[5] Wehrkreis XIII diperluas dengan memasukkan sebagian barat Bohemia setelah Persetujuan München (1938).[1] Wehrkreis XVIIWehrkreis XVII bermarkas di Wina. Wehrkreis XVII terdiri dari satu per tiga sebelah utara Austria dan dimasukkan ke dalam Reich Jerman setelah Anschluss tahun 1938.[7] Wehrkreis XVII adalah markas bagi XVII. Armeekorps yang dibentuk pada tanggal 1 April 1938 dengan markas di Wina.[8] Wehrkreis XVII diperluas dengan memasukkan sebagian sebelah selatan Bohemia setelah Persetujuan München (1938).[1] Wehrkreis XVIIIWehrkreis XVIII bermarkas di Salzburg dan terdiri dari satu per tiga sebelah barat daya dan tenggara Austria. Wehrkreis XVIII ditambahkan ke dalam Reich Jerman setelah Anschluss tahun 1938. Wehrkreis XVIII adalah markas bagi XVIII. Armeekorps (setelah tahun 1940 berubah menjadi XVIII. Gebirgskorps) yang dibentuk pada tanggal 1 April 1938 dengan markas di Salzburg.[8] Wehrkreis XXWehrkreis XX bermarkas di Danzig. Wehrkreis XX terdiri dari wilayah bekas Provinsi Prusia Timur yang diduduki oleh Jerman pada Invasi Polandia tahun 1939.[7] Wehrkreis XXIWehrkreis XXI bermarkas di Posen. Wehrkreis XXI terdiri dari bekas wilayah Posen yang diduduki oleh Jerman pada Invasi Polandia tahun 1939.[7] Protektorat Bohemia dan MoraviaProtektorat Bohemia dan Moravia (Reichsprotektorat Böhmen und Mähren) juga termasuk Wehrkreis[7] dan dibentuk pada akhir tahun 1942.[1] Pemerintahan UmumPemerintahan Umum (Generalgouvernement) juga termasuk Wehrkreis[7] dan dibentuk pada tahun 1943.[1] Dalam konteks di IndonesiaWehrkreise adalah bentuk strategi yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II pada bulan Desember 1948. Latar belakangKetika Belanda melancarkan Agresi Militer I pada bulan Juli 1947 dengan menyerbu wilayah Republik Indonesia, TNI menggelar pertahanan linier yang konvensional. Pertahanan TNI di beberapa daerah berhasil diterobos oleh Belanda, tetapi pasukan TNI tidak bergerak mundur, melainkan membentuk kantong-kantong perlawanan. Ketika Belanda menyatakan batas daerah pendudukannya dan daerah Republik Indonesia dengan garis demarkasi, pasukan TNI menduduki kantong-kantong perlawanan di daerah yang diakui Belanda sebagai daerah pendudukannya. Untuk menghadapi keadaan ini, Jendral Soedirman kemudian berusaha menyusun rencana baru. Bersama dengan para pemikir militer dalam Markas Besar TNI seperti T.B. Simatupang dan A.H. Nasution, akhirnya menemukan strategi Wehrkreise—yang merupakan adaptasi dari sistem serupa yang diterapkan Jerman dalam Perang Dunia II. Sistem Wehrkreise sama sekali meninggalkan sistem pertahanan linier. Sistem Wehrkreise ini kemudian disahkan penggunaannya dalam Surat Perintah Siasat Nomor 1 Tahun 1948, yang ditandatangani oleh Panglima Besar Soedirman pada bulan November 1948.[9] Referensi
|