Wani Lumbumpetigo, Tanantovea, Donggala
Wani Lumbumpetigo adalah desa di kecamatan Tanantovea, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Asal nama Lumbumpetigo berasal dari gabungan kedua nama perkampungan yang terdapat dalam desa tersebut, yakni : Lumbumambo dan Buyampetigo. Lumbum sendiri berarti tanah yang subur dan gembur atau sering disebut tanah mbone, sedangkan petigo (Petioge) berarti sebuah peti besar yang diyakini masyarakat sebagai tempat penyimpanan harta karun peninggalan raja yang tidak ditemukan keberadaanya karena dijaga oleh makhluk ghaib. Bila digabungkan, Lumbumpetigo bermakna bahwasanya desa ini merupakan tanah yang subur serta menjadi wadah yang menyimpan hasil kekayaan alam untuk masa yang akan datang. Desa ini merupakan hasil pemekaran dari desa induk di kecamatan Tanantovea yakni Desa Wani I. Pada 30 Desember 2011, [https://desawanilumbumpetigo.blogspot.com/2022/08/peraturan-daerah-kabupaten-donggala.html Desa Lumbumpetigo diresmikan bersama dengan 18 desa hasil pemekaran lainnya di Donggala]] oleh Habir Ponulele selaku Bupati Donggala saat itu. Sejarah Pemerintahan Desa Sebelum dan sesudah berdirinya Desa Wani Lumbumpetigo : 1. TANDU LEMBAH 2. DJIBU KAMBAY 3. DAE MAMBONE 4. MOH.SIGO 5. ABD.RASID LAMANIMPA 6. SAUD. A. KONO 7. HILMAN PETALOLO 8. NURDIN YAMPU (Tahun 1991-1999) 9. BADJRAN AMBARA,BBA (Tahun 1999-2008) 10. MOH.IKBAL.A.KONO (Tahun 2008-2015) 11. SAHRUDIN LAVEBIDJA (Tahun 2012-2017) 12. ISMAIL MUDOHALI (Tahun 2017-2019) 13. ANWAR M .PALI S,kom (Tahun 2019-2020) 14. LUKMAN (Tahun 2020-2023) 15.ABDURAHMAN RIFAI (Tahun 2023 - sampai sekarang) 2.1.2 Kondisi Geografis Desa Wani Lumbumpetigo Letak dan Luas Desa Wani Lumbupetigo Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Donggala diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di segala lapisan secara merata, serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di Desa Wani Lumbupetigo dapat benar-benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar program-program sektoral, dengan demikian sumber-sumber potensi daerah dapat di optimalkan pemanfaatannya dan dapat dikembangkan secara merata. Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, maka pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat perpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang ada di sekitarnya. Desa Wani Lumbumpetigo yang secara struktural merupakan bagian dari Kecamatan Tanantovea secara geografis Desa Wani Lumbumpetigo terletak di sebelah Utara pedesaan di wilayah Kecamatan Tanantovea, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 181 Ha yang terbagi menjadi Tiga Dusun, yakni: Dusun I, Dusun II dan Dusun III dengan perbatasan wilayah sebagai berikut : 1. Utara : Desa Wani Tiga 2. Barat : Desa Labuan Lelea 3. Selatan : Desa Wani Satu 4. Timur : Kelurahan Boya Pantoloan Kondisi Topografi Desa Wani Lumbumpetigo Kondisi topografi adalah kondisi permukaan atau keadaan relief Desa Lumbumpetigo. Desa Lumbumpetigo terbagi dalam 3 (Tiga) Dusun dengan kondisi topografi sekian dusun berupa tanah datar dan sekian dusun berupa perbukitan rendah. Selain itu sekian dusun berbatasan dengan Sungai limoya Kelurahan Pantoloan Kondisi Desa Lumbumpetigo yang sebagian besar wilayahnya merupakan tanah datar menjadikan Desa Wani Lumbumpetigo sebagai lokasi pemukiman yang cukup nyaman dan aman untuk ditinggali. Dilihat dari elevasi, wilayah Desa Wani Lumbumpetigo 80% berada pada ketinggian antara 4 Kilo meter diatas permukaan laut, berikut seluas 80 Ha berupa dataran dan seluas 101 Ha merupa perbukitan. Elevasi tersebut menggambarkan bahwa Desa Lumbumpetigo merupakan wilayah dataran rendah dan berkontur tanah datar dan Diapit Oleh Bukit-Bukit. Selain itu, Desa Lumbumpetigo juga termasuk dalam wilayah ibukota Kcamatan Tanantovea sehingga memiliki orbitasi yang cukup dekat dengan wilayah-wilayah strategis yang ada di Kab. Donggala. Kondisi Hidrologi Desa Wani Lumbumpetigo Kondisi hidrologi merupakan keadaan pergerakan, distribusi dan kualitas air pada suatu wilayah. Desa Wani Lumbumpetigo dilewati oleh Dua aliran sungai yaitu Bionga dan Bekava Yang masing-masing sepanjang 1.57 Km. Aliran sungai yang melewati wilayah Desa Wani Lumbupetigo merupakan Sungai yang tidak aktif namun pada musim penghujan dapat mengakibatkan bajir sehinga wilayah pemukiman penduduk tergeneng air. Kondisi Klimatologi Desa Wani Lumbumpetigo Kondisi klimatologi merupakan keadaan suatu wilayah dilihat dari perspektif kondisi iklim atau musim yang terjadi setiap tahunnya. Desa Wani Lumbumpetigo merupakan daerah tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau terjadi pada kisaran bulan Juni – Oktober, sementara untuk musim penghujan terjadi pada kisaran bulan Desember – Mei setiap tahunnya. Jumlah curah hujan tahunan bervariasi antara 1.100 – 1.500 mm, bulan terbasah terjadi pada bulan April dan bulan terkering terjadi pada bulan September. Sebagaimana wilayah Kabupaten Donggala pada umumnya yang beriklim basah, begitu pula Desa Wani Lumbumpetigo, sehingga wilayah desa ini memiliki sumber daya air yang potensial namun perlu diwaspadai ketika terjadi jumlah curah hujan tinggi dapat berpotensi menimbulkan ancaman bencana alam berupa banjir. Kondisi Geologi Desa Wani Lumbumpetigo Secara geologis, Desa Wani Lumbumpetigo tentunya tersusun atas beberapa jenis bantuan, namun sampai dengan sekarang belum pernah dilakukan pendataan terkait kondisi geologis Desa Wani Lumbumpetigo dikarenakan tidak adanya sumber daya manusia desa yang memiliki komptensi ilmu geologi dan keterbatasan dana untuk mengadakan tenaga pendata/peneliti geologi dari luar Desa Wani Lumbumpetigo. Kondisi Tanah Desa Lumbumpetigo Kondisi yang sama terjadi pada pendataan kondisi tanah pada Desa Wani Lumbumpetigo yang dilaksanakan oleh Tim Pendataan Desa, dimana hasil pendataan kondisi tanah pada wilayah Desa Wani Lumbumpetigo tidak dapat dijelaskan secara komprehensif dikarenakan sumber daya manusia desa yang tidak memiliki pengetahuan dalam menganalisis struktur tanah desa. Kondisi tanah pada wilayah Desa Wani Lumbumpetigo jika dijelaskan berdasarkan pengetahuan dasar yang dimiliki oleh Tim Pendataan Desa maka dapat disimpulkan bahwa struktur tanah desa berupa tanah subur dan gembur, hanya pada beberapa titik lokasi terdapat struktur tanah yang berbatuan kecil. Kondisi tanah pada Desa Wani Lumbumpetigo dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian tanaman pangan dan perkebunan seperti Palawija, Jahe, Cengkeh, Durian, Mangga, Alpukat Coklat,Kelapa, dan lain – lain. Penggunaan Lahan Desa Lumbumpetigo Desa Wani Lumbumpetigo yang diperkirakan seluas 181 Ha dipergunakan oleh masyarakat, pemerintah desa dan pihak swasta dengan berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan tentang rencana tata ruang dan rencana wilayah, serta berlandaskan prinsip kelestarian lingkungan hidup. Penggunaan lahan di Desa Wani Lumbumpetigo antara lain untuk pemukiman, persawahan, perkebunan dan lokasi pemerintahan @by Syam. |