Vladimir VoroninVladimir Nicolaevici Voronin (bahasa Rusia: Владимир Николаевич Воронин, Vladimir Nikolaevič Voronin; lahir 25 Mei 1941) adalah politikus Moldova. Ia menjabat Presiden Moldova ke-3 (2001-2009) dan Sekretaris Pertama Partai Komunis Republik Moldova (PCRM) sejak tahun 1994. Dia adalah orang Eropa pertama yang terpilih secara demokratis oleh Partai Komunis sebagai kepala negara setelah pembubaran Blok Timur. Keluarga dan PendidikanVladimir Voronin Nicolaevici lahir di desa Corjova, Distrik Dubăsari Republik Sosialis Soviet Moldavia. Meskipun namanya Russified, asal usul suku (etnis)-nya sebagai seorang Moldova.[butuh rujukan] Meskipun Voronin adalah komunis seumur hidup yang mengejar kebijakan ramah terhadap Rumania pada berbagai waktu selama tahun 2000-an, kakeknya Isidor Sârbu adalah seorang pejuang anti-komunis di Rumania setelah tahun 1944.[1][2][3] Ibunya, Pelagheia Bujeniţă meninggal pada tanggal 2 Juli 2005.[4] Voronin lulus dari Sekolah Tinggi Koperasi (Kooperativny technikum) di Chişinău (1961), Institut Industri Makanan Uni Soviet (1971), Akademi Ilmu Sosial Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet (1983), dan Akademi Departemen Dalam Negeri dari Uni Soviet (1991). Awal karierIa mulai bekerja pada 1961 sebagai kepala pabrik roti di kota Criuleni. Selama periode 1966-1971, Voronin menjabat wakil direktur pabrik roti di Criuleni dan kepala pabrik roti di Dubăsari. Selama sepuluh tahun berikutnya, ia aktif dalam administrasi negara dari SSR Moldavia dan berturut-turut menjadi anggota komite eksekutif di kota Dubăsari dan Ungheni, Komite Eksekutif Distrik Ungheni, dan, mulai 1983, menjadi inspektur dan wakil direktur Bagia Organisasin Komite Sentral Cabang Moldova Partai Komunis Uni Soviet. Pada tahun 1985, ia diangkat menjadi kepala bagian di Dewan Menteri SSR Moldavia. Selama periode 1985-1989, Voronin menjabat sebagai sekretaris pertama dari Komite Partai Komunis Kota Bender. Selama periode 1988-1990, ia menjabat Menteri Dalam Negeri SSR Moldova. Dalam kedudukan tersebut, dia menganjurkan agar tidak menggunakan kekerasan dalam meredam demonstrasi-demonstrasi rakyat yang anti-Soviet pada tanggal 7 dan 10 November 1989.[5] Pada siaran televisi yang ditayangkan negara itu pada 8 April, Voronin terlihat menyesal setelah polisi telah menghalau Kerusuhan Sipil Moldova tahun 2009. Voronin juga menjadi anggota Dewan Tertinggi Soviet Republik Soviet Sosialis Moldavia pada masa jabatan dewan ke-10 dan ke-11. Pada tahun 1993, Voronin menjadi ko-presiden dari Komite Organisasi untuk pembentukan Partai Komunis Republik Moldova (PCRM). Ia memainkan peran sentral dalam menghidupkan kembali Partai Komunis setelah dilarang pada periode tahun 1991-1993. Pada 1994, ia terpilih menjadi Presiden PCRM. Pada tahun yang sama, ia menjadi kandidat untuk Presiden Republik Moldova yang kini menjadi negara merdeka pada pemilu 1996. Pada pemilu parlemen Maret 1998, Vladimir Voronin terpilih sebagai Anggota Parlemen. Dia kemudian menjabat sebagai anggota Biro Permanen dan sebagai presiden faksi parlemen PCRM, yang menguasai 40 dari 101 kursi. Voronin dinominasikan sebagai Perdana Menteri Moldova oleh Presiden Petru Lucinschi pada akhir tahun 1999, tetapi pencalonannya tidak berhasil karena Voronin tidak memiliki dukungan cukup di parlemen.[6] Pada pemilu parlemen pada bulan Februari 2001, ia kembali terpilih sebagai Anggota Parlemen. Sebagai presidenPCRM memenangkan 50,07% suara dan 71 dari 101 kursi pada pemilu parlemen Februari 2001, yang pada saat itu konstitusi telah diubah bahwa pemilihan Presiden melalui Parlemen, bukan dari suara rakyat secara langsung.[6] Pada bulan Maret, Komite Pusat PCRM menominasikan Voronin sebagai calon presiden pada sidang pleno.[7] Pada 4 April 2001, Voronin terpilih sebagai Presiden melalui pemilihan anggota Parlemen. Dari 89 wakil dalam pemungutan suara, 71 memilih Voronin, 15 suara untuk Dumitru Braghiş, dan tiga suara untuk Valerian Cristea.[8] Pelantikannya dilakukan di Chişinău pada tanggal 7 April 2001.[9] Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden juga bisa memimpin partai politik, dan Voronin terpilih kembali sebagai pemimpin PCRM.[6] Secara politik, Voronin telah mempertahankan komitmennya untuk mengurangi kemiskinan kronis di Moldova dengan mengalokasikan lebih banyak sumber untuk menciptakan jaringan pengaman sosial seperti kesehatan, pendidikan, peningkatan dana pensiun, dan gaji. Hal ini cukup membantu mempertahankan pamornya agar tetap populer untuk mendapatkan dukungan terhadap rezimnya. Namun, Moldova masih menjadi negara termiskin di Eropa sepanjang kepresidenannya. Dengan sekitar 38% dari PDB yang berasal dari pengiriman uang ke Moldova dari pekerja di luar negeri (2008). Pada masa jabatannya ditandai dengan fluktuasi hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Voronin melanjutkan rencana-rencana presiden sebelumnya, Petru Lucinschi untuk melakukan privatisasi terhadap industri-industri penting milik negara, dan sesekali bahkan mengambil sikap yang bertentangan dengan partainya dalam masalah-masalah penting.[butuh rujukan] Dari Januari hingga April 2002, demonstrasi-demonstrasi besar berlangsung menentangnya dalam beberapa usulan kontroversial pemerintah, termasuk perluasan penggunaan Bahasa Rusia di sekolah-sekolah dan penetapan bahasa itu sebagai bahasa resmi. Sementara demonstrasi-demonstrasi itu kadang-kadang berlangsung tegang, pemerintah tidak menggunakan kekerasan dan akhirnya setuju bahwa Dewan Eropa menjadi penengahnya. Selama kunjungannya ke Amerika Serikat (16-20 Desember 2002), Voronin bertemu dengan Presiden Bush dan mengeluarkan pernyataan bersama dengan menegaskan hubungan antara kedua negara, dan mengakui kerja sama dengan Moldova perlu demi menghantarkan reformasi dan privatisasi.[10] Pada 2003, pemerintahan Voronin mengalah dalam penandatanganan penyelesaian federalisasi yang diusulkan Rusia dengan wilayah separatis Transnistria (Nota Kozak). Pada 2004, Voronin mencap pimpinan Transnistria "sebuah kelompok kriminal transnasional", dan memerintahkan dilakukannya blokade ekonomi terhadap Transnistria setelah wilayah yang memisahkan diri menutup sekolah-sekolah yang berbahasa Moldova. Mandat KeduaPada pemilu parlemen Maret 2005, PCRM memperoleh 46,1% suara (56 kursi di parlemen yang mempunyai 101 anggota). Perolehan tersebut merupakan lebih dari cukup untuk jumlah minimum 51 kursi yang dibutuhkan agar tetap bertahan dalam pemerintahan, tetapi kurang dari 61 suara yang dibutuhkan untuk memilih kembali seorang presiden. Namun demikian, Presiden Voronin terpilih kembali dengan dukungan dari Partai Rakyat Kristen Demokrat dan dari faksi-faksi seperti Demokrat dan Sosial Liberal, setelah menjanjikan untuk melakukan pembaruan-pembaruan yang dibutuhkan serta mengadakan integrasi ekonomi Euro-Atlantik untuk negara itu. Dua faksi yang terakhir memisahkan diri dari Pemilihan Blok “Moldova Democrată” setelah pemilihan dan meninggalkan Aliansi Moldova Kita (AMN) dari bekas Wali kota Chişinău Serafim Urechean sebagai partai kedua terbesar di Parlemen, dengan 26 kursi. Pada pemilihan presiden yang diselenggarakan di Parlemen tanggal 4 April 2005, Voronin terpilih kembali dengan 75 suara. Sementara, calon lainnya, Gheorghe Duca meraih satu suara. Sebanyak 2 suara dinyatakan tidak sah.[11] Agenda Politik Selama MenjabatTujuan utama menyatakan agenda politiknya adalah:
Kejadian tahun 2009 dan Pengunduran DiriSetelah pemilu parlemen yang diadakan pada tanggal 5 April 2009, PCRM memenangkan 49,48% suara (60 kursi), kurang satu kursi untuk memilih calon Presiden. Voronin terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Parlemen dan mempertahankan Presidensi Moldova dengan status interim. Tindakan keras polisi terhadap aksi masyarakat sipil pada bulan April 2009 (juga dikenal sebagai Revolusi Twitter) yang benci dan komunis tidak mampu mengamankan satu tambahan suara yang keluar dari keanggotaan di parlemen dari tiga partai oposisi sejumlah 41; pemilihan parlemen cepat perlu dilakukan. Pada pemilu parlemen pada bulan Juli 2009, PCRM meraih 44,69% suara, lebih dari pihak individu lain dan memperoleh 48 kursi, tetapi kehilangan mayoritas parlemen untuk sebuah koalisi partai oposisi yang memiliki 53 kursi. Namun, oposisi juga gagal memperoleh kursi yang cukup untuk memilih Presiden, sehingga membuat suatu ketidakpastian. Pada 2 September 2009, Voronin mengumumkan maksud untuk mengundurkan diri. Ia mengatakan, posisinya sebagai pejabat Presiden telah menjadi "ambigu dan ragu".[13] Dia mengundurkan diri pada 11 September 2009.[14][15] Presiden telah mengirimkan surat ke Parlemen mengkonfirmasikan niatnya untuk mengundurkan diri.[16] Mihai Ghimpu menggantikan Voronin sebagai presiden sementara sampai Presiden terpilih.[17] Pasca-KepresidenanPada 29 Desember 2009, mayoritas parlemen pro-Barat membloikot Voronin dalam pemilu untuk delegasi permanen Moldova di Majelis Parlemen Dewan Eropa di Strasbourg.[18] Pada bulan Februari 2010, Vladimir Voronin dan istrinya mengembalikan paspor diplomatik yang dianggap ilegal.[19][20] Kehidupan PribadiVladimir Voronin menikah dengan Taisia Mihailovna (Ukraina) dan memiliki dua anak, seorang putra Oleg dan putrinya Valentina. Vladimir Voronin menyatakan dalam CV-nya bahwa dia seorang ekonom, insinyur, pascasarjana ilmu politik, dan dengan pendidikan ahli hukum. Dalam kemiliteran, dia memiliki pangkat Mayor Jenderal dari bekas Departemen Dalam Negeri Uni Soviet (setara dengan NATO OF-6 Brigadir Jenderal- lihat Peringkat dan Lambang Militer Soviet dan Peringkat dan Lencana NATO). Beberapa berpendapat bahwa ia juga memiliki kewarganegaraan Rusia di samping kewarganegaraan Republik Moldova, karena ia digunakan untuk menerima pensiun sebagai mantan Menteri Rusia Interior karyawan, dari waktu dia hidup sebagai orang swasta di Moskow selama periode 1991-1993.[21] Putranya, Oleg Voronin dapat dikatakan sebagai pengusaha terkaya di Moldova. Putrinya adalah seorang dokter, tetapi bukan tokoh masyarakat. Tidak seperti Oleg. Pada 19 Februari 2010, Vladimir Voronin mengatakan kepada wartawan bahwa interogasi terhadap anaknya sebagai upaya balas dendam terhadap keluarganya oleh pihak berwenang saat ini. Oleg Voronin diduga menggelapkan fiskal dan melakukan pencucian uang (money laundering).[22] Referensi
Pranala luarMedia tentang Vladimir Voronin di Wikimedia Commons
|