Visi Telekomunikasi Infrastruktur
PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (IDX: GOLD) adalah sebuah perusahaan publik di Indonesia. Dimiliki oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, perusahaan yang didirikan pada 8 November 1995 ini kini bergerak di bidang telekomunikasi, terutama dalam penyewaan menara telekomunikasi yang mulai dilakukannya pada 2016.[1] Manajemen
Kepemilikan
Sejarah dan perkembangan usahaPerusahaan ini didirikan pada 8 November 1995, bernama PT Bima Nuansa Cempaka, dan pada 26 Maret 2002 berganti nama menjadi PT Golden Retailindo.[1] Bisnis awalnya sendiri adalah bergerak dalam bidang ritel, terutama dalam usaha toko serba ada (department store) bermerek Golden Truly, ditambah pengelolaan dan penyewaan gedung kepada tenant. Tercatat beberapa kali berpindah kepemilikan (dari awalnya oleh Hasbullah dan Tri Widodo), kepemilikan mayoritas perusahaan pada tahun 2015 ada di tangan PT Pasifik Atlanta Retailindo dan Kenny Wirya.[3] PT Golden Retailindo hingga 2016 memiliki dua anak usaha, yaitu PT Golden Anugerah Sejahtera dan PT Golden Prima Retailindo (19%).[4] Pada 7 Juli 2010, PT Golden Retailindo resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dengan saham yang dilepas adalah sebesar 30% dan harga saham Rp 350. Dana IPO saat itu digunakan untuk ekspansi usaha.[5] Meskipun demikian, dana IPO tersebut kemudian masih baru dipakai sebesar 31% pada 2016.[6] Pada 17 Februari 2016, pemegang saham lama meneken kesepakatan dengan beberapa perusahaan, seperti PT Amanda Cipta Perkasa, PT Lancar Distrindo dan PT Mulia Sukses Mandiri untuk menjual 90% saham PT Golden Retailindo Tbk. PT Amanda Cipta Perkasa merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan PT Sigmantara Alfindo (pemilik Alfamart), dan menjadi pengendali baru PT Golden Retalindo Tbk. Seiring proses akuisisi, juga dilakukan pelepasan atas seluruh aset dan anak usaha perseroan kepada pemegang saham lama PT Golden Retailindo Tbk.[7][8] Setelah akuisisi itu selesai, pada 26 Mei 2016, PT Golden Retailindo berganti nama menjadi PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. Kemudian, di saat yang sama, dilakukan akuisisi kepada PT Permata Karya Perdana yang bergerak di bidang penyewaan menara senilai Rp 140 miliar.[1][7][9] Artinya, perusahaan itu yang saat ini menjadi anak usaha tunggal dari PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk, telah melakukan backdoor listing. Proses ini dilakukan karena meruginya bisnis ritel Golden Truly saat itu.[10] Awalnya, PT Amanda Cipta masih menjadi pengendali mayoritas dari PT VTI. Pada 18 Desember 2018, Tower Bersama Infrastructure kemudian mengakuisisi 51% saham perusahaan ini senilai Rp 35 miliar dari beberapa pemegang saham lama.[11] Usaha saat iniPT VTI sendiri saat ini memiliki 24 karyawan dan berkantor pusat di Menara Imperium, Jakarta Selatan. Bisnisnya terutama dijalankan oleh anak usahanya, yaitu PT Permata Karya Perdana/PEKAPE (berdiri pada 2013) yang menyewakan menara telekomunikasi di pulau Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.[1] Banyak dari menaranya bukan BTS, melainkan mikro-tower yang lebih kecil.[12] Pada tahun 2018, PEKAPE telah memiliki 300 unit menara di berbagai daerah, beberapa bekerjasama dengan Alfamart yang memang memiliki keterkaitan pemilik. Menara ini ditargetkan bertambah 400 unit pada 2020.[13][14] Penyewa menara telekomunikasinya seperti PT Telekomunikasi Seluler, PT XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Internux.[15] Usaha sebelumnyaRujukan
Pranala luar |