Weber (satuan)
Dalam ilmu fisika, weber (simbol: Wb; pengucapan bahasa Inggris: [ˈveɪbər], [ˈwɛbər], atau [ˈwiːbər]) adalah satuan Satuan Internasional untuk fluks magnetik. Kerapatan fluks dalam satu Wb/m2 (satu weber per meter persegi) adalah satu tesla. Nama weber diambil dari nama fisikawan Jerman Wilhelm Eduard Weber (1804-1891). Definisi
Satuan weber dapat diterangkan menggunakan Hukum Faraday, yang mana menunjukkan hubungan antara perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan menjadi medan listrik di sekeliling kumparan tersebut. Perubahan fluks 1 weber per detik akan menginduksi Gaya Gerak Listrik satu volt. Menurut definisi formal,
Dalam Satuan Internasional, dimensi weber adalah (kg·m2)/(s2·A). Weber umumnya dapat dituliskan dalam satuan turunannya yaitu Tesla-meter persegi (T·m2), volt-detik (V·s), atau joule per ampere (J/A).
SejarahPada tahun 1861, Asosiasi ilmu pengetahuan dari Inggris, British Association for the Advancement of Science (sering disebut "The B.A.")[2]) membentuk komite yang dipimpin oleh Lord Kelvin (William Thomson) untuk mempelajari satuan-satuan listrik.[3] Menurut manuskrip Februari 1902, ditulis tangan oleh Oliver Heaviside, Giovanni Giorgi mengusulkan beberapa satuan rasional untuk elektromagnetisme, termasuk weber, tertulis dalam manuskrip tersebut "perkalian antara volt dengan detik disebut sebagai weber oleh the B.A."[4] Komisi Teknik Elektro Internasional (International Electrotechnical Commission) mulai menggunakan istilah tersebut pada tahun 1909 dan membentuk komite, "untuk mengatur istilah dan definisi yang digunakan dalam bidang teknik elektro dan menentukan padan kata istilah dalam bahasa lain (selain Bahasa Inggris)." [5][6]
Pada tahun 1930,[7] Komite Teknis memutuskan bahwa kekuatan medan magnet (H) adalah besaran yang berbeda daripada kepekatan fluks magnetik (B),dan muncul pertanyaan bagaimana menamai satuan-satuan ini dengan besaran-besarannya. Pada 1935, Komite Teknis 1 menyarankan penggunaan nama untuk beberapa satuan kelistrikan, termasuk weber dan maxwell (untuk sistem CGS) sebagai nama satuan fluks magnetik.[7][8]
Juga pada tahun 1935, Komite Teknis 1 menyerahkan tanggung jawab "satuan dan besaran listrik dan magnetik" kepada komite yang baru, Komite Teknis 24. Hal ini memicu "lambat laun penggunaan Sistem Giorgi secara global, yang mana akhirnya menyeragamkan satuan elektomagnetik ke dalam sistem dimensi MKS, secara keseluruhan sekarang disebut sebagai Sistem Internasional (SI, Système International d’unités)."[10] Pada 1938, Komite Teknis 24 "merekomendasikan penghubungan antara satuan mekanik dan kelistrikan menggunakan permeabilitas dengan nilai µ0 = 4π×10−7 H/m. Komite ini juga mengakui seluruh satuan yang telah digunakan (ohm, ampere, volt, henry, farad, coulomb, and weber), dapat dimanfaatkan sebagai satuan pokok keempat.[7] "Setelah perundingan, ampere akhirnya dijadikan satuan keempat dalam sistem Giorgi di Paris pada tahun 1950."[9] Referensi
|