Viktor BrackViktor Brack (9 November 1904-2 Juni 1948) adalah pengatur program eutanasia, Aktion T4, di mana negara Nazi secara sistematis membunuh orang-orang cacat. Ia berunding dengan Odilo Globocnik tentang implementasi praktis atas Solusi Terakhir. Brack divonis hukuman mati pada tahun 1947 dan dieksekusi pada tahun 1948. SejarahPada tahun 1929, Viktor Brack menjadi anggota NSDAP dan SS. Pada tahun 1936, ia mengawasi operasi Kantor 2 (Amt 2) di Kekanseliran Führer di Berlin. Kantor itu memeriksa keluhan yang diterima oleh Führer dari seluruh Jerman. Pada bulan November 1940, Brack dipromosikan ke pangkat SS-Oberführer (Kolonel Senior). Selama Pengadilan Dokter Brack membela diri dari saksi bahwa setelah 1941, setelah pemusnahan penduduk Yahudi oleh Nazi ada dalam kapasitas penuh, Heinrich Himmler memerintahkannya menghubungi para dokter yang sebelumnya terlibat dalam program eutanasia untuk mencari cara mensterilkan Yahudi yang muda dan kuat yang mampu bekerja untuk digunakan dalam usaha perang Jerman. Gagasan itu akan mengembangkan cara sehingga korban dapat disterilkan tanpa perlu takut diadili. Pada bulan Maret 1941, Brack memenuhi tugasnya dan menyediakan laporan untuk Heinrich Himmler, di mana ia menggambarkan cara mensterilkan pasien menggunakan sinar X dalam skala besar dan tanpa persetujuan subyek hingga efeknya bagi mereka terasa. Pada tanggal 23 Juni 1942 Brack menulis surat berikut buat Himmler:
Menyusul surat itu, Himmler memerintahkan prosedur itu diujikan pada para tahanan di Auschwitz. Sejak Brack dipindahkan ke sebuah divisi SS, wakilnya Blankenburg akan menjalankan tugas dan "segera menakar ukuran tepat dan menghubungi para ketua kantor-kantor utama di kamp-kamp konsentrasi." Pengadilan NürnbergDari testimoni yang diberikan oleh seorang dokter Prancis keturunan Yahudi, yang menjadi tawanan di Auschwitz dari September 1943 hingga Januari 1945, dapat diketahui bahwa sterilisasi tawanan Yahudi dilaksanakan di kamp Birkenau oleh para dokter SS. Sekitar 100 pria Polandia yang telah disterilisasikan di Birkenau diurus oleh para saksi setelah operasi itu. Menurut saksi, anggota kelompok itu kemudian dikebiri oleh dokter di kamp itu. Banyak bukti yang dihadirkan, sehingga jelas bahwa sterilisasi menggunakan sinar X dilakukan atas kelompok lain yang dianiaya. Mereka juga menjadi sasaran prosedur rasa sakit lainnya, lalu dikebiri. Juga, selama Pengadilan Dokter di Nürnberg, Brack terlibat dalam pelaksanaan program eutanasia yang kemudian muncul sebagai "Aktion 14 f 13" yang terkenal; pemusnahan pada penghuni kamp-kamp konsentrasi itu tampaknya tak bisa bekerja. |