Vien Is Haryanto
Vien Is Haryanto (nama asli: Vien Adiyanti) adalah mantan penyanyi cilik yang merupakan anak dari pengarang lagu senior almarhum Is Haryanto. Namanya terkenal dan sejajar dengan penyanyi cilik tahun era 1970an, seperti Chicha Koeswoyo, Adi Bing Slamet, dan Yoan Tanamal. Masa KecilVien dilahirkan di Jakarta, tanggal 2 Maret 1969. Anak pertama dari pasangan musikus Favourite's Group dan pengarang lagu terkenal Is Haryanto dan istrinya Ida Rusdawati. Adiknya empat orang bernama: Alice Adiyanti, Anna Adiyanti, Lucy Adiyanti, dan Fris Adiyanto (Boy Is Haryanto). Bakat seni yang mengalir dalam tubuhnya diturunkan dari ayahnya yang seorang seniman musik. Ayahnya memang tak secara langsung mengarahkan anaknya untuk bermusik. Semua keinginan anak dibebaskan. Dari semua anak Is Haryanto, hanya Vien yang paling kentara mewarisi darah seni.[1] KarierPenyanyi CilikPertama kali terjun ke dunia tarik suara saat berusia 6 tahun. Saat itu ia kerap mengikuti ayahnya rekaman di beberapa studio musik. Suatu ketika di studio Remaco, ia bertemu penyanyi cilik Chicha Koeswoyo yang sedang rekaman untuk album Berbaris vol. 2. Oleh ayahnya ia ditanya apakah ingin menyanyi seperti Chicha. Vien mengiayakan dan oleh ayahnya langsung dibuatkan lagu-lagu untuknya hingga terkumpul dalam album berjudul Bebek-Bebekku.[2] Album yang diproduksi Purnama Record tahun 1976 itu ternyata mendapat sambutan bagus di pasar dan langsung melambungkan nama Vien Is Haryanto sebagai penyanyi cilik. Sejak saat itu itu, popularitas Vien sejajar dengan penyanyi cilik lain seperti Chicha Koeswoyo, Adi Bing Slamet, Sari Yok Koeswoyo, Diana Papilaya, Ira Maya Sopha, dan lainnya. Kesuksesan album perdananya tersebut kemudian disusul dengan merilis album-album berikutnya yang semuanya dibuat oleh ayahnya Is Haryanto. Diantaranya album Mama Papaku, Mari Berolah Raga, Unyil Berjoget, Selamat Pagi, Olok-olokan (Live show), Puss Meong, Funky Children (Kerbau), Sejuta Irama (Semua Senang Kusayang), Piscess, Tik..Tak..Tik..Tak, beberapa album seri versi Si Unyil, dan lain-lain. Album-album itu mendapatkan tanggapan pasar yang cukup bagus. Duet Penyanyi CilikDalam perkembangannya, para produser rekaman melihat ide menduetkan penyanyi cilik di masa itu sebagai suatu hal yang bagus. Banyak penyanyi cilik yang diduetkan dalam album rekaman, tak terkecuali Vien. Ia pernah diduetkan dalam 2 album dan shooting clip dengan sesama penyanyi cilik Adi Bing Slamet. masing-masing Ilikitik-ilikitik (Cipt. Is Haryanto) vol.1 dan Sakit Gigi (Cipt. Is Haryanto) vol.2. Album Operet Semut Hitam Semut Merah bersama Chicha Koeswoyo dan Sanggar Papiko pimpinan Titiek Puspa. Selain itu juga pernah berduet dengan penyanyi cilik Liza Tansil, dan beberapa artis cilik lainnya dalam beberapa album. Adik bungsunya Boy Is Haryanto juga sempat menjadi penyanyi cilik yang berduet dengan Vien dalam beberapa album yang diciptakan ayah mereka. Vakum Selama 5 TahunSayangnya seperti juga kebanyakan penyanyi cilik saat itu, karier Vien tidak berlanjut sampai dewasa. Memasuki masa remaja namanya menghilang dari dunia rekaman.[3] Ia sempat vakum selama 5 tahun karena mengalami perubahan warna suara di masa puber dari anak-anak ke remaja.[2] Penyanyi RemajaDi masa remaja ia pernah mengeluarkan beberapa album Pop Remaja seperti Nyanyian Kelelawar, dan album Du..Du..Du..Da..Da (Spesial Reggae Beat) dan pernah pula merilis album duet bersama ayahnya. Selain itu juga pernah mengeluarkan album beraliran Keroncong, Pop Jawa, dsb. Saat masih duduk di bangku kuliah, ia pernah mengeluarkan album Pop Jawa Suriname yang khusus dipasarkan di Belanda dan Suriname. Untuk album tersebut, ia bahkan sudah 2 kali diundang show di Belanda dan masing-masing tampil di 5 kota yang berbeda.[2] Ia juga pernah berduet dengan penyanyi Belanda Oscar Harris dan Sandra Remer. Pernah pula bersama rekan-rekannya sesama anak pemusik Favourite's Group membuat sebuah group vocal yang diberi nama Favourite's Junior. Mereka berhasil meluncurkan sebuah album bertajuk Cari Kawan lain (cipt. Is Haryanto). Prsonilnya adalah: Vien, Irene anak Mus Mulyadi, Tia anak Tommy WS, dan Lia anaknya A. Riyanto.[2] Bekerja di Perusahaan AsuransiMenanjak dewasa, Vien seolah menghilang dari panggung musik Indonesia. Seperti rekan seangkatannya, karier musik Vien tidak dilanjutkan ketika dewasa. Ia lebih memilih jalan menjadi orang kantoran, yakni bekerja sebagai karyawan kantor sebuah perusahaan asuransi di Jakarta. Menjadi Produser Perusahaan RekamanSelain bekerja, Vien juga sibuk menjadi produser di label atau perusahaan rekaman SIIS Records. Label tersebut dibangun sejak tahun 1980-an oleh ayahnya, Is Haryanto yang juga seorang musisi dan personel Favorite's Group yang terkenal pada tahun 1970-an. Sebagai langkah pertama, Vien membuat album penyanyi solo bernama Syaiful Anwar atau biasa disapa Ipunk, dengan menjagokan single Cinta Dalam Hati. Ipunk dipilih karena memiliki karakter vokal yang bagus dan wajahnya juga menjual. Selain itu, Ipunk adalah murid ayahnya. Pada tahun 1995 saat ikut festival, Ayahnya tertarik dengan penampilan Ipunk. Is Harianto yang saat itu jadi juri, langsung merekrutnya dan menjadikannya sebagai anak didiknya. Mengorbitkan PutrinyaSelain mengorbitkan Ipunk, Vien juga tengah bersiap-siap membuatkan puterinya yang tengah mengiunjak remaja, Michell, album pop. Darah seni yang diwariskan dari ayahnya, diturunkan ke puteri kesayangannya itu. Sebenarnya Michell sudah pernah rekaman sama kakeknya, ketika masih kecil.[4] Mencari Penyanyi Anak-anak BerbakatUntuk mengembangkan usahanya, Vien Is Haryanto pun ikut berburu penyanyi anak-anak. Hanya saja, cara yang ditempuh tidak melalui Indonesia Idol Junior. Bersama Arche & Joan Music School dan bekerja sama dengan KCI dan PAPRI, penyanyi cilik era 1970-an ini menggelar sebuah audisi di sejumlah mall pada tanggal 12 Februari 2015. Setelah melihat industri musik anak-anak yang mulai minim, ia pun melibatkan diri sebagai dewan juri. Selain mendapatkan piala dan uang tabungan, peserta juga mendapatkan kesempatan akan masuk dapur rekaman. Ini dimaksudkan agar peserta tetap antusias dan tetap semangat untuk mengembangkan bakat seni suaranya. Dalam kesempatan itu juga dipilih the best costum untuk salah satu peserta.[5] Mengurus Royalti Lagu-Lagu Ciptaan Is HaryantoVien juga disibukkan dengan upayanya mengurus royalti lagu-lagu ciptaan almarhum ayahnya yang berjumlah tiga ribuan. Sebelum meninggal, Is Haryanto sempat meninggalkan wasiat berupa pesan agar anak-anaknya menyelamatkan semua lagu yang pernah diciptakannya. Terutama untuk royaltinya harus diurus. Untuk mengatur royalti itu, keluarga Is Haryanto dibantu begawan musik Bens Leo yang juga merupakan kawan baik ayahnya.[1] Kehidupan PribadiVien menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang Diploma 3 di Akademi bahasa Asing ABA, Jakarta jurusan Sastra Inggris. Vien telah menjadi mualaf mengikuti keyakinan ibunya pada tahun 1980 ketika masih duduk di bangku SD kelas 6 di SD Pangudi Luhur Jakarta. Dengan dibimbing oleh Alm. Buya Hamka ia mengucapkan Dua Kalimat Syahadat dan diberi nama baru Siti Fatimah.[2] Dari pernikahannya dengan suaminya beberapa tahun yang lalu, ia memiliki seorang anak perempuan yang bernama Michelle Marchiavanny lahir di Jakarta, 14 Maret 1996. DiskografiAlbum Bebek-Bebekku (1976), diproduksi Purnama Records
Referensi
|